PANGKALPINANG, BKKBN  — Fenomena penuaan penduduk (aging population) dan meningkatnya jumlah penduduk lansia dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan bangsa. Hal ini hanya dapat terwujud apabila tersedia lansia yang produktif dan sejahtera. 

Pada dasarnya, lansia tetap dapat diberdayakan sehingga dapat berperan dalam kegiatan pembangunan. Peran lansia tentu saja dengan memperhatikan fungsi, kearifan, pengetahuan, keahlian, keterampilan, pengalaman, usia, dan kondisi fisiknya, serta terselenggaranya pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial lanjut usia (UU No. 13 Tahun 1998). 

Undang-Undang Kesejahteraan Lanjut Usia untuk mengakomodasi permasalahan lansia  ini menjadi pionir dalam membentuk pandangan pemerintah dan masyarakat terhadap masalah lansia yang mencakup pemenuhan hak dari aspek ekonomi, psikologi, sosial dan kesehatan.

Selanjutnya, pada  2009 kelompok lansia telah mendapatkan perhatian juga dalam Undang-Undang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Undang-Undang No. 52 Tahun 2009). 

Sejalan dengan itu, lahirlah sekolah lansia beberapa waktu kemudian. Dibidani BKKBN.  Sekolah lansia merupakan wahana pembelajaran bagi lansia, terutama lansia yang masih potensial di dalam keluarga dan masyarakat. Tujuannya,  untuk mewujudkan lansia yang 

smart (sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat).

Sekolah lansia dilaksanakan  melalui tujuh dimensi lansia tangguh. Yakni dimensi spiritual,  fisik,  emosional,  intelektual, sosial kemasyarakatan, profesional vokasional dan dimensi lingkungan. 

Program tersebut sesuai dengan pedoman  tujuh dimensi lansia tangguh di program Bina Keluarga Lansia (BKL) yang ditetapkan BKKBN pada  2014, yang mengacu pada International Council of Active Ageing (ICAA) tahun 2013. 

Seluruh pembelajaran dan kurikulum terpadu dalam mewujudkan lansia tangguh telah melalui serangkaian penelitian. Selanjutnya, BKKBN mengembangkan   Integrasi Sekolah Lansia (ISL) dalam BKL sebagai upaya pencapaian tujuh Dimensi Lansia Tangguh.

 

 

Mengambil contoh  Kepulauan Bangka Belitung, provinsi ini  mengawali pembentukan sekolah lansia berlokasi  di  Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Mentari yang terdapat di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang. 

Sekolah lansia yang diberi nama Selabat merupakan singkatan dari Sekolah Lansia Hebat. Selabat Mentari, Kelurahan Ketapang, diresmikan pada 15 Mei 2023 yang merupakan program dari Perwakilan BKKBN Kepulauan Bangka Belitung tahun 2023. 

Selabat Mentari merupakan kegiatan sekolah lansia pertama binaan Perwakilan BKKBN  Kepulauan Bangka Belitung yang terintegrasi dengan kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia  Mentari, Kelurahan Ketapang. 

Adapun jumlah siswa Selabat Mentari sebanyak 20 orang siswa yang semuanya berjenis kelamin perempuan dengan umur 60 tahun ke atas.  

Kegiatan sekolah ini dilaksanakan dalam tujuh  kali pertemuan, menggandeng lintas sektor 

seperti puskesmas, OPD KB, penyuluh agama dan tentu saja para penyuluh KB. 

Satu bulan sekali

Beragam materi diajarkan  dalam  Selabat Mentari, seperti konsep lansia tangguh dan 7 dimensi lansia tangguh. Kegiatan Selabat Mentari dilaksanakan satu bulan sekali, diawali Mei  2023. 

Metode pembelajaran di Selabat Mentari merupakan perpaduan dari kegiatan di dalam ruangan dan di luar ruangan. Untuk kegiatan di dalam ruangan, pembelajaran Selabat Mentari dilaksanakan di Rumah Dataku Kampung KB Mentari Kelurahan Ketapang. 

Sedangkan pembelajaran di luar ruangan, para siswa  mengunjungi beberapa tempat di wilayah Kota Pangkalpinang dan sekitarnya, seperti Musium Timah, Kawasan Wisata Pantai Pukan dan Kantor Walikota Pangkalpinang. 

Para siswa sangat antusias dengan rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Mereka  merasa dipenuhi dengan ilmu karena setiap kegiatan diisi oleh para narasumber yang berbagi pengetahuan serta pemahaman mengenai dimensi lansia tangguh.

