SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 859/M.C/VII/2023

Lepas Konvoi Mobil Unit Penerangan, BKKBN Optimistis Capai Target Penurunan Stunting 14 Persen pada 2024

JAKARTA—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melepas puluhan kendaraan peserta Temu Mobil Unit Penerangan se-Jawa-Sumatera (Temu Mupen Jawara) dari halaman kantor BKKBN Pusat di Jakarta, Senin (3/7/2023) pagi.

Dalam kegiatan Temu Jawara yang merupakan rangkaian dari Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 tahun 2023 yang akan digelar pada Rabu, 6 Juli 2023, di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan itu, Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) menyampaikan optimismenya bahwa pemerintah bersama mitra kerja terkait dan masyarakat mampu menurunkan prevalensi stunting hingga 7,6 persen dalam satu tahun ke depan, sehingga target yang ditetapkan yakni 14 persen pada 2024 mampu dicapai.

Hal itu disampaikan Hasto Wardoyo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono dalam Apel Kebangsaan yang dirangkai dengan pelepasan peserta Temu Jawara.

Dalam pelepasan itu, Ari Dwikora Tono didampingi Deputi bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, Dirjen Informasi dan Layanan Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Asisten Teritorial Kepala Staf Kodam Jakarta Raya, Kepala Penerangan Kodam Jaya.

Temu Mobil Unit Penerangan se Jawa – Sumatera ini dimulai dari kantor BKKBN pusat, Jakarta, dengan finish di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan.

Menurut Hasto Wardoyo, fungsi Mobil Unit Penerangan (Mupen) BKKBN yang berkonvoi menuju Palembang bukan hanya ajang perjalanan dan penyebaran informasi tentang program Bangga Kencana dan stunting. Tetapi juga memberikan dampak baik kepada masyarakat di lokasi yang disinggahi peserta Temu Jawara.

Pada titik-titik pemberhentian konvoi, BKKBN menggelar sejumlah kegiatan. Di antaranya pelayanan KB, pemberian bantuan kepada keluarga berisiko stunting, bakti sosial, pemberian vitamin kepada remaja putri, donor darah hingga pemberian makanan tambahan bagi keluarga-keluarga berisiko stunting.

Diadakan juga pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), pap smear, donor darah, pemberian bantuan telur bagi keluarga risiko stunting, gelar dagang UPPKA. Ditandai juga dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BKKBN dengan Dinas Penerangan Angkatan Darat.

Hasto Wardoyo menilai, hingga saat ini peran Mupen masih efektif dalam menjangkau masyarakat secara langsung.

“Saya harapkan kegiatan Mupen ini menjadi daya ungkit dan bisa diaktifkan kembali dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi dan kearifan lokal,” kata Hasto dalam sambutannya.

Perjalanan peserta Temu Mupen Jawa Sumatera ini berlangsung dari tanggal 3 hingga 5 Juli 2023, diikuti 16 provinsi dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KB. Jumlah peserta sebanyak 148 orang dengan mengerahkan 40 kendaraan Mupen.

Provinsi yang terlibat dalam kegiatan ini di antaranya BKKBN pusat, Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Banten, Lampung, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.

Kekuatan Akar Rumput
Terkait dengan optimisme capaian target stunting, Hasto Wardoyo mengatakan bukan hal mustahil untuk dicapai. Berdasarkan Peraturan Presiden No.72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan stunting, pada 2024 prevalensi stunting ditargetkan sebesar 14 persen.

Guna merealisasikan target tersebut, BKKBN mengerahkan kekuatan yang dimiliki hingga ke akar rumput. Peran mereka menurut Hasto Wardoyo, diharapkan dapat menjadikan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan penurunan stunting berhasil.

“Tinggalkan cara-cara rutin. Lakukan inovasi dan manfaatkan teknologi. Berikan kontribusi nyata dengan mengedepankan kepentingan masyarakat,” tegas Hasto mengingatkan jajarannya.

Adapun ujung tombak BKKBN di lini lapangan adalah Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) dan sub PPKBD, kader KB hingga Tim Pendamping Keluarga.

“Mari, bersama para pejuang lini lapangan kita bergerak bersama melakukan percepatan penurunan stunting,” kata Hasto Wardoyo, dengan menambahkan bahwa BKKBN memiliki petugas di lini lapangan yang jumlahnya ratusan ribu.

Hasto juga menjelaskan bahwa pelaksanaan program Bangga Kencana dan penurunan stunting dilakukan dengan pendekatan pentahelix atau multipihak. Artinya, semua pihak bersatu padu mengembangkan inovasi dan pengetahuan dalam upaya menyukseskan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.

Pada bagian lain sambutannya, Hasto mengatakan bahwa Sumatera Selatan (Sumsel) merupakan salah satu dari tiga provinsi yang capaian prevalensi stuntingnya berada di posisi ketiga nasional, lebih rendah dari angka nasional.

Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), pada 2021 prevalensi stunting di Sumatera Selatan sebesar 24,8 persen dan turun 18,6 persen di 2022. Angka ini lebih rendah dari prevalensi stunting nasional sebesar 21,6 persen di 2022.

“Sebanyak 16 Kabupaten dan kota di Sumsel telah turun prevalensinya, hanya Kabupaten Banyuasin justru naik dari 22 persen pada 2021 menjadi 24 persen tahun 2022,” ungkap dr. Hasto.

Menurut Hasto, bukan hal mudah menurunkan stunting di Kabupaten Banyuasin. “Ini karena beberapa wilayahnya tidak terhubung dengan transportasi darat dan letaknya jauh dari ibukota kabupaten,” ujar Hasto.

Kegiatan Temu Jawara ini merupakan salah satu rangkaian Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXX Tahun 2023 yang digelar BKKBN pada 6 Juli 2023 di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Harganas sendiri diperingati di setiap tanggal 29 Juni.

Total jarak yang akan ditempuh dari Jakarta hingga Palembang sekitar 532 Kilometer dengan waktu tempuh 3 (tiga) hari. Para peserta direncanakan akan tiba di Kota Palembang pada Rabu, 5 Juli 2023.

Selain untuk memeriahkan Hari Keluarga Nasional, Mupen On The Road dimaksudkan juga sebagai Upaya penggerakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan KB Program Bangga Kencana. Mupen BKKBN sangat strategis fungsinya untuk menjangkau daerah terpencil yang tidak bisa dilalui oleh mobil biasa, terutama untuk percepatan penurunan stunting.

Selanjutnya akan bergabung juga Mupen BKKBN Perwakilan Banten, Lampung dan Sumatera Selatan di perbatasan masing-masing Provinsi atau di titik lokasi pelayanan. Adapun Pelayanan dan Baksos yang dilakukan adalah Pelayanan KB, Donor Darah, Khitanan Masal, Pap Smear dan pemberian bantuan kepada keluarga berisiko Stunting dan ibu hamil. Di setiap pemberhentian juga ada Gelar Dagang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA). n

Penulis: Santjojo Rahardjo dan Fatimah
Editor: Kristianto

Hari, Tanggal Rilis: Senin, 3 Juli 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.