SIARAN PERS BKKBN
No 867/M.C/VII/2023
BKKBN Terus Berupaya Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia yang Dimulai dari Keluarga
PALEMBANG—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya meningkatkan kualitas hidup kaum lanjut usia (Lansia) yang dimulai dari keluarga.
BKKBN bekerjasama dengan mitra kerja menyelenggarakan kegiatan Gebyar Lansia dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional dan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2023 pada Rabu (05/07/2023) di Palembang yang turut dihadiri oleh Wakil Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Selatan Hj Fauziah Mawardi Yahya, Direktur Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For, M.A.R.S, Perwakilan BKKBN Sumatera Selatan, para lansia dan mitra kerja.
Berdasarkan data Susenas Maret 2022, persentase penduduk lansia Indonesia sebesar 10,48 persen dari total penduduk. Terkait dengan kesehatan, sekitar dua dari lima (42,09 persen) lansia mengalami keluhan kesehatan selama sebulan terakhir yang mencakup gangguan yang sering dialami maupun yang disebabkan oleh penyakit menahun, disabilitas, kecelakaan, atau keluhan kesehatan lainnya.
Hal tersebut berarti Lansia memerlukan dukungan dalam upaya peningkatan kualitas penduduk Lansia di tengah kondisi Lansia yang semakin menurun dari segala aspek kehidupan, baik kesehatan, sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup Lansia dan program kelanjutusiaan, diperlukan integrasi dan sumbangsih secara konkret dari lintas sektor baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, mitra kerja, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, sektor swasta, serta partisipasi aktif masyarakat.
Pada kegiatan Gebyar Lansia ini juga terdiri dari beberapa rangkaian acara yaitu, senam lansia, pemberian sembako bagi lansia, pemeriksaan kesehatan bagi lansia seperti cek tekanan darah, cek laboratorium sederhana, pemeriksaan mulut dan gigi, pemberian obat dan vitamin dan terdapat talkshow terkait kesehatan Lansia.
Direktur Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan BKKBN dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For, M.A.R.S, menjelaskan hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga tahun 2022 menunjukan jumlah lansia di Indonesia 22,6 juta dan beberapa Provinsi telah masuk kedalam posisi Aging Population karena total jumlah lansia di Indonesia diatas 10%.
Seorang Lansia tangguh adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dan kelompok lansia yang sehat secara fisik dan sosial serta aktif, produktif dan mandiri.
Melalui pembangunan Lansia tangguh diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia sehingga mampu berperan dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat, jelasnya
Dalam aspek kesehatan lansia berupa menurunnya kemampuan fisik dan psikologis yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan pelayanan kesehatan. Aspek ekonomi berupa menurunnya produktivitas kerja dan terbatasnya kesempatan kerja sehingga berimplikasi terhadap tingkat kesejahteraan berada pada 40% terbawah dan 40% menengah (Susenas Maret, 2022).
Namun, tidak semua Lansia mengalami penurunan kemampuan, bahkan tidak sedikit lansia yang masih tetap bekerja serta beraktifitas normal di usia senja.
Sekitar satu dari dua (52,55 persen) lansia masih aktif bekerja, Sekitar sepertiga penduduk lansia tinggal bersama keluarga inti dan sepertiga lainnya tinggal bersama tiga generasi. Tinggal bersama tiga generasi, artinya seorang lansia tinggal bersama anak dan cucunya dalam satu rumah, atau tinggal bersama anak dan orangtuanya.
Hal ini menunjukkan bahwa keluarga merupakan tempat yang aman dan nyaman baik itu untuk lansia itu sendiri maupun untuk anggota keluarga lainnya.
Wakil Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Selatan Hj Fauziah Mawardi Yahya pun mengutarakan bahwa Sumatera Selatan termasuk provinsi yang mendekati era penduduk berstruktur tua (aging population) dengan proporsi penduduk lansianya telah berada pada rata-rata 9 persen penduduk usia tua, untuk itu menghadapi situasi yang demikian pengurus PKK turut serta dalam mensejahterakan kaum lansia seoptimal mungkin melalui pemberdayaan keluarga.
Keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang akan berpengaruh besar terhadap kinerja pembangunan dalam mendukung program-program pemerintah. Dari keluarga yang sejahtera ini, maka tata kehidupan berbangsa dan bernegara akan dapat melahirkan ketentraman, keamanan, keharmonisan, dan kedamaian, ungkapnya. n
Penulis: Rizky Wijayanti Harahap
Editor: Kristianto
Tanggal Rilis: Rabu, 05 Juli 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.