SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 1178/M.C/X/2023
Stunting Tinggi, Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI Sosialisasi Pencegahan Stunting di Papua
JAYAPURA, BKKBN – Semangat untuk mempromosikan pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Indonesia terus dinyalakan termasuk di Papua.
Betapa tidak, prevalensi stunting di Papua tercatat 34,6% (data SSGI tahun 2022), cukup tinggi, jauh berada di atas rekomendasi WHO (Badan Kesehatan Dunia) maksimal 20 persen. Untuk itu, di tahun 2023 provinsi itu terus berupaya melakukan koordinasi dan intervensi demi mendukung pencapaian target nasional 14% di 2024.
Sejalan dengan itu, Komisi IX DPR RI sebagai mitra kerja BKKBN kembali berkunjung ke Provinsi Papua, tepatnya ke Kota Jayapura. Ia hadir untuk mengambil peran dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu bersama Mitra Kerja di Provinsi Papua, Selasa (03/10/2023).
Kegiatan tersebut diikuti kurang lebih 73 peserta dari pemuda dan remaja yang berasal dari berbagai latar belakang komunitas, kampus, adat, dan kegamaan. Yang hadir saat itu Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena. Dalam kesempatan tersebut ia mengaku bahwa Papua merupakan tempat yang spesial baginya.
“Saya selalu ingin ke sini untuk mengedukasi, khususnya kali ini dalam pencegahan stunting. Karena jika kita sering ke sini maka masyarakat akan semakin merasa dekat dan mudah untuk diintervensi,” jelas Emanuel Melkiades.
Dirinya juga menyebutkan bahwa Provinsi Papua masuk dalam 10 besar provinsi dengan tingkat prevalensi stunting yang tinggi. Sehingga perlu untuk segera diintervensi dan lebih peduli dalam mempersiapkan generasi depan yang lebih baik.
“Para pemuda yang nantinya akan berkeluarga harus mulai sadar untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan waktu mempersiapkan pernikahan. Atau kalau di keluarganya memiliki bayi atau ibu hamil dan ibu menyusui harus mulai mengutamakan memprioritaskan gizi yang penuh dan berkualitas untuk mereka. Perlu diingat bahwa pencegahan stunting itu penting dilakukan di seribu hari pertama kehidupan,” tegas Emanuel Melkiades.
Selain pemberian gizi yang utuh, Emanuel juga mengingatkan pentingnya orang tua untuk mengutamakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) saat bayi baru lahir agar tercukupi gizinya dan terhindar dari stunting. Kemudian peran Posyandu juga penting dalam memantau tumbuh kembang bayi, sehingga diharapkan orang tua dapat rutin mengujungi Posyandu.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai Peran Pemerintah Daerah dalam Mendukung Percepatan Penurunan Stunting dari Hulu oleh Kepala DP3AKB Kota Jayapua dan dilanjutkan dengan materi Program Pembangunan Keluarga dalam mendukung percepatan penurunan stunting dari hulu oleh Sekretaris BKKBN Papua.
Pada kesempatan tersebut juga berlangsung pengukuhan 7 Duta Genre tingkat Kecamatan di Kota Jayapura. Pengukuhan dilakukan oleh ketiga narasumber yaitu Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Arianto Gamar, SH, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Jayapura, Betty A. Puy, SE, MPA.
Diharapkan, Duta Genre akan aktif dalam mengedukasi masyarakat di wilayahnya terkait pembangunan keluarga dan pencegahan stunting. n
Penulis: Tricintya C.A. Kobis
Editor: Santjojo Rahardjo
Hari, Tanggal Rilis: Selasa, 3 Oktober 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.