Siaran Pers BKKBN
No: 1240/M.C/X/2023

Lewat Lini Lapangan, BKKBN Akselerasikan Program Bina Keluarga Balita

JAKARTA, BKKBN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus mengakselerasi para tenaga lini lapangan untuk upaya capaian Program Bina Keluarga Balita (BKB).

Setelah kampanye gerakan “Ayo Ikut ke BKB” dimana target secara nasional satu juta keikutsertaan dan pengukuran perkembangan anak menggunakan Kartu Kembang Anak (KKA), baru tercapai sekitar 74,12 persen (Data Sistem Informasi Keluarga (Siga) per 9 Oktober).

Hal itu dikemukakan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, dr. Irma Ardiana, MAPS pada kegiatan Monitoring Evaluasi Program BKB Triwulan III Tahun 2023 yang diselenggarakan hybrid di Jakarta, secara virtual dan Live Streaming juga di Youtube Channel @BKKBN Official, Rabu (18/10/2023).

Menurut Irma, para petugas di lapangan untuk merutinkan kegiatan BKB, begitu pula dengan pencatatan dan pelaporannya ke dalam Aplikasi New Siga.

“Apabila dicermati, terlambatnya realisasi anggaran seringkali menjadi penyebab, mempengaruhi bagaimana capaian kegiatan yang ada di BKB. Kalau BKB sudah terintegrasi dengan PAUD, harapannya bisa dilakukan secara rutin, jangan ditunda-tunda pelaporannya,” ujar Irma.

“Kita perlu berlomba dengan waktu, saat ini sudah bulan Oktober, sisa waktu sudah tidak lama lagi untuk mengejar ketertinggalan. Kami apresiasi kepada provinsi yang sudah mencapai bahkan lebih dari 100 persen untuk beberapa indikatornya,” ucap Irma.

Dalam rangka mensosialisasikan upaya akselerasi program BKB, BKKBN menampilkan tiga provinsi sebagai praktik baik dengan narasumber Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi, terdiri dari Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Barat, dan Provinsi DI Yogyakarta.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo Hj. Hartati Sulaiman, MPd., melaporkan cakupan laporan partisipasi kesertaan BKB 93,70 persen, dengan target anggota BKB mencapai 75,21 persen sebanyak 6.364 keluarga, serta persentase penggunaan KKA sebesar 88,13 persen.

“Inovasi yang kami lakukan berupa SKW (Sasaran Kinerja Wilayah) per penyuluh sehingga mengetahui sudah seberapa besar capaian kerja mereka setiap bulan. Selain itu kami juga memberikan reward berupa kesempatan kepada penyuluh KB untuk ikut andil dalam pelaksanaan kegiatan di provinsi,” ucap Hartati.

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat Rezky Murwanto menyebutkan bahwa persentase kelompok BKB yang lapor dibandingkan bulan lalu, naik dari 88 persen menjadi 92 persen.

“Persentase anak usia 0-6 tahun yang memiliki perkembangan yang baik sudah 98 persen.
Guna meningkatkan capaian BKB, kami melakukan pelaporan 1000 HPK secara daring, juga melakukan pembinaan langsung di hampir seluruh balai penyuluhan, serta memanfaatkan grup WhatsApp “Lini Lapangan Sulawesi Barat. Kami juga membuat rekapitulasi daftar PKB yang belum lalukan pelaporan,” papar Rezky.

Dirinya juga memaparkan inovasi berupa pemantauan hasil capaian melalui website evaluasi.bkkbnsulbar.id yang mana dashboard dibuat oleh Penata Komputer Sulawesi Barat sesuai kearifan lokal dengan mengambil data dari Siga sehingga capaian bisa dilihat setiap saat dan dievaluasi setiap minggu.

Kepala Perwakilan BKKBN DI Yogyakarta Dra. Andi Rita Mariani, M.Pd melaporkan capaian BKB di tingkat desa atau kelurahan DIY mencapai 334 persen, dengan jumlah desa 438 memiliki 1.463 kelompok BKB.

“Capaian laporan BKB mengalami kenaikan yaitu 92,41 persen laporan dari 1.352 kelompok BKB. Sedangkan dari persentase keluarga yang hadir ke BKB cukup rendah. Kenapa yang hadir baru 40,3 persen? Karena rata-rata satu kelompok BKB sekitar 15 keluarga yang masuk sebagai anggota, sedangkan saat ini TFR di DIY dibawah 2 sehingga jumlah balita memang sudah berkurang, maka ada kelompok yang di bawah 10 anggota,” papar Rita.

Dirinya mengatakan hampir semua balita yang hadir dalam BKB di DIY memiliki perkembangan yang sesuai yaitu 99,56 persen. Hal ini dapat diwujudkan dengan upaya yang sudah dilakukan, meliputi koordinasi berkala kepada OPD & PKB, serta integrasi BKB dengan kegiatan posyandu.

“Kami memetakan kelompok BKB yang kurang maksimal dalam menyelenggarakan kegiatan untuk prioritas pendampingan. Kemudian kami melakukan orientasi dan sosialisasi kepada kader yang belum mendapatkan pelatihan,” jelas Rita.

Adapun inovasi yang dilakukan adalah melibatkan banyak mitra antara lain Berbagi Peduli GKR Bendara, Lazismu, Rumah Zakat, Baznas, Biddokkes Polda DIY, Kejaksaan Tinggi, KAI DAOP 6, Dana Keistimewaan, Kantor Istana Presiden Yogyakarta, dan Tribun Jogja.

“Sehingga target pro PN untuk melakukan promosi dan KIE kepada 56.772 sasaran bisa tercapai,” ucap Rita.n

Penulis: Fitri Aminatul Azizah
Editor: Kristianto

Tanggal Rilis: Rabu, 18 Oktober 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.