SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 823/M.C/VI/2023

Didukung Berbagai Pihak, BKKBN Perwakilan Provinsi Yakin Capai Target Pelayanan Kontrasepsi

JAKARTA—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Pelayanan KB Serentak di seluruh Indonesia dengan target 1,24 juta akseptor hari ini, Rabu (14/06/2023).

“Target (Jawa Tengah) sejumlah 171.040 akseptor. Saya yakin dan percaya, dengan didukung oleh banyak pihak, yang saya lihat sregep (rajin) semua, insya Allah ini semua akan tercapai,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih saat mengunjungi kegiatan pelayanan KB di Balai Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Guna mencapai target tersebut, selain dengan mempersiapkan seluruh potensi dan sumber daya yang ada, baik sarana prasarana, tenaga, lokasi dan lain sebagainya, juga tidak melupakan pendistribusian besaran target sasaran tersebut ke level provinsi, kabupaten dan kota bahkan hingga ke desa.

Jawa Tengah sendiri ditargetkan mampu memberikan pelayanan KB kepada 171.040 orang, baik itu pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) maupun Non – MKJP. Selain itu, juga ditargetkan dapat memberikan pelayanan KB Pasca Persalinan kepada 15.261 orang.

Setidaknya, ada sekitar 2.055 fasilitas kesehatan di Jawa Tengah yang siap memberikan pelayanan KB seluruh jenis kontrasepsi pada momen ini, baik itu rumah sakit, puskesmas, klinik pratama, praktek dokter maupun praktek mandiri bidan.

“Kita mengerahkan kader, TPK (Tim Pendamping Keluarga) untuk melihat di setiap daerahnya apakah masih ada pasangan usia subur yang belum mengikuti KB, ini dititeni dan kemudian diajak ber-KB (di momen ini),” ujar Eka.

Menurut Eka, dirinya berharap dengan kegiatan pelayanan KB semacam ini mampu mengurangi jumlah pasangan usia subur yang ingin ber-KB namun tidak terlayani dan putus penggunaan KB sehingga lebih jauh akan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan pelayanan KB di Kecamatan Banyubiru, tepatnya di Desa Kebondowo yang ia kunjungi menjadi salah satu titik yang dipantau BKKBN Pusat dalam gelaran “Pelayanan KB Sejuta Akseptor” ini, baik secara virtual maupun kunjungan langsung oleh jajaran Direktorat Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN.

Terlihat Bus Muyan (Mobil Unit Pelayanan KB) pun diterjunkan di lokasi tersebut untuk menjadi tempat pelayanan KB IUD bagi para calon akseptor selain gedung serbaguna desa yang telah diubah dan disterilkan menjadi tempat pelayanan KB Implan. Terlihat pula, beberapa babinsa dan bhabinkamtibnas yang sibuk mendaftarkan calon akseptor KB yang dibawanya kepada petugas registrasi untuk diberikan pelayanan KB.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., MARS melakukan kunjungan langsung di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli pada Rabu (14/06/2023).

“kami siapkan pelayanan akseptor dari IUD, Implan, kemudian pil dan suntikan serta ini serentak di Provinsi Bali baik dari rumah sakit, puskesmas, hingga praktik bidan mandiri,” kata Luh De.

Disampaikan oleh dr. Luh De bahwa Provinsi Bali sendiri mendapatkan target 7.548 akseptor sedangkan khusus untuk Kabupaten Bangli mendapatkan target 1077 akseptor. “Sampai saat ini setelah kita pantau untuk Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli telah mendapatkan 32 akseptor (10 implan dan 22 IUD) sementara secara Provinsi Bali kita masih pantau melalui pelaporan dashboard hingga final” jelas dr. Luh De

Sementara ditempat yang berbeda, Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, S.ST.Par menyatakan dukungannya dalam pelaksanaan Pelayanan KB Sejuta Akseptor (PSA).
“Kami berterima kasih kepada BKKBN karena telah mengadakan pelayanan KB sejuta akseptor. Tentunya ini juga menjadi langkah yang baik dalam pencegahan stunting melalui pengaturan jarak kelahiran dan menjaga kesimbangan penduduk demi mewujudkan SDM berkualitas untuk Bangli era baru,” kata Wayan.

Dari Maluku Utara, BKKBN menargetkan dapat melayani 4.282 akseptor dari 10 kabupaten/kota dengan metode kontrasepsi MOW sebanyak 4 akseptor, 38 akseptor IUD, 2.150 akseptor Implant, 1.675 akseptor Suntik, 365 akseptor Pil dan 30 akseptor Kondom. Ditambah dengan 435 Pelayanan KBPP (Keluarga Berencana Pasca Persalinan), serta target akseptor terbanyak di Halmahera Selatan sebanyak 842 akseptor.

Pelaksanaan Pelayanan KB Sejuta Akseptor di Maluku Utara dilakukan di masing-masing fasilitas kesehatan pada 10 kabupaten/kota yang di antaranya dihadiri oleh tokoh formal daerah, seperti di Kabupaten Pulau Taliabu pelayanan ditinjau langsung oleh Asisten I Setda Kabupaten Pulau Taliabu M. Syukur Boereo, perwakilan TNI, perwakilan Polri, PKK dan Ibu-ibu Dharma Wanita Kabupaten Pulau Taliabu yang berpusat di Klinik Ganesa Desa Wayo.

