Siaran Pers BKKBN

Nomor : 1200/M.C/X/2023

Review Capaian Program, Pemakaian Alat Kontrasepsi Modern Lampaui Target

YOGYAKARTA, BKKBN — Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Suharsono mengingatkan jajaran Perwakian BKKBN DIY dan seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting untuk terus menggiatkan capaian program Bangga Kencana secara umum terutama upaya penurunan stunting.

“Kita telah mencatat kemajuan dalam upaya penurunan stunting di DIY. Prevalensi stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami penurunan sebesar 0,9% pada tahun 2022, dari 17,3% pada tahun 2021 menjadi 16,4%. Namun, perjalanan kita belum selesai. Target kita adalah mencapai prevalensi stunting sebesar 14% pada tahun 2024, sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024 oleh Pemerintah Indonesia.” 

Hal tersebut disampaikan Sekda dalam sambutan tertulis yang disampaikan  Kepala Dinas Kesehatan DIY  Pembajun Setyaningastutie pada pembukaan review Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, Senin (9/10/2023), di ruang Kencana Kantor BKKBN DIY.

Ditambahkan oleh Sekda, permasalahan stunting  tetap menjadi isu yang harus mendapat perhatian serius. Sejalan RPJMD DIY Tahun 2022-2027, target penurunan Stunting  di DIY pada tahun 2023 adalah 15,1%. Penurunan 1,3 % di tahun 2023 bukan perkara mudah tanpa dilakukan upaya dan kolaborasi yang baik di antara pemangku kebijakan.

Dalam review program tersebut terungkap dalam laporan Kepala Perwakilan BKKBN DIY Andi Ritamariani bahwa capaian penggunaan alat kontrasepsi modern (mCPR) di DIY telah mencapai 64,12% dari seluruh 523.688 Pasangan Usia Subur (PUS) yang ada. Capaian ini lebih besar dari target 56,1%. Kabupaten Gunungkidul menjadi yang tertinggi capaiannya dengan 70,91%.

Sementara untuk PUS yang seharusnya berKB tapi kebutuhan berKBnya tidak terpenuhi (unmet need) yang memiliki target 19,55% dari total PUS, DIY berhasil menekan sampai 15,4%  atau telah melampaui target. 

Semakin kecil Unmet need maka semakin baik, karena berarti semakin sedikit yang tidak terlayani. Kulon Progo menjadi yang terendah angka Unmet need sebesar 12,16% saja. 

Untuk percepatan penurunan stunting, meski selama tahun 2022 telah berhasil turun dari 17,3% (2021) menjadi 16,3%,  dirasakan penurunan angka stunting  belum maksimal.

“Semoga upaya penurunan angka stunting di 2023 ini yang diukur dengan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) nantinya sungguh menunjukkan hasil sesuai kerja keras kita di tahun ini,” harap Ritamariani.

Reviem program tingkat provinsi ini dihadiri pula oleh Inspektur Utama BKKBN Ary Dwikora Tono. Dalam pengarahannya Ary Dwikora menyampaikan bahwa Program Keluarga Berencana di Indonesia telah menurunkan angka kelahiran secara berarti dari 5.6 anak per wanita usia subur pada akhir tahun 1960-an menjadi 2.45 berdasar hasil Sensus Penduduk tahun 2020. 

“Kesuksesan program keluarga berencana ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, diantaranya komitmen politis pemerintah yang sangat kuat di berbagai tingkatan pemerintahan, melalui kampanye perubahan sikap dan perilaku, penyediaan layanan kontrasepsi dan integrasi konsep pelayanan yang berbasis komunitas.” demikian dijelaskan Irtama.

Melalui Kegiatan ini, Ary Dwikora Tono berharap dapat meningkatkan kembali komitmen dalam pemberian pelayanan KB yang berkualitas, meningkatnya penggunaan kontrasepsi modern termasuk di dalamnya KB Pasca Persalinan, serta menurunnya kehamilan yang tidak diinginkan. Yang tidak kalah penting, hal tersebut merupakan salah satu wujud dari dukungan BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Disamping itu juga dilakukan penandatanganan Naskah Rencana Kerja antara Kepala Perwakilan BKKBN DIY dengan Kepala Dinas Koperasi UKM Srie Nurkyatsiwi tentang Sinergitas Pelaksanaan  Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan Dan Keluarga Berencana  serta Akselerasi Penurunan Stunting. 

Dalam kerangka kerjasama ini Dinas Koperasi UKM DIY akan turut ambil bagian dalam upaya penurunan stunting melalui pengadaan dan pembagian telur kepada keluarga rawan stunting dengan sumber dana dari Dana Keistimewaan.

Turut hadir Kasiter Korem 072/ Pamungkas Kolonel Kav Agus Waluyo, beserta seluruh Komandan Kodim. Kelima Komandan  Kodim tersebut dalam acara ini memperoleh penghargaan dari Kepala Perwakilan BKKBN DIY sebagai apresiasi atas peran aktif mitra kerja dalam mendukung Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di DIY. n

Penulis: FX Danarto SY

Editor: Santjojo Rahardjo

Hari, Tanggal Rilis: Senin, 9 Oktober 2023

Media Center BKKBN

mediacenter@bkkbn.go.id

0812-3888-8840

Jl. Permata nomor 1 

Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.