Siaran Pers BKKBN
Nomor : 1228/M.C/X/2023

Aplikasi Inzting Sulsel, Inovasi Sulsel Dalam Penanganan Stunting

MAKASSAR, BKKBN – Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Shodiqin, SH, MM, Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Dr. Faizal Fahmi, SKM, M.Kes, dan Koordinator Manager Satgas Stunting Andi Irfanji, SKM, M.Kes menerima penghargaan dari Pj. Gubernur Sulawesi Selatan sebagai Tim Pengarah Inisiator Aplikasi Inzting Sulsel dan Tim Inisiator Aplikasi Inzting Sulsel.

Acara ini berlangsung di sela kegiatan Workshop Operator Aplikasi InZting Provinsi Sulawesi Selatan, bertempat di Hotel Horison Ultima Makassar, Senin (16/10/2023).

Aplikasi Inzting Sulsel akronim dari Ikhtiar menZerokan Stunting di Sulawesi Selatan merupakan program inovasi untuk menghimpun satu data dalam penanganan stunting di Sulawesi Selatan. Aplikasi ini merupakan pengembangan dari aplikasi Sistem Pencegahan Stunting Terintegrasi (Simpati) dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Pemerintah Kabupaten Takalar, Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melakukan MoU untuk mengembangkan aplikasi tersebut. Maka, lahirlah Aplikasi Inzting Sulsel yang di dalamnya memuat 99 indikator terkait stunting.

Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Dr. Bahtiar Baharuddin, M.Si. menyampaikan aplikasi ini pengembangan dari aplikasi simpati kepunyaan Pemkab Sumedang.

Program inovasi yang dikerjakan dua minggu ini merupakan bentuk pengembangan dari aplikasi simpati Sumedang di mana telah ditambahkan 99 indikator dari 29 indikator di aplikasi Simpati. Sehingga dinamakan aplikasi Inzting Sulsel.

Aplikasi ini diyakini empat kali lebih baik dibanding aplikasi Sumedang. Ini karena output data yang tersedia semakin terupdate. Sehingga akan mampu menjawab kebutuhan instansi-instansi terkait dalam melakukan penanganan stunting secara spesifik dan intensif.

Bahtiar menyampaikan aplikasi ini harus gencar dan sampai di tingkat desa agar penanganan stunting di hulu dan hilir dapat ditangani. “Dengan waktu 1-2 bulan aplikasi ini harus bisa tersosialisasikan sampai ke tingkat desa sehingga didapat data yang ‘real-time’,” tandasnya.

Penanganan stunting harus terintergrasi dengan semua sektor karena stunting bukan persoalan yang mudah diatasi. Penanganan yang dilakukan harus dari hilir hingga hulu. “Di hilir kita akan tingkatkan dan berikan pemahaman kepada kelompok budidaya atau peternak ayam petelur dan potong agar pasokan selalu ada dan memenuhi pasar.”

“Di hulu yang orientasinya jangka panjang, kita siapkan para remaja kita khususnya perempuan untuk selalu mengkonsumsi tablet tambah darah dan edukasi pola asuh dan gizi bagi ibu hamil dan ibu balita,” pungkasnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Shodiqin, SH, MM berharap aplikasi Inzting Sulsel dapat menjadi acuan di tingkat nasional.

“Harapannya, aplikasi Inzting Sulsel ini dapat digunakan di kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga data stunting menjadi satu pintu dan real-time. Selain itu, harapannya aplikasi ini juga dapat menjadi acuan di tingkat nasional bagi provinsi lain,” ujar shodiqin.

Turut hadir pada kesempatan ini Forkompimda Sulawesi Selatan, Perwakilan Kodam XIV Hasanuddin, Perwakilan Komando Operasi Udara Nasional, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV Makassar, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, Ketua TPPS 24 Kab/Kota Se-Sulawesi Selatan.

Turut hadir Kepala Dinas OPD KB 24 Kab/Kota Se-Sulawesi Selatan, Operator Aplikasi Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan. Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Setda Prov. Sulawesi Selatan, DP3A DALDUK KB Provinsi Sulawesi Selatan.

Juga hadir Kepala Bappeda/Bappelitbanda Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persendian Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan.

Hadir juga, Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Kepala Badan Keuangan Dan Aset Daerah, Direktur Janewa Madani Wilayah Sulsel, USAID ERAT, Tim Investing In Nutrition And Early Years (INEY), Direktur UNICEF Wilayah Sulawesi- Maluku dan Prof.Dr. Veni Hadju, M.Sc Ph.D. n

Penulis: IG Rukmana
Editor: Santjojo Rahardjo
Tanggal Rilis: Senin, 17 Oktober 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.