SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 796/M.C/V/2023

Masuk Dalam APBD, Menko PMK Apresiasi Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Kubu Raya

PONTIANAK— Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengunjungi Kabupaten Kubu Raya di Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (26/05/2023), terkait penanganan percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Dalam kunjungan kerja yang dipusatkan di Desa Mekar Sari, Kecamatan Sungai raya itu, Menko PMK Muhadjir Effendy didampingi Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dan Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat Pintauli Romangasi Siregar serta sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemkab Kubu Raya.

Muhadjir Effendy menilai Pemkab Kubu Raya yang menanggung dana jaminan kesehatan masyarakat dan penanganan stunting di dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), merupakan langkah yang baik.

“Ini cukup bagus, karena semua warga miskin di sini ditanggung BPJS nya, yang tidak dari pemerintah pusat, akan tetapi ditanggung dari anggaran APBD,” kata Muhadjir.

Muhadjir Effendy juga mengapresiasi terobosan-terobosan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan terkait penanganan stunting.

Menurut Muhadjir, berdasarkan catatan dari Kementerian Kesehatan hasil dari Data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting masih relatif tinggi, angka stunting nya 27,6 persen. Akan tetapi kalau berdasarkan pada data e-PPGBM, angka stunting cukup rendah, sehingga penanganannya cukup bagus, karena Pak Bupati melakukan terobosan-terobosan.

Berdasarkan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) pada Desember 2022, jumlah balita pendek dan sangat pendek di Kabupaten Kubu Raya sebesar 6,83 persen turun 1,07 persen dari tahun 2021

Beberapa terobosan Bupati Kubu Raya diantaranya secara mandiri melakukan pengadaan USG Portable yang bisa dibawa dari Posyandu yang satu ke Posyandu yang lain. Sehingga ibu-ibu hamil tidak perlu periksa kehamilan ke Puskesmas, tapi cukup ke Posyandu saja periksa kehamilannya secara periodik.

“Ini menurut saya sangat bagus, untuk memastikan bahwa janin yang ada di dalam kandungan yang ibu yang sedang hamil tersebut aman, tidak punya potensi menjadi stunting, atau penyakit bawaan yang lain sehingga nanti ketika ada gejala-gejala itu, bisa segera diatasi,” ujarnya.

Angka kemiskinan ekstrem di Kubu Raya ini rendah, kata Menko PMK Muhadjir, hanya berkisar 0,38, akan tetapi mengapa prevalensi stuntingnya beda.

“Makanya saya heran mengapa prevalensi stuntingnya, kok beda dengan kemiskinan ekstremnya,” tegasnya.

Pada acara dialog bersama ibu-ibu warga Desa Mekarsari, Menko PMK Muhadjir mengatakan kalau ada yang stunting tidak perlu khawatir, biasa, yang penting diberitahu serta ditangani.

“Jika ada anak stunting, tak perlu khawatir, tetapi ditangani dengan cara berat badannya dinaikan, tinggi badannya dinaikan, agar tidak stunting. Jadi jangan malu, tapi harus di beritahu,” jelasnya, sembari menambahkan masyarakat Mekarsari sangat luar biasa.

Pada kesempatan itu, Menko PMK Muhajir Effendy berdialog dan memberi pertanyaan kepada ibu-ibu warga Mekar Sari seputar kesehatan, dan bagi yang berhasil menjawab dengan benar diberi hadiah, yang pertanyaanya adalah agar bayinya sehat, apa saja asupan makanan yang diberikan.
Sementara itu Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan dalam penanganan stunting di Kubu Raya, lebih memfokuskan deteksi awal, karena yang diutamakan kepada ibu hamil yang proses 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Ini yang paling utama yang kita lakukan untuk mencegah stunting,” tegasnya.

Bahkan, lanjut Muda, yang dilakukan kepada pasangan calon pengantin juga dilakukan penanganan melalui petugas dari Puskesmas, yang melakukan penguatan.

Kemudian USG Portable juga salah satu upaya mengedukasi masyarakat supaya mereka mengerti apa yang sudah dijelaskan, supaya lebih paham serta kepedulian suami dan yang lain juga muncul.

“Intervensi kita yang lain juga terkait dengan makanan tambahan, yang melibatkan semua dinas ikut bergerak termasuk dari PAUD-PAUD yang ada. Jadi pengawalan kita lakukan ini yang penting. Kemudian untuk ibu-ibu hamil melalui makanan tambahan di Posyandu,” jelasnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar Pintauli Romangasi Siregar mengatakan bahwa kunjungan Menko PMK menjadi penyemangat dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kalbar.

Pintauli menambahkan kegiatan tersebut sangat baik, karena selain berdialog, Menko PMK Muhadjir Effendy juga memberikan bantuan makanan bergizi untuk anak-anak stunting di Desa Mekar Sari Kabupaten Kubu Raya. n

Penulis: Muhammad Insani Qurniawan
Editor: Annisa H

Tanggal Rilis: Sabtu, 27 Mei 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.