Pemutakhiran Data Keluarga Tahun 2023 Jadi Gambaran Keluarga Indonesia Sesungguhnya
SEMARANG—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara serentak menggelar pemutakhiran data keluarga tahun 2023. Pemutakhiran terhadap hasil Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK-21) ini diharapkan dapat menggambarkan kondisi keluarga di Indonesia sesungguhnya.
“Saya berharap bahwa hasil dari pemutakhiran data keluarga tahun 2023 ini bisa memberikan manfaat untuk dapat dilakukannya intervensi yang tepat, sesuai masalah yang ada. Karena dari hasil pemutakhiran data keluarga ini akan memberikan gambaran pada kita bagaimana kondisi keluarga sesungguhnya,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih di Semarang, Selasa (01/08/2023).
Menurut Eka, data yang sudah terkumpul ini bisa dioptimalkan untuk pemetaan, dan penyelesaian masalah masalah baik itu stunting, maupun dalam hal menyukseskan program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana).
“Data yang tersedia dari Pemutakhiran tahun 2023 ini, optimalkan untuk proses intervensi dalam program Bangga Kencana, maupun Percepatan Penurunan Stunting. Sehingga bisa dilaksanakan tepat sesuai dengan kondisi keluarga,” kata Eka.
Selanjutnya Eka menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pelaksana pemutakhiran di lapangan, para kader, penyuluh KB, beserta rekan rekan yang terus mengawal up date (termutakhirkan) data keluarga di Jawa Tengah.
Dalam Pemutakhiran Data Keluarga tahun 2023, Provinsi Jawa Tengah memiliki target memutakhirkan 1.667.569 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah KK yang berhasil ditemui sebanyak 1.511.324 KK, dari data yang tersedia sebanyak 1.652.356 KK. Ditemukan pula KK baru sebanyak 141.032 KK.
Pemutakhiran Data Keluarga di Jawa Tengah per hari Senin (31/07/2023) pukul 08.00 wib berada di angka 99.09% tercapai. Dengan 4 Kabupaten sudah mencapai 100%, disusul Kabupaten Kota lainya yang tengah berangsur naik dari angka 96.35% sebagai terendahnya dari Kota Tegal.
Dari 35 Kabupaten Kota yang dilakukan Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2023 (PPK23) ini, didapat 4 Kabupaten dengan capaian PK23 di angka 100% yakni Kabupaten Demak (100.86%), Kabupaten Wonogiri (100.00%), Temanggung (100.00%), dan Kabupaten Pekalongan (100.02%).
Target Bertambah
Sementara itu Sekretaris Tim Peningkatan Kualitas dan Sistem Data Keluarga Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Iwan Dwi Antoro, S.Pd, M.Sc menyampaikan perihal kondisi capaian PK-23.
Iwan mengatakan target akan tetap dikejar melebihi 100%. Karena sudah terpantau juga di data yang masuk, beberapa kabupaten kota sudah melebihi 100%. Dan mayoritas lainya sudah berada di angka 99%. Artinya kemungkinan melebihi 100% ini masih bisa didapatkan.
“Capaian Jawa Tengah itu sebetulnya sudah 100%, itu kalau dari target awal 1,6 juta sekian. Tapi dari pusat, ada tambahan target menjadi 1,7 sekian juta. Jadi untuk capaian saat ini di sekitar 1,652,356 . berati masih ada sekitar sekian ribu KK lagi yang belum terdata, untuk mencapai 100% dari target tambahan,” kata Iwan.
Untuk mencapai target 100% itu, ia bersama rekan rekan di lapangan melakukan upaya dan doa agar tepat hari ini bisa mencapai target tersebut, atau bahkan bisa melampauinya. Mulai dengan melakukan stimulan, untuk mendorong tim di lapangan agar mengoptimalkan pendataan di hari ini, hingga melakukan realokasi pendataan.
“Jadi kalau tinggal satu hari lagi ini, kita benar benar fight, benar benar mendorong teman teman di kabupaten kota untuk mengoptimalkan waktu di hari ini supaya bisa tercapai 100%,”
“Kita coba realokasi dari Kabupaten yang belum tercapai 100%, kita pindahkan target itu ke Kabupaten lain yang sanggup, yang saat ini sudah mencapai 100%. Misal ke Wonogiri yang sudah mencapai 100%, kita tawarkan tambahan lagi, apakah bersedia untuk memenuhi target tersebut,” kata Iwan.
