SEDERHANA namun semangat dalam memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Provinsi Papua terus menyala.

Semangat dalam menurunkan stunting dan mewujudkan keluarga berkualitas di Papua untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut merupakan spirit dalam Peringatan Harganas tingkat Provinsi Papua, yang dilaksanakan di halaman kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Kamis (27/07/23).

Perayaan tersebut dihadiri Pejabat Gubernur Papua yang diwakili Kepala Dinas Sosial, Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua, Pejabat Walikota yang diwakili Asisten I Setda Kota Jayapura, Staf Ahli Kementerian Sosial RI, Perwakilan Kodam XVII Cenderawasih, Perwakilan Polda Papua, dan tamu undangan.

Acara diawali dengan kegiatan senam bersama, dilanjutkan dengan makan pangan lokal bersama dan dialog bertemakan “Pemanfaatan Pangan Lokal dalam Pencegahan Stunting”. 

Dialog terlaksana dengan menghadirkan narasumber Ahli Gizi dari Poltekkes Kemenkes Jayapura, Budi Kristanto, STP., M.Si. Diskusi tersebut menjadi jembatan antara permasalahan dan keingintahuan sejumlah masyarakat dari kader kelompok kegiatan, anak remaja, ibu rumah tangga dengan para narasumber ahli gizi maupun pemangku kebijakan di Provinsi Papua.

Peringatan Harganas ke 30 yang mengusung tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju” menjadi kunci kolaborasi yang terus dilakukan oleh BKKBN Papua. 

Kepala Perwakilan BKKBN Papua, Drs. Nerius Auparai, M.Si dalam laporannya menyampaikan bahwa ada dua amanah yang diberikan negara kepada BKKBN, yaitu menjaga penduduk  tumbuh seimbang dan mewujudkan keluarga berkualitas.

“Tantangan kita tidak lagi berfokus pada pengendalian kuantitas atau jumlah penduduk, mencegah ledakan penduduk dan menekan jumlah kelahiran. Kami lebih menekankan pada peningkatan kualitas penduduk yang akan mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat,” jelas Nerius.

Nerius mengatakan dengan terwujudnya keluarga dan SDM berkualitas, maka akan terbebas dari stunting dan tentunya akan memajukan Indonesia.

Nerius juga mengingatkan bahwa berdasarkan data SSGI Tahun 2022, prevalensi stunting  Indonesia berada pada angka 21,6% dan di Provinsi Papua berada pada angka 34.6%. Oleh karena itu, perlu kolaborasi nyata sehingga target nasional 14% pada tahun 2024 dapat tercapai.

Beberapa agenda penting juga turut dilaksanakan seperti komitmen dari Kementerian Sosial yang diwakili oleh Staf Ahli Kementerian Sosial (Kemensos) RI Bidang Rehabilitasi Sosial, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, MM., dalam program Bedah Rumah untuk 3 unit rumah di Skouw Mabo, Muara Tami, sebagai salah satu cara dalam pencegahan stunting untuk tersedianya rumah layak huni. 

“Kami (Kementerian Sosial) dengan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua akan melakukan bedah rumah di Kota Jayapura dengan fokus lokus Distrik Muara Tami, ini juga untuk membantu masyarakat atau keluarga untuk menurunkan angka stunting dengan rumah yang bersih, sehat dan rumah dengan lingkungan yang sehat pula maka kita bersama-sama mendukung program nasional untuk menurunkan angka stutning di tanah Papua,” jelas Benhur.

Bapak Asuh

Agenda selanjutnya yaitu penyerahan bantuan berupa bahan makanan dari Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) BKKBN Papua kepada keluarga/anak berisiko stunting sejumlah 39 anak dari 5 distrik di Kota Jayapura. Komitmen BAAS BKKBN Papua dalam pemberian bantuan ini akan berlangsung secara berkelanjutan selama 3 (tiga) bulan.  

Kepala Dinas Sosial, Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Nius Wenda, S.Pd,. M.Si., melihat gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting ini sebagai bentuk kepedulian dan gotong-royong kita dalam pencegahan stunting.

“Saya menghimbau seluruh pimpinan lembaga dan organisasi untuk dapat bergabung berperan sebagai Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting. Selain itu mari kita giatkan keluarga-keluarga kita untuk gemar mengkonsumsi makanan bergizi, saya tegaskan bahwa makanan bergizi bukanlah makanan mahal, ada banyak pangan lokal yang dapat kita manfaatkan sebagai sumber makanan bergizi bagi keluarga,” kata Nius.

Asisten I Setda Kota Jayapura Evert Meeaudje dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Jayapura melihat bahwa masalah stunting ini adalah sebuah keadaan yang harus dilawan bersama agar dapat menghasilkan kualitas SDM yang handal.

“Untuk melawan stunting Pemerintah Kota Jayapura mengedepankan kolaborasi, karena Pemerintah Kota Jayapura tidak bisa sendiri dalam memerangi stunting ini, Pemerintah Kota Jayapura beserta seluruh jajaran Stakeholder juga pihak swasta akan bersatu padu untuk upaya menurunkan angka stunting di Kota Jayapura,” jelas Evert Meraudje.

Pada kesempatan tersebut dirinya juga mengapresiasi Kementrian Sosial yang telah membantu memfasilitasi kegiatan bedah rumah di wilayah Kota Jayapura Distrik Muara Tami.

Adapun agenda kegiatan lainnya pada acara perayaan Harganas tingkat Provinsi Papua tersebut adalah penandatanganan MoU BKKBN dengan Baznas Papua, penandatanganan komitmen penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan SNI ISO 37001:2016, Deklarasi Komitmen Generasi Berencana oleh Genre Papua, Deklarasi Komitmen Pencegahan Stunting, dan tersedianya pameran program BKKBN serta produk usaha dari UMKM dan UPPKA. n

Penulis: Tricintya C. A. Kobis

Editor: Kristianto

Hari, Tanggal Rilis: Sabtu, 29 Juli 2023

Media Center BKKBN

mediacenter@bkkbn.go.id

0812-3888-8840

Jl. Permata nomor 1 

Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

 

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.