BKKBN Jatim dan TNI AL Jelajahi Pesisir Pulau Mengare untuk Intervensi Stunting Melalui Bahan Pangan Lokal

SURABAYA, BKKBN— Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Jawa Timur bersama dengan jajaran TNI Angkatan Laut (AL) dari Pangkalan Utama AL (Lantamal) V menjelajahi Pulau Mengare untuk intervensi percepatan penurunan stunting di daerah pesisir yang berada di Kabupaten Gresik, Senin (04/09/2023).

Pulau Mengare yang terletak di barat daya Kabupaten Gresik secara administratif masuk dalam Kecamatan Bungah. Di Pulau Mengare terdapat tiga desa, yakni Watu Agung, Tanjung Widoro, dan Kramat, di mana sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah petani tambak.

Hadir dalam sosialisasi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM; Kadispotmar Lantamal V Surabaya Letkol Laut (P) Bestralis Arif Yoedianto, A.Md; Kepala Dinas KBPPPA Kabupaten Gresik dr. Titik Ernawati M.H; Camat Bungah; Kepala Desa Watu Agung, Kader TPK, Kader Kesehatan beserta Forpimda Kecamatan Bungah.

Berdasarkan data E-PPGBM (Elektronik Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) yang diinput dalam aplikasi sipuding.gresik.kab, pada Juli 2023, ada 9 balita yang mengalami stunting di 3 desa Pulau Mengare.

Selain itu, menurut data pendampingan TPK Kecamatan Bungah per 12 Juni, di Mengare terdapat 43 ibu hamil, 51 baduta dan 33 balita.

“BKKBN membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) atau Kader yang terdiri dari Bidan atau tenaga kesehatan, kemudian Kader PKK dan Kader KB. Di Jawa Timur sudah terbentuk 31.243 TPK dengan jumlah total 93.729 orang yang siap membantu, mendampingi keluarga-keluarga berisiko stunting. Artinya tidak hanya yang stunting yang kita tangani, tapi yang berpotensi stunting ini seperti calon pengantin. Ibu hamil, paling tidak minimal 6 kali harus memeriksakan kehamilan. Kemudian pasca persalinan, kalau Ibu tidak bisa memberi ASI eksklusif menimbulkan peluang untuk anaknya mengalami stunting. Dan keluarga yang mempunyai anak balita, harus kita damping agar memberikan asupan gizi seimbang, dan tentu saja harus ikut imunisasi supaya sehat,” kata Maria Ernawati.

Menurut Maria Ernawati di wilayah Mengare banyak potensi pangan lokal berupa ikan yang merupakan sumber protein yang baik untuk mencegah stunting.

“Saya melihat potensi ikan yang luar biasa. Tapi masih ada stunting. Jadi kemunkinan ada dua hal, karena sakit atau karena salah pola asuh. Ini yang harus kita tanamkan untuk keluarga risiko stunting dan yang mengalami stunting untuk bagaimana bisa memberikan nutrisi yang tepat dan harus bisa merawat lingkungannya agar sehat. Air minumnya, sanitasinya, harus diperhatikan,” ujarnya.

Mendukung hal itu Letkol Laut (P) Bestralis Arif Yoedianto mengatakan kolaborasi ini juga bagian dari rangkaian kegiatan Kampung Bahari Nusantara (KBN).

“KBN kali ini diadakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mengare dan dalam rangkaian KBN kami ambil bagian untuk bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, pariwisata dan pertahanan keamanan. Untuk kesehatan kita adakan melalui kegiatan sosialisasi ini bekerjasama dengan BKKBN Jawa Timur. Jadi program kami di lima cluster tadi untuk mengawali, mentrigger, harapan kami wilayah Mengare mendapat perhatian khusus di 5 cluster tadi. Karena 5 hal ini bersinergi” kata Arif.

Pada sosialisasi tersebut, Kepala Dinas KBPPPA Kabupaten Gresik menyampaikan materi Konsep Stunting, Nutrisi dan Stimulasi 1000 Hari Pertama Kehidupan. Selain itu dilaksanakan demo memasak menu PMT bayi dan balita untuk pencegahan stunting oleh Petugas Gizi Puskesmas Bungah dan Kader setempat.

Pada demo memasak itu dipraktekkan cara membuat MPASI yang benar untuk balita usia 6-8 bulan agar tidak mengurangi nilai gizi. n

Penulis: Devi Rana Mayasari
Fotografer: Maulita
Editor: Kristianto

Hari, Tanggal Rilis: Senin, 4 Agustus 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.