Kendala di lapangan memang beragam, karakteristik Kabupaten Kota memiliki keunikannya masing masing, termasuk dalam hal ini pada Kabupaten Wonogiri. Iwan menceritakan bahwa Kabupaten Wonogiri memiliki letak geografis yang cukup sulit, berjauhan. Namun rupanya, bisa tercapai hingga 100%. Maka dapat disimpulkan permasalahan geografis tidak begitu bermasalah.
Begitu juga di perkotaan, kendala yang ditemukan umumnya dalam hal warga yang sulit ditemui. Mulai dari rumah yang berpagar tinggi, warganya yang tidak ada di rumah karena bekerja, sampai rumah yang memiliki hewan peliharaan galak.
“Kebanyakan masalah di lapangan, dari target yang ditentukan itu tidak ada sasaran atau KK yang harus ditemui lagi. Jadi otomatis target itu, harus diturunkan. Misalnya di Desa A berdasar perhitugan awal yang harus didatangi ada 100 KK. Tapi ternyata begitu didatangi hanya ketemu 90 KK. Yang 10 KK kemana, ada yang pindah ke Desa lain. Nah itu yang menjadi target nya tidak tercapai,” kata Iwan.
Upaya yang selanjutnya bisa dilakukan adalah membuka lokus baru di sekitar lokus yang lama. Meskipun ia menjelaskan bahwa cara ini sudah sangat tidak memungkinkan dengan keterbatasan waktu saat ini. Karena membuka lokus baru membutuhkan izin dari BKKBN Pusat, perlu waktu untuk memproses, dan dengan waktu yang tersedia saat ini maka metode membuka lokus baru cukup menjadi solusi terakhir jika target memang sulit dicapai.
“Upaya selanjutnya adalah doa dari teman teman, agar tim yang bertugas di lapangan sregep sehat, lancar. Di lapangan juga mudah ditemui warga warga nya,” kata Iwan.
Bangka Belitung Tercepat
Sementara itu Pemutakhiran Pendataan Keluarga tahun 2023 (PPK-23) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah berakhir dengan capaian sebesar 100% pada tanggal 25 Juli 2023, menempatkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada peringkat pertama capaian Nasional untuk PPK -23.
Pada hari terakhir penginputan PPK – 23 di tanggal 31 Juli, seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil mencapai 100%. Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mhd. Irzal, SE., ME., menyampaikan apresiasi setinggi-tinggi kepada Tim SDM PPK 23 se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Tim Posko Kabupaten/Kota dan Kecamatan yang telah mendedikasikan waktu dan tenaga mereka dalam melaksanakan Pemutakhiran PPK-23 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.
Target KK di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 163.935 KK, yang ditemui sebanyak 163.940 KK serta ditemui KK Baru sebanyak 14.138 KK. KK baru berasal dari berbagai faktor seperti migrasi, tidak terdata atau tidak ditemukan pada Pendataan Keluarga 2021. Dengan demikian, cakupan sasaran Program Bangga Kencana dapat meningkat.
Utiwi Dardini, S.Psi selaku Ketua Pokja Data Informasi Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selalu proaktif memantau pelaksanaan PPK-23 di lapangan. Tim Pokja Data Informasi secara masif membuka helpdesk harian guna membantu kendala PPK23 yang dialami para Kader di lapangan.
“Selama pelaksanaan PPK 23 tidak ada kendala yang berarti sehingga koordinasi dapat berjalan baik dan PPK 23 Berlangsung sukses”, ujar Tiwi.
Tiwi juga menambahkan saat ini sedang dilakukan proses pembayaran operasional PPK23 pada 827 orang Kader, 177 orang Supervisor dan 41 orang manager Pengelolaan. Harapannya pembayaran dapat diselesaikan selama bulan Agustus ini.
Penulis: Dadang (Jawa Tengah), Mika Triana (Bangka Belitung)
Editor: Kristianto
Hari, Tanggal Rilis: Selasa, 01 Agustus 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.