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Renta Rego tinjau langsung Pelayanan KB Sejuta Akseptor di fasilitas kesehatan Kota Ternate didampingi oleh tim pokja Pembinaan Kesehatan Reproduksi.

“Saya hadir langsung di Kota Ternate untuk meninjau pelayanan KB Sejuta Akseptor dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-30 ini. Untuk kabupaten/kota lain, Saya dan teman-teman memantau pelayanan melalui Whatsapp Grup khususnya grup Pelayanan KB Sejuta Akseptor dan melalui Dashboard Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor,” ujar Renta.

Renta juga menyampaikan bahwa semangat tim dan tenaga kesehatan di Provinsi Maluku Utara untuk mensukseskan pelayanan KB Sejuta Akseptor patut diacungi jempol. Karena, meskipun terkendala dengan cuaca akan tetapi pelayanan tetap berlangsung. Seperti, di Kabupaten Pulau Taliabu tepatnya di Bobong tengah terjadi hujan lebat dan banjir, namun pelayanan tetap berjalan.

Gubernur Yakin Capai Target
Sementara itu pelaksanaan Pelayanan KB Sejuta Akseptor di Provinsi Kepulauan Riau dihadiri Gubernur Ansar Ahmad.

Pada kurang lebih pukul 10.00 pagi, pelaksanaan pelayanan KB yang telah dilaksanakan di fasilitas kesehatan Pusat Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) yang ada di seluruh Provinsi Kepri dan telah melayani sebanyak 12.925 akseptor atau 85,87 persen dari target yang harus dicapai oleh BKKBN Kepri sesuai dengan arahan dari pimpinan BKKBN Pusat.

Saat ini ada tiga kabupaten/kota yang telah mencapai target diatas seratus persen capaian pelayanan KB PSA diantaranya Kabupaten Lingga, Natuna serta Kota Tanjungpinang.

Capaian yang diperoleh Provinsi Kepri saat ini juga disampaikan secara langsung kepada Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo melalui virtual oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, dengan capaian sekarang dan rentan waktu yang masih cukup panjang, serta memperoleh dukungan dari PKK, Ikatan Bidan dan Dokter Indonesia serta Korem 033 Wirapratama dan Polda Kepri, Ansar optimis mencapai target yang telah ditetapkan kepada Provinsi Kepri.

“Saya sangat yakin dan optimis pelayanan KB kepada masyarakat dalam PSA tahun ini, kita akan memperoleh kembali capaian target tersebut,”ujar Ansar yang turut menjelaskan bahwa Program KB bertujuan untuk mengatur kehamilan pasangan usia subur, diantaranya mencegah usía kehamilan yang terlalu dini serta jarak kehamilan yang terlalu dekat sehingga berperan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak, memastikan gizi anak tercukupi dan terbebas dari stunting.

Pada sambutan tersebut Gubernur Kepri, Ansar Ahmad turut menyampaikan penurunan angka stunting di Provinsi Kepri, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 17,6 persen dan di Tahun 2022 turun sebesar 2,2 persen menjadi 15,4 persen.

Ansar juga menjelaskan, sesuai target nasional yang diamanahkan, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 bahwa Stunting Nasional harus turun di angka 14 persen. “Saya sangat yakin kita akan berada dibawah angka 14 persen dengan komitmen bersama dari seluruh waliKota dan bupati se-Provinsi Kepri. Dan dengan pelaksanaan program KB dinilai mempunyai peran penting untuk dapat mencapai target tersebut,” ujar Ansar dalam Pencanangan Pelayanan KB Sejuta Akseptor dalam rangka Peringatan Harganas ke-30 dan Serbuan Teritorial TNI Tahun 2023 di Aula Pinang Kencana, Puskesmas Batu 10, Rabu (14/06/2023).

Pada kesempatan tersebut Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri, Rohina menyampaikan rincian pencapaian pelayanan KB Sejuta Akseptor Tahun 2023.

Kabupaten Bintan target sebanyak 1.205 akseptor, tercapai 1.006 akseptor atau 83,49 persen; Kabupaten Karimun target 1.655 akseptor tercapai 1.502 akseptor atau 90,75 persen; Kabupaten Natuna target 602 akseptor tercapai 100 persen; Kabupaten Lingga target 752 akseptor tercapai 975 atau 127 persen; Kabupaten Kep. Anambas 452 akseptor tercapai 194 akseptor atau 42 persen; Kota Tanjungpinang target 1,355 akseptor tercapai 1,419 akseptor atau 104 persen; dan Kota Batam target 9,031 akseptor tercapai 7,315 akseptor atau 82,59 persen. n

Penulis: Nur Octavia Dian Rahayuningsih (Bali), Aulia Firdaus D.A dan Ratih D. (Jawa Tengah), Aprilia (Maluku Utara), Ignadia Pradita (Kepulauan Riau)
Editor: Kristianto

Tanggal Rilis: Rabu, 14 Juni 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.