Pelayanan KB Praktik CTU Tembus 90 Akseptor

BENGKULU, BKKBN – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu tahun ini kembali menggelar pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi bidan di daerah. Pelatihan terebut telah berlangsung secara online pada 24 -31 Agustus 2023 dan offline sejak 1-8 September 2023.

Selain pelatihan tatap muka di kelas, peserta pelatihan sebanyak 20 orang diwajibkan mengikuti praktik lapangan pelayanan kontrasepsi selama tiga hari sejak 4 hingga 6 September 2023.

Tujuan dari pelatihan selain untuk meningkatkan keterampilan tenaga medis (bidan), juga diarahkan dapat meningkatkan kualitas program KB dengan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang seperti implan dan Intra Uterine Device.

Pelayanan pada praktik contraceptive technology update (CTU) di salah satu rumah sakit di Kota Bengkulu itu tembus 90 akseptor. Yang menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 22 akseptor dan implan mencapai 68 akseptor.

“Kedua jenis alat kontrasepsi tersebut merupakan kontrasepsi jangka panjang yang jauh berkualitas dari jenis KB jangka pendek,” kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) 13 Perwakilan BKKBN Bengkulu, Drs. Arsyad, M.Si, di sela pelayanan KB di Bengkulu, Rabu (6/9/2023).

Arsyad mengatakan peran tenaga kesehatan terhadap kemajuan program KB amat erat. Tidak hanya kemampuan dalam memasang kontrasepsi akan tetapi bidan juga berperan dalam mengedukasi Pasangan Usia Subur (PUS) dalam pengambilan keputusan jenis dan metode kontrasepsi yang digunakan.

“Tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan yang berkualitas. Pelatihan program dan pelayanan kontrasepsi yang ditujukan kepada tenaga kesehatan terutama yang memberikan layanan KB merupakan cara strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan KB,” ujar Arsyad.

Arsyad menambahkan, tidak sedikit manfat ber-KB. Selain berguna pada aspek kesehatan ibu dan bayi, juga bermanfaat terhadap peningkatan ekonomi keluarga.

Saat ini, Indonesia memiliki angka kematian ibu (AKI) dan bayi cukup tinggi. Diperkirakan AKI sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS 2015) dan angka kematian bayi 24 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI 2017).

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program strategis untuk membantu penurunan kematian ibu dan bayi. Namun, pencapaian indikator Program KB belum sepenuhnya menunjukan keberhasilan.

Berdasarkan hasil SDKI 2017, capaian angka kesertaan KB aktif sebesar 64%, namun penggunaan metode KB justru meningkat pada penggunaan KB metode tradisional (dari 4% pada SDKI 2012 menjadi 6% pada SDKI 2017). Sedangkan pada metode KB modern mengalami penurunan (dari 58% pada SDKI 2012 menjadi 57% pada SDKI 2017).

Dalam menjawab tantangan program KB dan kesehatan ibu dan bayi, peran tenaga kesehatan menjadi garda terdepan mengatasi persoalan tersebut. Demikian Arsyad. n

Penulis : Rofadhila Azda, S.Ikom, MA
Editor: Santjojo Rahardjo
Hari/Tgl Rilis : Jumat, 8 September 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.