MAMUJU, BKKBN – Sebanyak 880 Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di  Kecamatan Tinambung dan Balanipa, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mendapatkan bantuan pangan berupa daging ayam dan telur. 

Setiap KRS mendapatkan bantuan berupa 1 kg daging ayam dan 10 butir telur. Pemberian bantuan pangan ini dibagi dalam tiga tahap, dan pada kegiatan Selasa (8/8/2023) merupakan tahap kedua  dan ketiga. 

Kegiatan ini dihadiri langsung  Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat, Rezky Murwanto; Kepala Kantor Pos Kecamatan Tinambung, Muhammad Kadri; dan Ketua Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IpeKB) Polewali Mandar, Andi Istianah. Ditargetkan, pemberian bantuan pangan akan selesai dalam seminggu di Kabupaten Polewali Mandar. 

Bantuan pangan ini bertujuan memenuhi kebutuhan gizi keluarga berisiko stunting, sehingga   terjadi perubahan status kesehatan sasaran menjadi tidak berisiko. Dengan begitu,  penurunan prevalensi  stunting di Sulawesi Barat dapat tercapai sesuai target.

Rezky Murwanto, dalam wawancara  menyampaikan bahwa BKKBN Sulbar sangat antusias pada kegiatan ini, yang merupakan wujud kolaborasi Tim Percepatan Penurunan Stunting di wilayah Sulawesi Barat. “Sehingga bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan Sulbar, berupa makanan sehat, bisa turun dan sampai langsung ke tangan masyarakat melalui kantor pos setempat,” tutur Rezky.  

Pemerintah provinsi dan kabupaten, lanjut Rezky, sangat komitmen terhadap program Percepatan Penurunan Stunting sesuai arahan Pj. Gubernur Sulbar pada momentum peringatan Hari Keluarga Nasional, beberapa waktu lalu. Bahkan pihak swasta juga ikut antusias dan berkomitmen menurunkan angka stunting melalui program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).

“Semoga tahun 2024 angka stunting di Sulawesi Barat bisa mencapai target. Harapannya, bantuan telur dan ayam bisa diberikan ke anak atau ibu. Jangan ke ke bapaknya, sehingga intervensi yang dilakukan tepat sasaran,” lanjut Rezky.

Bantuan tersebut mulai disalurkan Selasa (8/8/2023) kepada 180 Keluarga Berisiko Stunting di Kecamatan Tinambung  dan dilanjutkan 700 keluarga di Kecamatan Balanipa pada esok hari, Rabu, 9 Agustus 2023. 

Kegiatan ini secara simbolis telah dicanangkan Pj. Gubernur Sulbar, yang dalam hal ini diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemprov Sulawesi Barat, Muhammad Hamzih, pada 3 Agustus 2023  lalu. 

Kegiatan ini merupakan kolaborasi penanganan stunting antara BKKBN yang menyiapkan data KRS, PT Pos Indonesia, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Polewali Mandar, pemerintah kecamatan, Penyuluh KB dan mitra kerja terkait lainnya.

Sasarannya adalah  Keluarga Risiko Stunting sesuai  data sasaran masyarakat penerima bantuan. n

 

Penulis : Andi Nur Zamzam & Sitti Rahma

Editor: Santjojo Rahardjo

Tanggal Rilis : Selasa, 08/08/2023

 

Media Center BKKBN

mediacenter@bkkbn.go.id

0812-3888-8840

Jl. Permata nomor 1

Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

 

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.