JAKARTA, BKKBN – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), menyoroti bahwa pemenuhan gizi menjadi hal yang sangat penting, karena terbukti kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan selama 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).

Hal tersebut diungkap dalam sambutannya di acara Peringatan Hari Gizi Nasional dengan tema ‘Optimalisasi Pangan Lokal Kolaborasi BKKBN dengan Bumbu Bunda Elia’, yang digelar secara luring di Kota Depok, Jawa Barat, serta melalui daring pada kanal Youtube Rumah Zakat pada Kamis (25/01/2024).

Tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional, diperingati untuk meningkatkan komitmen berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi lewat gizi seimbang.

Dalam acara yang diinisiasi Rumah Zakat tersebut, dokter Hasto berharap para orang tua memiliki kesadaran baru bahwa ubun-ubun anak menutup pada usia 1000 HPK atau dua tahun.

“Maknanya setelah anak usia dua tahun, perkembangan dan pertumbuhan otaknya sudah sangat terbatas. Ketika ubun-ubunnya masih ada, maka otak masih berkembang. Maka, sempurnakanlah menyusui selama 24 bulan,” ungkap dokter Hasto.

Untuk itu, dirinya mendorong para ahli gizi dan para pendamping keluarga agar selalu gencar melakukan sosialisasi ASI eksklusif pada 6 bulan pertama tanpa pemberian tambahan makanan apapun. “Kita ingatkan juga, bahwa setelah 6 bulan ke atas tidak cukup dengan ASI. Sehingga harus dilengkapi dengan makanan pendamping ASI,” katanya.

“Inilah pentingnya kita bisa menjaga kualitas anak-anak kita, sebelum dua tahun otak berkembang maksimal dan gizi menjadi unsur (pendukung) utama,” lanjutnya.

Selain gizi, hal terpenting adalah dengan merubah ‘mindset’. Menurut dokter Hasto, banyak orangtua mengandalkan makanan pabrikan bagi anak-anaknya, yang belum tentu mengandung nilai gizi yang cukup, baik mikro nutrien maupun makro nutrien.

“Makanan siap saji yang sifatnya praktis karena tidak ingin ribet memasak. Ini kritik saya pada kita semua. Marilah kita kreatif untuk bisa merebut hati anak-anak kita agar tidak terjebak dalam hal yang pragmatis praktis dan tidak punya nilai nutrisi yang baik,” ucap dokter Hasto.

“Saya berharap di Hari Gizi Nasional ini kita dapat merevolusi mental kita, perilaku kita di dalam menyusun menu makanan tambahan pendamping ASI atau untuk ibu hamil,” tutupnya.

Acara diisi dengan Live Cooking dari 5 titik wilayah Indonesia, kolaborasi para ibu dari Rumah Zakat, para kader, Penyuluh KB dan ahli gizi. Antara lain Polewali Mandar; Balikpapan, Kalimantan Timur; Kuningan Jawa Barat; Sukabumi, Jawa Barat; juga Aceh.

Sesuai tema acara resep makanan yang didemokan memanfaatkan pangan lokal sebagai bahan utama. n

Penulis : Fitri Aminatul Azizah
Editor: Santjojo Rahardjo
Tanggal Rilis: Jumat, 26 Januari 2024

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.