Siaran Pers BKKBN
Nomor : 1241/M.C/X/2023

Pangdam XIV Hasanuddin: TNI Perang Melawan Stunting

MAMUJU, BKKBN — Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Dr. H. Totok Iman Santoso, SIP, S.sos, Mtr. (Han), resmi dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di Sulawesi Barat.

Pengukuhan ini dilakukan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Dr. Muhammad Idris, M.Si dalam acara Pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting yang dirangkaikan dengan Bakti Sosial dan Pelayanan KB bersama Pangdam XIV Hasanuddin di Makodim 1418 Mamuju, beberapa hari lalu.

Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat dengan TNI, bertujuan meningkatkan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting (KRS) melalui penyaluran bantuan program BAAS.

Bantuan itu berupa sembako kepada 150 keluarga berisiko stunting terdiri dari ibu hamil dan baduta. Pangdam XIV Hasanuddin, bersama seluruh jajarannya, berkomitmen untuk mendorong percepatan penurunan stunting di Sulawesi Barat.

Dalam rangkaian pengukuhan, juga dikukuhkan sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting adalah Komandan Resor Militer (Danrem) 142/Tatag Brigjen TNI Deni Rejeki, SE, M.Si beserta istri; Komandan Distrik Militer (Dandim) 1402 Polman Letkol Czi Sabar Candra Gufta Panjaitan, S.Sos beserta istri; dan Dandim 1428 Mamasa, Letkol Arh. Dodo Sahata Manullang, SIP beserta istri.

Usai pengukuhan, Pangdam XIV Hasanuddin menyatakan bahwa penyematan selendang Bapak Asuh Anak Stunting adalah amanah yang diemban Kodam XIV Hasanuddin, sebagai upaya bersama dalam mendukung program-program prioritas nasional, termasuk penanganan stunting, ketahanan pangan, dan keamanan wilayah.

Berdasarkan Data SSGI tahun 2022, angka prevalensi stunting Provinsi Sulawesi Barat menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia, mencapai 35 persen.

Pangdam menegaskan bahwa peringkat ini harus menjadi pemicu untuk bertindak dan berkomitmen bersama dalam melawan stunting.

“Dengan peringkat tersebut jangan membuat kita malu atau rendah diri. Justru ini memicu kita semua untuk berbuat sesuatu,” ucap Pangdam XIV Hasanuddin.

Lebih lanjut, Pangdam menekankan bahwa melalui kerjasama dengan BKKBN, TNI akan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pola hidup sehat, pemberian makanan bergizi, dan mengubah pola pikir masyarakat tentang pernikahan anak.

“Mulai sekarang kita sama-sama satu ritme, satu komitmen, kita perang melawan stunting. BKKBN mulai banyak melakukan kerjasama dengan TNI, seperti program TNI-KB-Kesehatan mungkin bisa dibuat operasi penanganan stunting,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Dr. Muhammad Idris, menambahkan bahwa kehadiran Pangdam XIV Hasanuddin sebagai Bapak Asuh Anak Stunting di Sulbar menjadi penyemangat kerja.

Sebagaimana diketahui, Pemprov Sulbar berkolaborasi bersama TNI, bertujuan mempercepat penurunan stunting di Bumi Malaqbi Sulawesi Barat.

“Kami menyampaikan apresiasi atas usaha yang dilakukan secara kolaboratif bersama BKKBN, dan hari ini kita akan memberikan penghargaan melalui apa yang dicanangkan secara nasional yang disebut sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting,” ucap Idris.

Idris juga mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi telah membentuk pokja yang mewajibkan setiap kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendampingi dua kecamatan dari 69 kecamatan di provinsi tersebut.

Tugas utama mereka adalah menemukan titik-titik stunting yang ada di kecamatan dan mengambil langkah-langkah penanganan yang tepat.

“Kami akan melibatkan TNI yang ada di desa untuk membantu assessment atau penemuan titik-titik berisiko stunting berdasarkan data yang dimiliki BKKBN,” ujar Idris.

Idris mengatakan percepatan penurunan stunting merupakan gerakan gotong royong seluruh elemen bangsa. Gerakan ini menyasar keluarga berisiko stunting.

Pada akhir penyampaian, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar Rezky Murwanto menyatakan bahwa program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting telah melibatkan berbagai pihak. Termasuk pemerintah provinsi, pemerintah daerah, TNI, Kepolisian Daerah Sulawesi Barat, hingga tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, swasta, dan media.

“Kita optimis pada tahun 2024 prevalensi stunting di Sulawesi Barat mendekati atau berkontribusi terhadap pencapaian target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen sebagaimana harapan Bapak Presiden RI,” tutup Rezky.

Forum ini diharapkan menjadi momentum untuk tindak lanjut dalam meningkatkan upaya percepatan penurunan stunting di Sulawesi Barat. Harapannya, ketika hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dirilis, akan terlihat penurunan prevalensi stunting yang signifikan di provinsi tersebut. n

Penulis: Padly Hadis Said
Editor: Santjojo Rahardjo

Tanggal Rilis: Kamis, 19 Oktober 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.