SEMARANG, BKKBN — Semakin kreatif mempromosikan stunting, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, bersama anggota Komisi IX DPR RI membentuk Tim Sukses Pencegahan Stunting di Kota Surakarta, Rabu (25/01/2024).

Bukan sembarang tim sukses, namun tim ini berisikan 300 warga lokal dari Kecamatan Laweyan yang sepakat untuk bergerak bersama turut aktif mempromosikan stunting di sekitar tempat tinggalnya.

“Tadi sudah dinobatkan oleh bapak DPR kita, menjadi tim sukses pencegahan stunting. Lalu bagaimana caranya, yang pertama dengan memberikan gizi seimbang, memberi tablet tambah darah bagi remaja, tidak diet terlalu ketat sebelum menikah,” ujar Kepala BKKBN Jawa Tengah, Emak Eka, sapaan akrabnya.

Masyarakat antusias dengan hal yang disampaikan oleh Emak Eka. Tidak jarang, paparan berubah suasana menjadi penuh canda gurau, sehingga suasana edukasi menjadi lebih hidup, hangat, dan interaktif.

Selanjutnya, Eka memaparkan apa saja yang harus dilakukan sebagai Tim Sukses Pencegahan Stunting. Setelah yang pertama dengan pemberian tablet tambah darah, yang kedua adalah mengingatkan para calon pengantin untuk memeriksakan kesehatan mereka tiga bulan sebelum menikah, termasuk tidak menikah di usia dini.

“Ketiga, tolong dibantu untuk mengingatkan ke ibu hamil untuk periksa ke dokter minimal enam kali selama masa kehamilan. Dan ajak ikut KB biar tidak sundulan,” tambahnya.

Tidak kalah dengan Emak Eka, anggota Komisi IX DPR RI yang menjadi narasumber pada kegiatan ‘Komunikasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan stunting’ juga menggemparkan suasana menjadi lebih ceria.

Di tengah gerimis yang terus menemani, edukasi percepatan penurunan stunting semakin dalam dan tersampaikan dengan optimal. Beberapa peserta berdialog langsung dengan anggota DPR tersebut. Mereka berdialog ringan tentang apa itu stunting, termasuk bagaimana kondisi stunting di sekitar rumah dari warga tersebut.

“Dampak dari stunting, di usia dewasa mudah terserang penyakit. Apalagi salah satu penyakit yang cukup banyak di masyarakat adalah diabetes. Ini tidak ada obatnya, hanya diredam dengan pola hidup sehat,” ujar anggota DPR Komisi IX tersebut.

Ia mengkhawatirkan dampak dari stunting yang kelak di usia dewasa mudah terserang penyakit, kemudian bertemu dengan diabetes. Hal itu harus dihindari, dan harus bisa dicegah sedari awal.

Penjelasan tentang dampak dari stunting semakin menarik perhatian warga, diantaranya berkaitan dengan daya tangkap kecerdasan dari anak stunting.

“Anak yang stunting itu pendek jika dibanding dengan anak seusianya, namun lebih dari itu ia juga kurang pintar. Itu yang sangat membedakan, namun pendek belum tentu stunting, namun stunting sudah pasti pendek,” ungkapnya.

Stunting bukan berarti tidak bisa dihentikan. Stunting bisa dicegah dan bisa dikoreksi, selama masih belum melewati usia dua tahun. Kendatipun koreksi stunting tidak seoptimal pencegahan, namun tetap upaya maksimal harus dilakukan.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kota Surakarta, Purwanti S. KM, M.Kes, yang menjadi narasumber ketiga di kegiatan ini mengajak seluruh warganya untuk bergotong royong, saling menjaga, dan memastikan tidak terjadi stunting di sekitar rumahnya.

“Cegah stunting sejak 1000 hari pertama kehidupan. Sejak dalam kandungan, sampai usia anak dua tahun,” tegasnya.

Pengoptimalan posyandu menjadi hal yang Purwanti tekankan. Menurutnya, posyandu bisa menjadi ruang komunitas ibu – ibu untuk bersosialisasi sesama ibu yang memiliki balita. Disamping sebagai tempat pantau tumbuh kembang anak.

“Hati – hati saat anak mengalami tidak tambah berat badan. Pasti ada sesuatu sehingga anak tidak mengalami pertambahan berat badan,” kata Purwanti mengingatkan betapa penting memeriksakan kesehatan anak sebaik mungkin.

Perihal fasilitas pemeriksaan kesehatan selama masa kehamilan, Purwanti menjelaskan jika di Kota Surakarta, fasilitas USG sudah tersedia di seluruh Puskesmas di kota tersebut. Ia berpesan agar masyarakat tidak perlu lagi pusing harus mencari lokasi untuk melakukan USG, karena sudah banyak tersedia di puskesmas terdekat. n

Penulis: Dadang.
Editor: Santjojo Rahardjo

Tanggal Rilis: Jumat, 26 Januari 2024

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.