SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 1175/M.C/X/Pelayan-AP
Memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia dan HUT TNI ke-78, Digelar Pelayanan KB MKJP
SAMARINDA, BKKBN — Masih dalam rangkaian Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar Bakti Sosial Pelayanan KB MKJP di Klinik Denkesyah (Detasemen Kesehatan Wilayah) 06.04.01 Kota Samarinda pada Senin (2/10/2023).
Dukungan datang dari Wakil Ketua TP PKK Kota Samarinda Hj. Herly Warsita Rusmadi yang memberi arahan sebelum Pelayanan KB dimulai. Ia berpesan kepada para calon akseptor agar segera memilih kontrasepsi yang cocok, terlebih menggunakan KB metode Montrasepsi Jangka Panjamg (MKJP) seperti IUD.
Herly juga menyinggung kondisi anak stunting yang kini menjadi hal yang diperhatikan oleh banyak kalangan. Ia mengatakan bahwa Ketua TP PKK Kota Samarinda selalu meminta laporan terkait kondisi anak stunting di Kota Samarinda.
“Beberapa juga sempat kami menemukan anak stunting yang memiliki penyakit penyerta lainnya, namun terus dilakukan pendampingan untuk menanganinya,” ujar Herly.
Komandan Denkesyah 091/ASN Letkol Ckm Suwandi mengatakan pelayanan KB yang digelar merupakan rangkaian kegiatan memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia dan HUT TNI ke-78. Kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas seluruh pihak.
“Seperti yang kita tahu saat ini kita sedang fokus pada permasalahan stunting. Untuk mewujudkan penurunan angka stunting tidak hanya tugas satu pihak. Maka, harus ada sinergitas dengan TNI dan Polri,” ujar Suwandi.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Timur yang diwakili Sekretaris Al Khafid Hidayat juga mendukung penuh kegiatan ini. Mengingat kondisi capaian pelayanan KB di Kalimantan Timur hingga 1 Oktober 2023 baru di angka 12.28%.
“Untuk kondisi pelayanan baru di angka 12.28% atau sebesar 2.979 dari target 24.263. Kami meyakini bahwa hasil pelayanan ini banyak namun terkendala di pencatatan dan pelaporan,” jelas Khafid.
“Oleh sebab itu, kami mengajak para mitra seperti bidan dan tenaga kesehatan (Nakes) untuk ⁸melaporkan hasil pelayanan kemarin. Optimis kalau hasil tersebut dilaporkan maka bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” ujar Khafid.
Ia mengatakan bahwa kondisi stunting bisa diturunkan dengan menekan angka Total Fertility Rate (TFR). Kaitannya adalah dengan penggunaan kontrasepsi, maka keluarga dapat merencanakan kehamilan.
Selain itu juga dengan mengedukasi masyarakat untuk menghindari 4 Terlalu (Terlalu Dekat/Sering, Terlalu Banyak, Terlalu Tua, dan Terlalu Muda). n
Penulis: Della
Editor: Santjojo Rahardjo
Hari, Tanggal Rilis: Senin, 2 Oktober 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.