BONE, BKKBN — Pj. Bupati Bone, Drs. H. Andi Islamuddin, MH mengatakan siap dan optimis angka prevalensi stunting di Kabupaten Bone bisa turun sesuai target pemerintah 14 persen di tahun 2024.

Hal ini disampaikan Islamuddin usai dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) bersama Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bone, Hj. Kurniati, S.Pd, MM oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin SH, MM, di Rumah Jabatan Bupati Bone, Selasa (21/11/23)

Islamuddin menyebutkan upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bone telah berjalan dengan sangat baik dengan keterlibatan lintas sektor dalam mengintervensi sasaran stunting. Hal ini ditandai dengan penurunan angka stunting di Kabupaten Bone dari tahun ke tahun.

“Kami sampaikan bahwa penurunan angka stunting di Kabupaten Bone telah mengalami perkembangan yang cukup baik, di tahun 2021 sebesar 34,1 persen turun menjadi 27,8 persen di tahun 2022. Ada penurunan sekitar 6,3 persen,” sebut Islamuddin.

Ditambahkan, terdapat 15 perangkat daerah yang menjadi pengampuh percepatan penurunan stunting. Mereka terus bersinergi memberikan dukungan dalam mengentaskan masalah stunting di Kabupaten Bone.

“Pemerintah Kabupaten Bone tahun ini menerima bantuan fiskal dari Kementerian Keuangan sebesar  Rp7,2 milyar yang diserahkan langsung oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia atas capaian penurunan stunting yang signifikan,” ujar Islamuddin.

Islamuddin berharap dukungan pemerintah pusat dan BKKBN akan memberikan nilai positif dan semangat kepada Pemerintah Kabupaten Bone dalam membangun masyarakat yang berkualitas, khusunya dalam menurunkan angka stunting.

Dibutuhkan kolaborasi

Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Shodiqin, SH, MM menyebutkan Bone merupakan salah satu kabupaten dengan penurunan angka stunting tertinggi di Sulawesi Selatan.

“Kita berharap hasil Survey Kesehatan Indonesia  tahun ini, angka stunting di Kabupaten Bone bisa turun sehingga target nasional  14 persen di tahun 2024 bisa kita capai,” harap Shodiqin.

Untuk menurunkan stunting, sebut Shodiqin, dibutuhkan dukungan dan  kolaborasi seluruh sektor.  Karena pencegahan  stunting melibatkan  multi faktor, maka intervensinya juga melibatkan multi sektor.

“Dalam kesempatan ini kami mohon dukungan kerjasama semua pihak agar penanganan stunting bisa berjalan maksimal, dan target yang diberikan BKKBN dapat dilaksanakan dan bisa mencapai target bahkan melebihi target,” ujar Shodiqin.

Shodiqin berharap pengukuhan Pj. Bupati Bone dapat dilanjutkan dengan pengukuhan seluruh jajaran yang ada, dan aktif berpartisipasi dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan memberikan donasi tambahan gizi kepada keluarga berisiko stunting.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bone, Ir. H. Muhammad Rizal, M.Si mengatakan bantuan fiskal Kemenkeu yang diberikan kepada Kabupaten Bone sebanyak 1,5 milyar digunakan untuk Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dan pendampingan ibu hamil dan baduta.

“Di daerah Bone banyak potensi pangan lokal yang dapat dimanfaatkan dalam penanganan stunting. Bantuan fiskal ini akan dimanfaatkan dalam program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kampung KB,” sebut Rizal. n

Penulis : Andi Munandar Anwar

Editor: Santjojo Rahardjo

Tanggal Rilis: Selasa, 21 November 2023

Media Center BKKBN

mediacenter@bkkbn.go.id

0812-3888-8840

Jl. Permata nomor 1

Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.