Luncurkan Aplikasi Pendeteksi Stunting, Kepala BKKBN Apresiasi TNI AD

JAKARTA – Jajaran TNI Angkatan Darat (AD) meluncurkan aplikasi untuk mendeteksi, mengintervensi, dan memantau anak stunting. Aplikasi cerdas untuk membantu BKKBN mengatasi stunting ini diberi nama e-Stuntad. Selain e-Stuntad, TNI AD juga meluncurkan aplikasi untuk memantau kondisi kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang balita. Aplikasi ini namanya e-Posyandu.

Aplikasi e-Stuntad dan e-Posyandu diluncurkan di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Selasa (5/9/2023). Hadir Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Rahma Dudung Abdurrachman, Kepala Pusat Kesehatan TNI Angkatan Darat (Kapuskesad) Mayjen TNI Dr. dr. Sukirman, Sp.KK.,M.Kes.,FINSDV., FAADV., serta Pengurus Pusat Persit Kartika Chandra Kirana.

Hadir juga secara langsung Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) dan Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) BKKBN Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd. dan jajaran BKKBN Pusat.

“Kami berterima kasih dan bersyukur karena ini sangat membantu percepatan penurunan stunting di Indonesia. Angka stunting sekarang menjadi 21,6 persen. Kami berterima kasih sekali atas dukungan Pak Kasad dan seluruh jajaran yang luar biasa karena inspirasi Pak Kasad sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), semua juga terinspirasi menjadi BAAS baik jajaran TNI/Polri maupun tokoh masyarakat, bahkan para pengusaha,” kata Hasto.

Hasto Wardoyo menyebutkan bahwa sinergitas gerakan antara BKKBN dan TNI AD sangat terasa di masyarakat. “Kami sangat merasakan gerakan babinsa masuk dapur, kemudian BKKBN itu juga ada gerakan namanya Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting), di tingkat desa nyambung sekali keduanya,” ujar Hasto.

Lebih lanjut, dr. Hasto mengatakan pentingnya membentuk generasi muda bebas stunting.
“Kalau tidak diupayakan dari sekarang, bonus demografi nanti akan berakhir dengan limpahan usia tua yang pendidikannya rata-rata 8,3 tahun dan ekonominya rata-rata menengah ke bawah. Aging population diwarnai oleh perempuan-perempuan, lebih banyak di antara laki-laki, hal ini karena angka harapan hidup laki-laki lebih pendek, jadi akhirnya beban kita di tahun 2025 lebih banyak janda tua dan fakir miskin akan lebih mewarnai dibandingkan sekarang. Karena memang harapan hidup perempuan panjang. Inilah situasi demografi yang harus kita hadapi bersama,” jelas Hasto.

Terkait workshop manajemen laktasi yang diselenggarakan dalam acara ini, Hasto menyebutkan bahwa ASI eksklusif 6 bulan dibawah 70%, sekitar 62%-70% di berbagai daerah berbeda-beda. “Padahal bayi sampai 6 bulan harusnya tanpa makanan dan minuman lain, khusus hanya ASI saja. Hanya 70% kurang sedikit yang masih mau ASI eksklusif. Rumusnya sesering mungkin ASI diberikan agar keluarnya pun semakin banyak,” jelas Hasto.

Peran TNI AD Turunkan Stunting
Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurrachman dalam sambutannya menyebutkan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dibantu jajaran TNI AD dalam upaya penurunan stunting, diantaranya pemanfaatan lahan milik TNI AD untuk menghasilkan bahan pangan bagi masyarakat tidak mampu, TNI manunggal air, dan Babinsa masuk desa.

“Alhamdulillah situasi aman dan tidak ada gejolak-gejolak, apabila perut kosong karena kondisi ekonomi sangat memprihatinkan pasti akan berdampak pada situasi keamanan,” ungkap dr. Dudung.

“Permintaan Kepala BKKBN waktu itu kepada saya untuk menjadi BAAS, otomatis diikuti oleh jajaran pangdam sampai ke tingkat danramil walaupun dengan berbagai macam keterbatasan. Betul bahwa stunting menjadi ancaman yang cukup serius makanya Bapak Presiden sangat berkonsentrasi dengan hal ini. Sekarang kita libatkan posyandu yang ada di masing-masing satuan untuk diberdayakan. Dengan adanya aplikasi-aplikasi ini akan mempermudah untuk mendeteksi, mengintervensi, memantau, nah ini sangat efektif dan sudah diakses oleh lebih dari 5000 posyandu,” ujar Jenderal Dudung.

Selain itu, Jenderal Dudung berharap peluncuran aplikasi e-stuntad dan e-posyandu dapat memberikan dampak pada pengentasan stunting,

“Pada kesempatan yang baik ini diluncurkan kedua aplikasi tersebut, saya harapkan seluruh jajaran TNI AD bersama Persit Candra Kirana dapat memanfaatkan sebagai sarana pemberi informasi dan promosi kesehatan serta menjalankan upaya penurunan stunting di wilayahnya masing-masing. Nanti kita kebut bersama dengan BKKBN agar tahun 2024 kita bisa mencapai target angka stunting yang diharapkan,” tegas Jenderal Dudung.

Melalui aplikasi e-Stuntad, siapa pun dapat mendeteksi dengan mudah wilayah-wilayah yang angka stuntingnya masih terbilang tinggi.

Data-data di e-Stuntad diperoleh dari laporan aparat Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang mendata langsung kondisi di lapangan.

Selain e-Stuntad, TNI AD juga meluncurkan aplikasi untuk memantau kondisi kesehatan ibu hamil dan balita. Aplikasi ini namanya e-Posyandu.

Aplikasi e-Posyandu merupakan aplikasi berbasis data pemantauan terkait informasi kondisi kesehatan ibu hamil dan balita, serta laporan tumbuh kembang balita yang dapat dilakukan secara real time dan interaktif (dua arah).

Aplikasi e-Posyandu ini juga mampu menyediakan data lokasi Posyandu terdekat di wilayah tempat tinggal masyarakat yang mengakses aplikasi ini.

Penulis: Fitri Aminatul Azizah
Editor: Kristianto

Tanggal Rilis: Selasa, 05 Agustus 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.