SURABAYA—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan upaya konvergensi untuk percepatan penurunan stunting. Salah satunya dilakukan dengan mengunjungi Kabupaten Sampang di Pulau Madura, Jawa Timur, Senin (12/09/2022).

Kabupaten Sampang merupakan satu dari empat wilayah kabupaten yang berada di Pulau Madura. Tingkat prevalensi stunting di Kabupaten Sampang terendah dibandingkan tiga kabupaten lainnya. Bahkan prevalensi stunting Kabupaten Sampang sebesar 17,2 persen, di bawah Provinsi Jawa Timur yang sebesar 23,5 persen.

Sedangkan prevalensi stunting masing-masing kabupaten di Pulau Madura yakni Bangkalan 38,9 persen, Pamekasan 38,7 persen, dan Sumenep 29,0 persen.

Dalam kunjungan itu, Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) didampingi Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi Sukaryo Teguh Santoso, Inspektur Wilayah I BKKBN M.V. Cinggih Widanarko, dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur Maria Ernawati.

Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Wakil Bupati Sampang Abdullah Hidayat menyambut langsung di Pendopo Pemkab Sampang.

Dalam sambutannya, Dokter Hasto menyampaikan Bupati dan Wakil Bupati serta pemangku kepentingan (stake holder) di Kabupaten Sampamg untuk mengawal calon pengantin. Hal itu dilakukan untuk pencegahan bayi lahir stunting. Pencegahan dilakukan dari hulu, yakni calon pengantin.

“Sebelum menikah calon pengantin perlu periksa Hb dan lingkar lengan atas. Jika Hb rendah artinya tubuh mengalami anemia. Setelah menikah upayakan menunda kehamilan hingga ada perbaikan kondisi kesehatannya” jelas Dokter Hasto.

Pertemuan ini turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah, Inspektorat, Perwakilan Penyuluh Keluarga Berencana dan Satgas Stunting Kabupaten Sampang.

Selanjutnya Dokter Hasto kembali menekankan perlunya optimalisasi penyerapan anggaran Dana Alokasi Khusu (DAK) baik fisik dan maupun non fisik.

Pada 2022 ini BKKBN menganggarkan DAK Fisik sebesar Rp613 juta dan dana BOKB Rp7,4 miliar untuk Kabupaten Sampang. Anggaran tersebut dapat dipergunakan antara lain untuk mendukung pelayanan KB, dukungan operasional penggerakan Kampung KB, operasional balai penyuluhan, serta audit kasus stunting.

Namun, sampai dengan bulan Agustus realisasi DAK Kabupaten Sampang adalah 36%, sedangkan untuk BOKB adalah 7,24%. n  (DVI)

 

Media Center BKKBN

mediacenter@bkkbn.go.id

0812-3888-8840

Jl. Permata nomor 1 

Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

 

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.