SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 809/M.C/VI/2023
Tingkatkan Pelayanan KB di Daerah Terluar, Pejabat BKKBN Kunjungi Pulau Seram
AMBON – Dalam upaya meningkatkan varian dan mutu layanan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menyediakan alat kontrasepsi yang boleh dibilang memiliki mutu yang sama dengan swasta.
Deputi Bidang Keluarga Berencana/Kesehatan Reproduksi (KB/KR) BKKBN, dr Eni Gustina, M.P.H., mengemukakan informasi itu saat menyambangi Puskesmas Waimital, Seram Bagian Barat, Maluku, Kamis (08/06/2023).
Kunjungan itu dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan pelayanan kontrasepsi, khususnya pelayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Implan dan KB suntik. Pelayanan dilakukan kepada 77 akseptor di wilayah Puskesmas Waimital.
Menurut data SIGA, sampai Juni 2023 peserta KB aktif di Kabupaten Seram Bagian Barat mencapai 8.052 dan peserta KB baru sebanyak 896.
Dalam kesempatan itu dr. Eni menyarankan kepada calon akseptor KB agar menggunakan kontrasepsi MKJP, di antaranya untuk menekan angka ‘drop out’.
Dia juga mengingatkan bahwa kegiatan pelayanan kontrasepsi yang digelar BKKBN bersama mitra terkait tidak terlepas dari upaya pemerintah melakukan percepatan penurunan stunting. “Ini yang harus kita edukasi kepada masyarakat,” kata Eni.
Menurut Eni, pelayanan KB yang kerap digelar BKKBN bertujuan agar setiap keluarga merencanakan waktu yang ideal untuk memiliki anak. “Mulai dari menikah tapi masih menunda memiliki anak atau wanita dengan riwayat anemia, maka caranya dengan menggunakan alat kontrasepsi.”
Lanjut Eni, “Bagi ibu pasca bersalin, kita dorong untuk menggunakan kontrasepsi MKJP agar dapat mengatur jarak kelahiran. Pengaturan ini akan berdampak pada pola pengasuhan anak dan kesehatan anak yang akan lahir berikutnya.”
Lebih jauh, dr. Eni mengatakan bahwa sejak tahun 2020 BKKBN sudah menyediakan implan satu batang. “Sekarang untuk implan satu batang sudah ada produk dalam negeri. Ini merupakan respon kepada keinginan masyarakat yang lebih mudah dan nyaman serta lebih sedikit efek sampingnya ketika memakai alat kontrasepsi ini,” jelas dr. Eni.
Eni juga mengajak seluruh pihak untuk terlibat aktif dalam proses percepatan penurunan stunting di provinsi Maluku
“Penggunaan kontrasepsi bagian dari pencegahan lahirnya anak-anak stunting. Namun ketika sudah ada anak stunting, kita harus tangani bersama semua sektor dengan pemberian protein. Contohnya, memberikan ikan karena saya lihat Maluku kaya akan ikan atau minimal memberikan dua butir telur per hari,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kedatangan dr. Eni ke Kabupaten Seram Bagian Barat tidak sendiri. Ia didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Maluku, Sarles Brabar, dan Sekretaris Perwakilan BKKBN Maluku Mincie Ubro, serta Direktur PT Harsen Iwan Koswara.
Mereka diterima Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kepala Puskesmas Desa Waimital Seram Bagian Barat.
Dalam rangkaian kunjungan kerja di Maluku, Dr. Eni dijadualkan pada Jumat, 09 Juni 2023, mengunjungi Kodam XVI Pattimura di Kota Ambon.
Dalam kunjungan itu, dr. Eni akan melakukan pertemuan dengan mitra BKKBN, sekaligus melakukan sosialisasi tentang stunting dan pendampingan keluarga berisiko stunting bagi Babinsa di jajaran TNI. n
Penulis: Humas BKKBN Maluku
Editor: Santjojo Rahardjo
Tanggal Rilis: 8 Juni 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.