Rumah DataKu, Pusat Data dan Intervensi Kolaboratif di Tingkat Mikro

 

MAMUJU, BKKBN — Keberadaan Rumah Dataku penting  untuk didirikan di seluruh desa guna memasok kebutuhan-kebutuhan  data  yang  akan  digunakan  dalam  perencanaan  dan  pelaksanaan program  pembangunan di tingkat mikro.

Hal ini mengemuka pada acara pembentukan Rumah Data Kependudukan dan Live Report Terintegrasi Kampung KB, di Balai Penyuluhan KB Kecamatan Campalagian, Kabupaten 

Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Rabu (06/09/2023). Pembentukan Rumah Dataku yang diinisiasi BKKBN Sulbar ini dihadiri 25 peserta dari unsur Pokja Kampung KB dan Penyuluh KB. 

Menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Polewali Mandar, H.  Ahmad Kilang, ada tiga tujuan yang ingin dicapai melalui pembentukan Rumah Dataku.

Tiga tujuan itu adalah membangun kepedulian & kesadaran akan data pada masyarakat desa/kelurahan, membangun kelompok kegiatan dalam bidang data pada tingkat mikro, menyediakan data & analisis kependudukan bagi pemerintah & lintas sektor. 

Sebagai contoh aksi nyata pemanfaatan Rumah DataKu di Kabupaten Polewali Mandar, khususnya di Kecamataan Campalagian, ditandai adanya kegiatan kolaboratif antar sektor. Di antaranya penyerahan bantuan mesin perahu Katinting oleh Dinas Perikanan Kabupaten, perencanaan pembangunan desa, menjadi bahan penelitian mahasiswa dan perguruan tinggi.

Selain itu, data Rumah Dataku digunakan untuk melakukan intervensi program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) oleh Ratih Megasari Singkarru dalam pendistribusian makanan tambahan bagi ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun bagi Keluarga Risiko Stunting serta BAAS pada kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD).

Rumah DataKu, ujar Ahmad Kilang, sejauh ini kehadirannya untuk  menyiapkan data kependudukan dan informasi keluarga  yang  sangat dibutuhkan  sebagai basis data dan informasi.

Kegunaan data pada Rumah Dataku di antaranya untuk pencegahan stunting di tingkat desa serta pusat intervensi pembangunan di tingkat mikro di wilayah Kampung KB. 

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Polewali Mandar sebesar 39,30 persen, berada jauh di atas prevalensi stunting nasional 21,6 persen. 

Dengan prevalensi stunting yang masih tinggi tersebut memacu BKKBN Sulbar   melakukan upaya percepatan penurunan stunting  dengan melakukan aksi nyata pembentukan Rumah DataKu.

Ketua Tim Kerja Bidang Dalduk Perwakilan BKKBN Sulbar,  Nasrullah Madani menambahkan bahwa  Rumah Dataku merupakan data dasar kependudukan yang sangat penting. 

Berdasarkan target Pro-PN (Prioritas Nasional) peningkatan kualitas Rumah Data Kependudukan klasifikasi  Paripurna di Kampung KB  Sulawesi Barat tahun 2023, target  pembentukan RDK di provinsi ini sebanyak 366 dan telah terbentuk   241 atau 65,4 persen. 

Dari kegiatan ini, dilaporkan seluruh dari 18 desa/kelurahan yang ada di Desa Campalagian telah membentuk RDK. n

 

Penulis : Feradeni & Irham

Editor: Santjojo Rahardjo

Tanggal Rilis : Kamis, 07/09/2023

 

Media Center BKKBN

mediacenter@bkkbn.go.id

0812-3888-8840

Jl. Permata nomor 1

Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.