800 PKB dan Kader TPK Ikuti Intensifikasi pendampingan Ibu hamil dan Pascapersalinan
BANTAENG, BKKBN –
Sebanyak 800 orang Penyuluh Keluarga Berencana dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) berkumpul di ruang pertemuan Balai Kartini di Kabupaten Bantaeng (Sulawesi Selatan), Jumat (04/08/2023). Kehadiran mereka untuk ikut serta dalam kegiatan intensifikasi pendampingan Ibu Hamil dan Pascapersalinan.
Bupati Bantaeng, Dr. H. Ilham Syah Azikin, M.Si, didampingi Ketua TP. PKK Kabupaten Bantaeng, Hj. Sri Dewi Yanti, S.Sos, M.Si. hadir dalam acara tersebut, setelah sebelumnya Bupati menerima audiensi terkait penguatan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS).
Pada kesempatan ini, Bupati Ilham menyampaikan apresiasi kepada PKB dan kader TPK atas kinerjanya di lapangan yang tak henti-hentinya membatu mensukseskan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Bantaeng.
“Hari ini saya sangat bahagia bisa bertemu dengan 800 orang, baik dari PKB dan kader TPK di Bantaeng. Teman-teman merupakan garda terdepan kami di pemerintahan dalam menyampaikan program kepada masyarakat secara langsung,” ujar Ilham Syah Azikin.
Ilham juga menekankan kepada PKB dan Kader TPK agar menjaga kesolidan, kebersamaan dan senantiasa kerja ikhlas. “Hal ini agar setiap usaha kita lakukan menjadi amal baik untuk kita dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Ilham.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantaeng, Drs. Muhammad Haris, menyampaikan beberapa capaian program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Capaian program Bangga Kencana di Kabupaten Bantaeng untuk Angka Kelahiran Total (TFR) tercatat 2,2, dengan persentase kepersertaan ber-KB 65,32 persen serta ‘unmeet need’ mencapai 12 persen (Susenas 2021).
Sementara Jumlah Kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang telah terbentuk hingga 2023 sebanyak 55 Kampung KB dari target 67 desa/kelurahan atau 82,1 persen.
Terkait prevalensi stunting di Kabupaten Bantaeng, hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan angka 22,1 persen, terjadi penurunan 0,4 persen dari tahun 2021 sebesar 22,5 persen.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Shodiqin, SH, MM, dalam paparannya menyampaikan pentingnya pendampingan ibu hamil dan pascapersalinan.
“Pendampingan bagi ibu hamil dan ibu pascapersalinan sangat penting dilakukan. Hal ini untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang mungkin terjadi karena masalah kesehatan yang dijumpai ibu hamil. Di sisi lain untuk pencegahan agar ini tidak melahirkan bayi bayi stunting,” ujar Shodiqin.
Shodiqin menyampaikan juga data angka kematian ibu dan anak, proyeksi Ibu hamil dan hasil pendampingan melalui Aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil).
Berdasarkan hasil Long Form SP 2020 BPS, angka Kematian Ibu dan Anak di Provinsi Sulawesi Selatan mencapai 192 dari 100.000 kelahiran hidup. Target Kematian Ibu dan Anak dilakukan melalui intervensi spesifik yang dilakukan saat sebelum, selama dan setelah hamil.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan proyeksi ibu hamil di Sulawesi Selatan sebanyak 158.028 ibu dan ibu melahirkan mencapai 150.845 ibu. Untuk Kabupaten Bantaeng, proyeksi ibu hamil sebesar 3.050 Ibu, dan ibu melahirkan 2.912 ibu.
Dilihat dari hasil pendampingan pada website Elsimil per 01 Agustus 2023, jumlah Ibu pascapersalinan sebanyak 907 orang dan ibu pengguna KB pascapersalinan sebanyak 723 orang dengan persentase 79,71 persen.
“Artinya, sebagian besar dari proyeksi ibu melahirkan belum optimal didampingi, hingga Ibu tersebut memilih dan menggunakan pilihan alat kontrasepsi,” ujar Shodiqin.
Sebelum menutup paparannya, Shodiqin menyampaikan harapannya kepada Kader TPK. “Peran TPK adalah mendampingi ibu hamil dan ibu pascapersalinan. Harapan kami kepada TPK agar semua sasaran keluarga stunting dan keluarga berisiko stunting dapat didampingi, tercatat dan terlaporkan hasil pendampingannya.”
“Selain itu, ibu pascapersalinan juga diedukasi untuk menggunakan salah satu alat kontrasepsi agar tidak ada anak-anak terlahir stunting pada generasi berikutnya,” pungkas Shodiqin.
Pada kesempatan itu diserahkan insentif bagi Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD dari APBD Kabupaten Bantaeng. Juga diserahkan Sertifikat Penghargaan Provider/Petugas Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke- 30 Tahun 2023 oleh Bupati Bantaeng.
Juga dilanjutkan penyerahan Biaya Operasional Pencatatan Hasil Pemantauan Pendampingan Sasaran Berisiko Stunting Kepada TPK dari DAK-BOKB Kabupaten Bantaeng Tahun 2023 oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel. Terakhir penyerahan seragam bagi Kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dan TPK oleh Ketua TP PKK Kabupaten Bantaeng.
Pemaparan materi juva diaampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dr. Andi Ihsan, M.Kes tentang Pemeriksaan Ibu Hamil dan KB Pascapersalinan. n
Penulis: Indra Gumbira Rukmana
Editor: Santjojo Rahardjo
Hari, Tanggal Rilis: Jumat, 04 Agustus 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.