SIARAN PERS

  1. 1064/M.C/IX/2023

Jumlah Meningkat, Anak Menjadi Sandaran Hidup Lansia

BKKBN — Populasi lansia meningkat 10% di tahun 2020. Jumlah ini kemungkinan akan terus meningkat hingga tahun 2035 sebesar 16,5%, dengan jumlah lansia perempuan lebih banyak dari laki-laki. 

Data itu dikutip dari Badan Pusat Statistik, Bappenas tentang Proyeksi Penduduk Indonesia tahun 2015-2035. 

Penuaan pada manusia merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari. Dalam proses penuaan, ada banyak perubahan yang terjadi pada fisik dan psikologis lansia. Dalam hal fisik, tubuh lansia berkurang elastisitasnya dan menjadi lebih rawan terhadap luka dan cedera. Sedangkan psikologis, lansia mungkin akan mengalami perubahan dalam kemampuan kognitif, seperti kesulitan dalam mengingat dan memproses informasi baru.

Lansia merupakan bagian integral dari masyarakat kita, maka diperlukan upaya untuk membantu para lansia berdaya dalam menjalani gaya hidup yang sehat dan bahagia. Perlu ada perawatan jangka panjang  untuk menjaga kesehatan fisik dan mental lansia.

Keinginan dirawat oleh siapa di masa depan untuk perawatan jangka panjang, persentase lansia dengan ADL (activities day life) yang belum memerlukan bantuan orang lain sekarang, dan siapa yang akan membantu kelak kalau dibutuhkan, menurut  IFLS (Indonesian Family Life Survey) 2014, anak menjadi  persentase tertinggi sebesar 72,80%.

Sementara persentase lansia Indonesia dengan ketergantungan total dan siapa yang merawat, menurut IFLS (2014), anak menjadi persentase tertinggi sebesar 62,9%. 

Berdasarkan statistik penduduk lansia tahun 2019 (BPS) terkait status tinggal bersama lansia,  47,33% bersama pasangan/bersama keluarga, 40,64% tiga generasi, 9,38% tinggal sendiri, 2,66% lainnya. 

Berdasarkan hasil survey dan statistik, keluarga  berperan penting dan menjadi pilihan yang tepat sebagai pendamping/caregiver untuk perawatan jangka panjang dalam kehidupan sehari-hari lansia. 

Keluarga adalah orang yang paling akrab dengan keadaan kesehatan dan kehidupan lansia. Karena itulah mereka bisa memberikan dukungan emosional dan keselamatan, serta ,menolong dengan perawatan medis ketika dibutuhkan.

Keterampilan keluarga dalam merawat lansia sangat penting untuk membantu mereka menjalani hari-hari mereka dengan nyaman dan aman serta  bisa merasa dihargai dan diayomi. 

Kesehatan fisik dan mental lansia harus dijaga agar mereka bisa menghadapi masalah sehari-hari dengan lebih mudah. Memberikan perhatian. Dan kasih sayang terhadap lansia dapat menunjang kesehatan mental mereka.  Keterlibatan keluarga secara aktif dalam perawatan lansia dapat memperbaiki kualitas hidup mereka. 

Kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) merupakan program BKKBN meliputi kegiatan penyuluhan, kunjungan rumah serta pencatatan dan pelaporan.  Bertujuan  meningkatkan pengetahuan keluarga yang memiliki lansia atau untuk lansia itu sendiri, dalam rangka mewujudkan ketahanan keluarga lansia yaitu lansia yang mandiri dan sejahtera. n

Penulis : Feriani Padriah

Editor: Santjojo Rahardjo

Media Center BKKBN

mediacenter@bkkbn.go.id

0812-3888-8840

Jl. Permata nomor 1

Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

 

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.