BENGKULU, BKKBN — Peran Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) dalam menggaungkan Triad Kesehatan Reproduksi (Triad-KRR), yang di dalamnya terdapat program Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP), cukup membantu menurunkan angka kelahiran pada kelompok remaja usia 15-19 tahun.

PUP merupakan median untuk meningkatkan usia kawin pertama bagi perempuan yang menjadi salah satu sasaran kinerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu tahun 2024.

Sasaran tersebut menargetkan Median Usia Kawin Pertama (MUKP) pada umur 21,1 tahun bagi perempuan. Meningkatnya umur kawin pertama bagi wanita dapat menekan angka kelahiran pada kelompok remaja usia 15-19 tahun.

“Tahun ini kita menargetkan MUKP 21,1 tahun sehingga menekan kelahiran pada remaja atau Age Specific Fertility Rate (ASFR) di bawah 31/1000 KLH/WUS 15-19 tahun,” kata Ketua Tim Kerja II Perwakilan BKKBN Bengkulu, Weldi Suisno, di Bengkulu, Kamis (18/1/24).

Berdasarkan hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PPK-23), ASFR di Bengkulu masih sebesar 31/1000 KLH. Angka tersebut menurun dari sebelumnya 38/1000 KLH (PPK-22).

Meraih sasaran kinerja tersebut tidak terlepas dari peran remaja dalam menghindari tiga persoalan besar yang menghambat kemajuan generasi muda.

Tiga persoalan besar itu adalah remaja terbebas dari pengaruh seks bebas, remaja tidak menikah pada usia anak dan remaja tidak menggunakan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza).

Pada 2022, menurut data yang dimiliki BKKBN Bengkulu, ASFR sebesar 38/1000 KLH terdapat di Bengkulu Selatan mencapai 45,8 KLH, Bengkulu Tengah dan Bengkulu Utara masing-masing sebesar 29,7 KLH, Kabupaten Kaur 51,7 KLH, Kepahiang 29,8 KLH dan di Kota Bengkulu dengan angka kelahiran remaja sebesar 10,2 KLH.

Hal serupa juga terdapat di Kabupaten Lebong dengan angka kelahiran kelompok usia remaja sebesar 51,8 KLH, Kabupaten Mukomuko sebesar 31,8 KLH, Rejang Lebong 28,5 KLH dan Kabupaten Seluma mencapai 54,6 KLH.

Mengantarkan remaja untuk terlepas dari pengaruh perilaku tersebut, BKKBN mengembangkan program Pusat Informasi Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) dan kelompok Generasi Berencana (GenRe),” kata Weldi.

Dalam meningkatkan pelaksanaan program Bangga Kencana tahun ini, BKKBN Bengkulu menargetkan 380 PIK-R dan sebanyak 178 kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang mendapatkan pembinaan GenRe, demikian Weldi. n

Penulis : Idris Chalik
Editor : Rofadhila Azda, S.I.kom., M.A/Santjojo Rahardjo

Tanggal Rilis : Kamis, 18 Januari 2024

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.