SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 661/M.C/II/2023
Peran Para Perempuan Dibalik Upaya Menurunkan Stunting yang Signifkan di Kabupaten Gunung Mas
HANYA dalam jangka waktu satu tahun, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Gunung Mas mampu membalikkan keadaan. Setahun lalu, Gunung Mas adalah daerah dengan prevalensi stunting tertinggi se-Provinsi Kalimantan Tengah.
Namun saat ini prevalensi stunting Gunung Mas menjadi paling rendah dibandingkan 14 kabupaten dan kota se-Kalimantan Tengah.
Upaya menurunkan stunting yang hasilnya signifikan ini tidak terlepas dari peran kaum perempuan.
Pada 2021, Gunung Mas memiliki angka prevalensi stunting 35,9 persen dan merupakan tertinggi di Kalimantan Tengah. Namun, berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting Gunung Mas turun tajam menjadi 17,9 persen dan jauh lebih rendah daripada prevalensi stunting Provinsi Kalimantan Tengah yang berada pada angka 26,9 persen.
Wakil Bupati yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Gunung Mas Efrensia L.P. Umbing mengatakan penurunan tajam angka stunting ini tidak terlepas dari upaya keras yang dilakukan kaum perempuan yang tergabung dalam Tim Penggerak PKK di Kabupaten Gunung Mas.
“Tiap hari Ibu Bupati sebagai Ketua Tim Penggerak PKK turun langsung ke masyarakat. Mendatangi kecamatan, desa dan kelurahan, serta ke Posyandu-posyandu. Ibu Bupati ikut langsung menimbang dan mengukur anak-anak baduta dan balita di Posyandu. Kami juga melakukan pendampingan para kader-kader di Posyandu. Jadi begitu menemukan anak yang terindikasi stunting, langsung dilakukan intervensi. Upaya pencegahan stunting juga kami optimalkan,” kata Efrensia Lumbing dalam kunjungan kerja dan koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi
Kalimantan Tengah, Kamis (09/02/2023) lalu.
Dalam kunjungan kerja TPPS Kabupaten Gunung Mas itu disambut Pejabat Fungsional Ahli Madya BKKBN Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah dr. M. Fitriyanto Leksono beserta jajaran.
Lebih jauh perempuan berkaca mata ini menyebutkan kerja sama dari berbagai pihak, punya peran besar dalam menurunkan angka stunting yang signifikan di Kabupaten Gunung Mas. Tim Percepatan
Penurunan Stunting Kabupaten Gunung Mas banyak melakukan kerjasama dengan tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dalam sosialisasi pencegahan stunting.
Berdasarkan Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK-21) yang dilakukan BKKBN, terdapat 23.936 kepala keluarga (KK) tinggal di Kabupaten Gunung Mas.
Wilayah Kabupaten Gunung Mas sebagian besar merupakan daerah perbukitan dan sungai. Puncak tertinggi adalah Bukit Raya dengan ketinggian 2.278 meter dari permukaan laut. Di bagian Selatan merupakan dataran rendah dan rawa-rawa yang sering mengalami banjir saat musim hujan.
Di daerah dataran rendah dan rawa adalah wilayah perairan yang dilalui 4 jalur sungai besar yakni Sungai Manuhing, Sungai Rungan, Sungai Miri, dan Sungai Kahayan yang memiliki panjang aliran 600 kilometer.
Kabupaten Gunung Mas merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Kapuas pada 2002.
Dalam kunjungan kerja ke BKKBN itu, Efrensia Umbing didampingi Ketua TP-PKK Mimie Mariati yang adalah istri Bupati Gunung Mas Jaya Samaya Monong, Kepala DP2KBP3A Kabupaten Gunung Mas Maria Efianti, Kepala Dinas Kesehatan Arnol Usup, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Yulius Agus.
Edukasi Bahaya Stunting
Ketua TP-PKK Kabupaten Gunung Mas Mimie Mariati mengatakan mereka bekerja keras, melakukan koordinasi, dan turun langsung ke masyarakat untuk mempercepat menurunkan prevalensi stunting.
“Kami para perempuan yang tergabung dalam Tim Penggerak PKK Kabupaten Gunung Mas selalu melakukan koordinasi terkait upaya percepatan penurunan stunting mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga kelurahan dan desa. Kami turun langsung ke lapangan untuk melakukan edukasi dan melihat langsung keluarga berisiko stunting yaitu calon pengantin, ibu hamil dan ibu menyusui, anak baduta dan balita. Kami lakukan sosialisasi agar mereka mamahami bahaya stunting dan cara mencegah agar anak-anak mereka terhindar dari stunting,“ kata Mimie Mariati
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah Dadi Ahmad Roswandi memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya dan pencapaian percepatan penurunan stunting di Kabupaten Gunung Mas.
“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Gunung Mas harus mampu dan dapat mempertahankan capaian angka stunting ini dan juga mampu menurunkan lagi target stunting dari 17,9 persen hingga mencapai target 14 persen pada tahun 2024, sesuai target nasional,” kata Dadi seraya menyebutkan target penurunan stunting di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 15,38 persen.
Menurut Dadi, praktik baik yang dilakukan ini bisa menjadi contoh yang baik untuk kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah maupun di Indonesia. n
Penulis: Suprayitno
Editor: Kristianto
Tanggal Rilis: Senin, 13 Februari 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.