Terima Forum GenRe Indonesia, Kepala BKKBN: 13 Tahun Berkarya, GenRe In Action dalam ADUJAK GenRe 2023
JAKARTA, BKKBN – Kegiatan yang inovatif dan tidak monoton, serta berdampak pada program, termasuk substansi yang dinilai dapat memberikan daya ungkit yang tinggi terhadap program, merupakan kunci penting dalam merancang sebuah acara.
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) saat menerima audiensi Forum GenRe Indonesia di Ruang Rapat Kepala BKKBN, Jakarta, Senin (31/7/2023).
Audiensi tersebut dihadiri Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga Nopian Andusti, SE, MT, Direktur Bina Ketahanan Remaja dr. Victor Palimbong, Anggota Forum GenRe Indonesia, serta jajaran staf Direktorat Ketahanan Remaja BKKBN.
“Dari kegiatan yang akan diselenggarakan, inovasi yang kira-kira tidak mengulang ‘ritual’ yang sebelumnya selalu diadakan, seperti seleksi Duta GenRe (Generasi Berencana) terbaik itu merupakan sebuah prosedur. Barangkali ada inovasi misalnya dari substansi penilaian atau membuat kegiatan lain yang sifatnya memberikan daya ungkit terhadap program,” kata dr. Hasto.
Dalam pertemuan itu, Ketua Forum GenRe Indonesia (FGI), Noer Alif Baslamin menyampaikan maksud dan tujuan audiensi, dengan berharap arahan Kepala BKKBN terkait kegiatan Apresiasi Duta GenRe dan Jambore Kreativitas Remaja (Adujak) Nasional ke-13 yang akan diselenggarakan oleh forum yang beranggotakan remaja tersebut.
Dr. Hasto memberikan arahan berupa contoh kegiatan inovatif yang dapat dimasukkan dalam rangkaian Adujak tahun ini, “Genre in action dalam rangka Adujak, artinya dilaksanakan 13 hari sebelumnya, lebih baik dibuat tema-tema yaitu, KB dan Kespro, Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), dapur sehat, bedah rumah, dan GenRe mengajar,” ungkap dr. Hasto.
Tema pertama, yaitu Pelayanan KB dan Kespro sasarannya adalah Pasangan Usia Subur Peran yang dapat dilakukan Genre adalah mencari akseptor dan edukasi ke calon pengantin catin.
Tema kedua, GenRe menggerakkan donasi untuk keluarga risiko stunting, dengan program ‘Cukup Dua Telur’ bagi anak-anak stunting. Dalam hal ini, selain donasi dari GenRe sendiri, GenRe juga dapat mengajak mitra untuk berdonasi.
“Mungkin bisa berkolaborasi dengan pengusaha setempat atau menggerakan tokoh setempat agar ikut berdonasi telur untuk anak stunting, hingga tanda tangan komitmen menjadi bapak asuh,” ujar dr. Hasto yang menilai inilah aksi nyata yang dapat GenRe buktikan di masyarakat.
Tema ketiga mengenai implementasi Kampung KB. Dalam kegiatan dapur sehat, GenRe dapat bekerjasama dengan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan organisasi remaja lainnya (karangtaruna), dengan sasaran rumah tangga.
Menurut dr. Hasto, GenRe dapat berperan menjadi relawan untuk mengantar makanan ke keluarga risiko stunting, misal diselenggarakan di kampung yang tertinggal dan angka stuntingnya tinggi. “Donasinya bisa langsung disalurkan.” Dr. Hasto berharap kegiatan ini dikemas agar bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Tema keempat adalah sanitasi. “Kalau memungkinkan ada sponsor dapat diselenggarakan bedah rumah keluarga risiko stunting walaupun hanya pembuatan jamban, bedah dapur, atau fasilitas sumber air bersih,” harap dr. Hasto.
Tema terakhir adalah program GenRe mengajar, “Misalnya dapat dilakukan seleksi anggota Genre yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik untuk dapat mengajar di sekolah. Selain itu juga dapat dimasukan materi kesehatan reproduksi maupun entrepreneur bagi remaja,” jelas dr. Hasto.
Dr. Hasto menyarankan agar tema-tema tersebut disebar di berbagai titik pelaksanaan. “Di setiap kabupaten dapat dilakukan kegiatan ini namun berbeda-beda tema. Apabila dijadikan satu titik maka pelaksanaannya akan berat. Yang utama adalah peran teman-teman GenRe, mendata sasaran, mencari donatur, menggerakkan gotong royong dalam pelaksanaannya.”
Sejalan dengan pendapat dr. Hasto, Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga Nopian Andusti juga mendorong Forum GenRe untuk dapat merancang kegiatan yang inovatif.
“Inovasi menggaungkan Adujak nasional dengan kegiatan parade di 34 provinsi. Tujuannya agar semua masyarakat dapat mengenal lebih dalam GenRe dan kebermanfaatannya. Ini momentum untuk memperkenalkan wadah partisipasi remaja yang membantu mempromosikan stunting dan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana),” ungkap Nopian.
Direktur Bina Ketahanan Remaja, dr. Victor Palimbong menambahkan, “Selama ini gaung GenRe terkait PIK-R. Maka, dalam momentum ini GenRe melakukan kegiatan untuk ikut serta mewujudkan capaian dari program Bangga Kencana”.
Bergerak Bersama Ketua Forum GenRe Indonesia (FGI), Alif memaparkan konsep kegiatan yang ditaksir akan diadakan di bulan Oktober tahun ini, “Bahwa untuk Adujak tahun ini, tema besar yang kami angkat adalah Bergerak Bersama dan Berkolaborasi dalam Mewujudkan Remaja yang Bermakna, dengan tagline-nya menuju 13 yang selaras,” kata Alif.
Kegiatan Apresiasi Duta GenRe dan Jambore Kreativitas Remaja merupakan ajang rutin yang digelar setiap tahun. Kegiatan ini sebagai wujud komitmen BKKBN dan GenRe untuk meningkatkan kualitas remaja Indonesia. Dilakukan melalui kegiatan pemberdayaan dan pemilihan Duta GenRe setiap tahun.
“Melalui Adujak GenRe, kami berharap kita dapat mendorong remaja yang penuh karya untuk selalu berkolaborasi dalam memberikan dampak yang positif untuk dapat mempromosikan program generasi berencana,” ujar Alif.
Adapun rangkaian kegiatan Adujak GenRe tahun 2023 adalah Ranking 1, GenRe Sekata, Opening ceremony oleh seluruh kontingen GenRe provinsi, GenRe Exhibition, Amazing Race, Cultural Immersion dengan tema “Lentera senja”, GenRe wisata, Ruang belajar, Multimedia Challenge, Motion challenge, GenRe mengajar, Deep Interview, Genre awards, Aksi #Inigenting.
Pada Adujak GenRe tahun ini terdapat kegiatan yang berbeda dari tahun sebelumnya. “GenRe ingin berperan aktif dalam membantu mengatasi isu stunting. Karena itu kami membuat sebuah aksi yang disebut Aksi #IniGenting, merupakan aksi nyata dari GenRe Indonesia yang nantinya akan menggalang donasi untuk diberikan kepada wilayah dengan angka stunting tertinggi di provinsi pelaksanaan nanti”, jelas Alif.
Penulis: Fitri Aminatul Azizah
Editor: Santjojo Rahardjo
Tanggal Rilis: Senin, 31 Juli 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.