SIARAN PERS BKKBN

Nomor : 1159/M.C/IX/2023-AP

Di Pangkalan Kerinci, Bupati Pelalawan Berkata Tentang “Zero Stunting”

PELALAWAN, BKKBN —

“Kita sudah harus mempersiapkan SDM emas. Seluruh camat, kepala puskemas dan stakeholder lain yang  hadir agar berkomitmen untuk mencapai target nasional. Prevalensi stunting di Kabupaten  Pelalawan sendiri sudah 11,2 persen, berada di bawah nasional 21,6 persen.” 

Hal itu dikatakan Bupati Pelalawan, H. Zukri, dalam kegiatan Rembuk Stunting, yang digelar BKKBN Riau beberapa hari lalu, di Kecamatan Pangkalan Kerinci,  Kabupaten Pelalawan. 

Menurut bupati, dari data hasil bulan pengukuran dan penimbangan, sebanyak 13.500 balita yang ditimbang ada penurunan jumlah anak stunting. Zukri mengharapkan semakin banyak perusahaan di Pelalawan yang memiliki komitmen dalam percepatan penurunan stunting.

“Komitmen semua pihak bisa membuat zero stunting di Pelalawan,” ujar bupati seraya menambahkan, “Disamping masalah stunting, ada beberapa hal lain yang harus juga sejalan penanganannya dengan penurunan stunting.”

Hal dimaksud, salah satunya menyiapkan generasi bangsa, Generasi Emas 2045. “Ada belasan ribu balita yang juga harus diperhatikan,” tandas bupati. 

Tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Pelalawan sudah mulai fokus pada penyiapan pembangunan SDM berkualitas.  Pendekatannya bukan lagi  hanya berupa program, tetapi sudah pada tataran implementasi. 

Bupati menyebut contoh  balita yang hadir di posyandu akan diberikan nutrisi langsung seperti makanan mengandung protein hewani.

Bupati juga mendorong partisipasi perusahan- perusahan yang ada di kabupaten pelalawan untuk ambil peran pada penurunan stunting. Disamping menjadi Bapak Asuh Anak Stunting, perusahan-perusahan juga diminta  menyediakan bibit pohon kelor. Berdasarkan penelitian, daun kelor sangat tinggi nutrisi.

“Melalui kegiatan rembuk stunting tingkat Kabupaten Pelalawan ini, kita lakukan guna memperkuat komitmen dan mengevaluasi  tindakan dan aksi yang sudah dilakukan bersama, serta kembali meningkatkan komitmen aksi konvergensi stunting lintas sektor, baik pemerintah, akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pelaku usaha,” tutur Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pelalawan, Nasarudin. 

Salah satu layanan intervensi yang sudah berjalan di Kabupaten Pelalawan adalah kantin konsumsi tablet tambah darah, calon pasangan usia subur yang mendapatkan pendampingan, peningkatan sumberdaya dalam pendampingan.

Tim Pakar Audit Kasus Stunting menyampaikan pesan kepada ibu-ibu PKK agar lebih banyak melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat di desa tentang stunting. Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS)  di setiap desa agar lebih ditingkatkan perannya. Hasil dari paparan pakar harus di tindak lanjuti sehingga masalah ini (stunting)  tidak berlanjut,” ujarnya. 

Kepala Perwakilan BKKBN  Riau, yang diwakili  Dra Sri Wahyuni, menyampaikan bahwa sudah banyak kegiatan dan ada beberapa apresiasi yang diterima Pemkab  Pelalawan. Salah satunya keberhasilan  menurunkan angka stunting 2021 dari 21,2 persen menjadi 11, 2 persen di tahun 2022. 

Akan tetapi ada hal penting, bahwa “Penyerapan anggaran Biaya Operasional Keluarga Berencana (BOKB) di Kabupaten  Pelalawan baru sebesar 28,31% dari Pagu anggaran Rp 4,1 miliar.

“Mohon, bapak bupati dapat mendorong serapan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) BOKB di Kabupaten Pelalawan, mengingat waktu efektif kurang dari 4 bulan,” terangnya.

Pada kesempatan ini  pemerintah Kabupaten Pelalawan memberikan beberapa apresiasi kepada pelaku, pemrakarsa dan pegiat program Percepatan Penurunan Stunting dan program lainnya. 

Juga kepada perusahan yang hadir dan turut memberikan bantuan untuk percepatan penurunan stunting. Di  antaranya Baznas, PT Tuah Sekata, PT Musimas, PT Sari Lebah Subur, PT Pusaka Megah Bumi Nusantara, PT RAPP. Selanjutnya dilakukan   Penandatangan MoU antar pihak.

Hadir dalam acara ini Wakil Bupati (selaku Ketua TPPS), Forkopimda, Ketua TP PKK Kabupaten Pelalawan, Kepala DP3AP2KB Riau, penerima penghargaan dan penerima bantuan. n

Penulis: Mayang

Editor: Santjojo Rahardjo

Tanggal Rilis: Selasa, 26 September 2023

Media Center BKKBN

mediacenter@bkkbn.go.id

0812-3888-8840

Jl. Permata nomor 1 

Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.