SIARAN PERS BKKBN

Nomor : 1146/M.C/IX/2023

Hari Kontrasepsi Sedunia, 1 Kontrasepsi untuk 1 Juta Manfaat

SEMARANG, BKKBN — Peringati Hari Kontrasepsi Sedunia tahun 2023, Jawa Tengah turut ambil bagian dengan  aktif mengupayakan serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kontrasepsi untuk masa depan yang lebih baik. 

Berdasarkan data Sistem Informasi Keluarga (SIGA) Jawa Tengah  tahun 2023,  sampai saat ini jumlah peserta KB baru di provinsi itu mencapai 135.377 akseptor. Kabupaten Banyumas menjadi kabupaten terbanyak dengan 7.697 akseptor.

Metode kontrasepsi implan dua batang menjadi favorit, dengan  38.825 akseptor baru, disusul IUD 28.335 akseptor baru. Capaian ini merupakan kerja  seluruh sektor terkait, dari hulu ke hilir, dari pemangku kebijakan sampai pelaksana di lapangan.

Bertambahnya peserta KB baru mengartikan bahwa masyarakat  sudah melek dan cukup teredukasi tentang pentingnya ber-KB. Melalui KB, risiko munculnya new stunting juga bisa ditekan dan dipetakan. Karena KB, maka jarak kehamilan dan kelahiran bisa diatur, sehingga pola pengasuhan  anak serta kesejahteraan keluarga bisa lebih terjamin. Pola ini meminimalisasi terjadinya kasus stunting baru. 

“1 kontrasepsi untuk 1 juta manfaat”, memang tidak salah jika ide ini dimunculkan. Dengan ber-KB, kehamilan bisa lebih terencana. Begitu pun KB pasca persalinan, di mana jeda antara kelahiran pertama dan berikutnya   memberikan ruang kepada tubuh ibu untuk kembali diperbaiki, juga mentalnya, agar siap hamil dan melahirkan kembali.

KB pasca persalinan menjadi penting, baik dalam hal mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi maupun dalam mencegah terjadinya stunting. Itu adalah segelintir manfaat dari begitu banyak manfaat dalam ber-KB. 

Berdasarkan data yang dipunyai BKKBN Jawa Tengah, saat ini  jumlah peserta KB baru pasca persalinan (KBPP) di Jawa Tengah sebanyak 91.128 akseptor. Metode implan dua batang menjadi metode terbanyak yang digunakan oleh 24.835 akseptor, disusul IUD oleh 22.979 akseptor.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga turut aktif bersinergi dalam mengawal KBPP melalui Surat Edaran Gubernur Nomor : 400/0003289 tentang Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan dalam Percepatan Penurunan Stunting. Surat Edaran ini  ditandatangani Ganjar Pranowo. Yang kemudian diterapkan oleh kabupaten kota se Jawa Tengah. Sebanyak 65 persen kabupaten kota telah menindak lanjuti surat edaran tersebut.

Sinergitas dan gotong royong menjadi metode yang dilakukan  Jawa Tengah. Maka, tak jarang kegiatan promosi edukasi tentang KB maupun stunting dilakukan secara keroyokan. Mulai dari bermitra dengan Komisi IX DPR RI, TNI/Polri, Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), maupun organisasi kemasyarakatan seperti PD IBI (Ikatan Bidan Indonesia), PKK, juga Aisyiyah dan Muslimat NU.

Melalui KB, risiko terjadinya stunting bisa diredam. Bisa terjadi karena orang tua akan lebih  fokus pada pola asuh anak, terutama di 1000 hari pertama kehidupan. 

Membangun Indonesia Emas pada  2045, dengan  70 persen warga Indonesia berada di usia produktif, bukan sebuah upaya mudah tentunya.  Perlu persiapan dari hari ini, dengan membangun anak-anak yang kuat, memiliki kecerdasan yang berdaya saing, dan jauh dari stunting. 

Maka, tidak berlebihan jika Presiden Joko Widodo mengamanatkan melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, bahwa target prevalensi stunting harus berada di 14 persen pada 2024.

Pada peringatan Hari Kontrasepsi Dunia, Jawa Tengah turut menyambut dengan  kegiatan launching Pelayanan KB Serentak dan TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan (TMKK) di Kabupaten Jepara, Selasa (25/09/2023).  

Dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN  Jawa Tengah, juga digelar kegiatan promosi dan edukasi Penguatan TNI dalam Penanganan Percepatan Penurunan Stunting. Sekaligus diadakan pelayanan KB  dan TMKK oleh Panglima Kodam IV Diponegoro. 

Kegiatan Peningkatan Derajat Kesehatan Reproduksi dan Pemenuhan Hak Anak sebagai Upaya Peningkatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah ikut mewarnai kegiatan. Penyajinya adalah   Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Tengah.

Jawa Tengah yang memiliki total 3.772.143 akseptor KB aktif per September 2023  berupaya tanpa henti dalam mengembangkan  program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Begitupun Percepatan Penurunan Stunting, untuk mempersiapkan generasi masa depan, untuk Indonesia Emas di tahun 2045. n

Penulis:  Dadang

Editor: Santjojo Rahardjo

Rilis : Senin, 25 September 2023

Media Center BKKBN

mediacenter@bkkbn.go.id

0812-3888-8840

Jl. Permata nomor 1 

Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.