Dengan tangan terbuka, para pengajar mengajak para lansia untuk berdiskusi mengenai permasalahan dan pengalaman yang dialami. Di sela kegiatan, para lansia diajak melakukan senam  untuk meningkatkan keseimbangan otak kiri dan kanan, membuat pikiran lebih jernih dan lebih berkonsentrasi serta meningkatkan kepercayaan diri.

Setiap pertemuan Selabat Lansia, para lansia senantiasa didampingih para kader pendamping yang terdiri dari Penyuluh KB, kader BKL, tenaga kesehatan, aparat kelurahan dan tak ketinggalan dari Perwakilan BKKBN Kepulauan Bangka Belitung. 

Setelah terlaksana tujuh kali pertemuan pembelajaran, kedua puluh siswa Selabat Mentari yang sejak awal belajar bersama, akhirnya  diwisuda sebagai akhir dari proses pembelajaran di Selabat Mentari.

Diwisuda

Pada Sabtu, 18 November 2023, mereka diwisuda Kepala Perwakilan BKKBN  Kepulauan Bangka Belitung didampingi  Perwakilan  Universitas Bangka Belitung, berlangsung di Hotel Grand Puncak Lestari, Pangkalpinang. 

Pada kesempatan yang berbahagia tersebut, Mhd. Irzal selaku Kepala Perwakilan BKKBN Kepulauan Bangka Belitung menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada para lansia yang penuh semangat bersama-sama mengikuti seluruh pertemuan yang diadakan sekolah lansia hebat hingga prosesi wisuda Selabat berlangsung.

Irzal berharap kegiatan ini terus berlanjut hingga para lansia bisa diwisuda ke tahapan S2 (Standar 2) dan S3 (Standar 3) . “Semoga Selabat dapat menjadi percontohan bagi kelompok Bina Keluarga Lansia lainnya sehingga banyak lansia yang dapat belajar bersama dan di wisuda seperti kegiatan kita hari ini,” ujar Uhdiyana selaku Kepala Sekolah Selabat. 

“Sebagai kepala sekolah dan penggerak kader, saya akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk lansia binaan di Kelurahan Ketapang. Bukan hanya remaja yang diwisuda, tetapi lansia pun bisa diwisuda,” urai Uhdiyana.

Ia berharap para pendamping Selabat dapat terus membantu para lansia dan sekolah lansia ini dapat terus berjalan dengan dukungan pemerintah daerah maupun pusat. “Program ini sangat membantu lansia sehingga mereka dapat menjadi lansia yang SMART menuju lansia tangguh,” terang Uhdiyana.

Pada acara Wisuda Selabat, dihadirkan pembicara yang merupakan pemerhati perempuan, Radmida Dawam, SH, MH, yang menyampaikan topik mengenai Lansia Berdaya. 

Radmida berpesan peran penting keluarga dalam mendampingi lansia akan memberikan pengaruh positif bagi kesehatan fisik dan psikis lansia. Aktivitas yang bermanfaat seperti 

Selabat ini akan membantu lansia dalam menghindari penyakit-penyakit yang mungkin diidap saat usia lanjut. 

Radmida yang pernah menjabat  Sekretaris Daerah perempuan pertama di Bangka Belitung tersebut terus memberikan motivasi kepada para lansia bahwa mereka punya makna dan bernilai.

Lurah Ketapang, Daryansih, SKM, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah memilih Kelurahan Ketapang sebagai pilot project Sekolah Lansia Tangguh. “Semoga pendidikan ini berjalan optimal serta memberikan manfaat dan pengetahuan bagi keluarga dan masyarakat sehingga mampu meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup para lansia,” ujar Daryansih.

Di akhir acara, para wisudawati bersama pendamping Selabat mempersembahkan penampilan bernyanyi dan menari dan membuat para hadirin banyak yang meneteskan air mata. 

Siswa tertua Selabat  Mentari bernama Juminah, berusia 75 tahun. Ibu Juminah lahir pada  12 Oktober 1948,  mempunyai lima orang anak dan 12 cucu. Saat ini, ibu Juminah tinggal bersama anaknya di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang. 

Di usia yang tak lagi muda, ibu Juminah masih rutin aktif  dalam kegiatan pengajian lansia di Masjid Kelurahan Ketapang  setiap Jumat.

Aktivitasnya sehari-hari dilakukan di rumah, menikmati hari tua bersama anak dan cucu. Rahasia awet muda ibu Juminah adalah rutin jalan pagi setiap hari di sekitar tempat tinggalnya. 

Penulis: Lusiana Desmita dan Mika Triana

Editor: Santjojo Rahardjo

Tanggal Rilis: Minggu, 26 November 2023

Media Center BKKBN

mediacenter@bkkbn.go.id

0812-3888-8840

Jl. Permata nomor 1

Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.