Siaran Pers BKKBN

Nomor : 1189/M.C/X/2023

Aplikasi YOSAKURGA BKKBN, Solusi Atasi Stunting

DENPASAR, BKKBN — Salah satu upaya dalam percepatan penurunan stunting adalah dengan  memberdayakan keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).

Sebagai Koordinator Percepatan Penurunan Stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) berupaya untuk menggali konsep-konsep baru dalam mengembangkan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Hal ini kemudian  diwujudkan dalam Rencana Strategis (Renstra) BKKBN 2020-2024.

Arah kebijakan dan strategi yang dikembangkan oleh BKKBN, salah satunya pengembangan model Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) yang turut mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun demikian, dalam hal ini BKKBN tidak masuk dalam ranah perekonomian  secara luas/makro, tetapi lebih pada pendekatan dari sisi mendorong usaha ekonomi mikro/ultra mikro, di mana tahap awal akan dilakukan pengembangan model pada kelompok sasaran yang spesifik pada masyarakat/keluarga Akseptor KB Lestari  dan KB Mandiri. Khususnya akseptor Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), dengan lokus sasaran  Kampung Keluarga Berkualitas Percontohan.

Dalam kaitan ini,  BKKBN mengimplementasikannya  dalam  kegiatan Pengembangan Model Kemitraan, Permodalan dan Pemasaran Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Peduli Stunting.

Di Bali, kegiatan ini digelar di kabupaten/kota se-Bali pada  26 September 2023 hingga 10 Oktober 2023. Termasuk

Kegiatan yang merupakan bagian dari Program Prioritas Nasional PEK  tahun 2023 ini, juga diisi dengan kegiatan Orientasi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Akseptor, Perbanyakan Materi KIE Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, Fasilitasi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Akseptor dengan Alat  Teknologi Tepat Guna (ATTG).  

Hadir sebagai peserta dalam kegiatan ini perwakilan Kelompok UPPKA. Mereka didampingi  OPD KB Kabupaten/Kota dan PKB/PLKB. 

Jika dalam kegiatan Program Prioritas Nasional sebelumnya Perwakilan BKKBN Bali menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia dan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten/Kota untuk memperluas akses permodalan dan pemasaran produk UPPKA, dalam kegiatan ini diperkenalkan kembali penggunaan aplikasi YOSAKURGA (Ayo, Usaha Ekonomi Keluarga) BKKBN sebagai media promosi dan pemasaran produk unggulan UPPKA. 

Selain ikut mendukung program percepatan dan pencegahan penurunan stunting secara tidak langsung, YOSAKURGA juga menjadi implementasi digital marketing yang diharapkan mampu memperkenalkan produk UPPKA ke pasar yang lebih luas lagi. 

Peserta dari kelompok UPPKA menyambut baik dan bersemangat untuk mendaftarkan kelompok usaha mereka ke dalam aplikasi YOSAKURGA. Perwakilan BKKBN Bali  sendiri memberikan apresiasi kepada kader UPPKA yang sampai saat ini masih aktif dan termotivasi untuk terus mengembangkan kelompok usahanya. 

Untuk itu, Koordinasi dan pendampingan baik dari OPD KB Kabupaten/Kota maupun  PKB/PLKB harus tetap dilaksanakan agar eksistensi kelompok UPPKA dapat terjaga dengan baik. 

Kepala Perwakilan BKKBN  Bali, Sarles Brabar, Kamis (5/9/2023) di Denpasar, menjelaskan, UPPKA juga menjadi salah satu upaya Bali dalam menekan angka stunting melalui penguatan pemberdayaan ekonomi keluarga. Oleh karenanya, BKKBN melalui pembinaan dan pendampingan diharapkan dapat mengembangkan UPPKA di tingkat desa. 

Selain membantu promosi melalui aplikasi YOSAKURGA, kelompok UPPKA kerap kali dilibatkan menjual langsung di kegiatan atau event yang dilaksanakan BKKBN.

Anggota UPPKA diharapkan juga menjadi akseptor KB, sehingga ini juga menjadi upaya untuk peningkatan capaian indikator KB yang berpengaruh dengan percepatan penurunan stunting melalui perencanaan kehamilan, penjarangan kelahiran dan penggunaan kontrasepsi MKJP. 

Kegiatan Pengembangan Model Kemitraan, Permodalan dan Pemasaran Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Peduli Stunting salah satunya telah dilaksanakan di Kabupaten Jembrana pada 2 Oktober 2023.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 20 peserta yang terdiri dari anggota Kelompok Usaha Tunjung Mekar, Apti Sentana, Cempaka, Anggrek Lestari, Sutra Ungu, Pandan Harum, dan UPPKA Budi Lestari.

Adapun rincian barang yang dijual, meliputi jasa simpan pinjam, produk kain tenun, tas rajutan, jamu dan karya seni Bali lainnya yang bisa dapat dilihat secara detail di aplikasi YOSAKURGA. 

Salah satu pengelola UPPKA, Ni Luh Kembarini mengatakan,  UPPKA membantu  meningkatkan  ekonomi keluarga, sehingga dapat mencegah stunting melalui penguatan ekonomi. n

Penulis: Dian Rahayu

Editor: Santjojo Rahardjo

Hari, Tanggal Rilis: Jumat, 6 Oktober 2023

Media Center BKKBN

mediacenter@bkkbn.go.id

0812-3888-8840

Jl. Permata nomor 1 

Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.