SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 779/M.C/V/2023

Rasa Kasih Sayang Kepada Istri, Dorong Pria untuk Ber-KB

YOGYAKARTA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar penilaian terhadap lima kelompok KB Pria terbaik. Dari pemaparan dalam penilaian tersebut terungkap bahwa adanya rasa kasih sayang terhadap istri yang mendorong kaum pria untuk menjadi akseptor Keluarga Berencana (KB) secara aktif.

“Istri sudah berat bebannya. Sebagian turut bekerja mendukung ekonomi keluarga, namun tetap mengerjakan tugas-tugas rumah tangga dan mengurus anak, masih harus ber-KB yang punya tingkat resiko. Maka kami para bapak rela ber-KB agar istri tercinta tetap sehat,” demikian rata-rata jawaban para peserta KB Pria jika ditanya alasannya ber-KB.

Seperti diketahui, alat kontrasepsi hormonal (pil, suntik, implant) mempengaruhi keseimbangan hormonal dan bagi yang tidak cocok bisa beresiko haid tidak teratur, kegemukan, muka berjerawat dan lain-lain. KB non hormonal juga bukan tanpa resiko. IUD jika tidak terpasang dengan benar bisa menimbulkan flek/perdarahan, juga rasa sakit saat berhubungan atau saat mengangkat beban. Satu lagi metode yaitu MOW, dilakukan dengan operasi besar dengan segala risikonya.

KB Pria Minim Risiko
Sementara KB Pria jauh lebih kecil risikonya. Kondom nyaris tidak berisiko karena jarang ditemui pengguna yang menderita alergi lateks. Paling hanya merasa kurang nyaman dan kurang praktis saja, selain itu kondom jarang dikeluhkan. Vasektomi atau MOP, walau dilakukan dengan operasi namun karena sasaran operasi yaitu saluran mani ada di luar rongga tubuh sehingga hanya perlu operasi ringan dengan bius lokal dan bisa selesai kurang dari 20 menit jika tidak ada faktor penyulit.

Namun sebagaimana disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin sesaat sebelum membuka acara, pada kenyataannya kesertaan KB Pria masih sangat rendah.

“Data menunjukkan bahwa cakupan peserta aktif KB Pria (MOP dan kondom) dibandingkan total peserta KB aktif masih belum terlalu baik. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan bahwa kesertaan pria dalam ber-KB masih rendah yaitu sebesar 2,7 persen yang terdiri atas kondom sebesar 2,5 persen dan vasektomi sangat kecil hanya 0,2 persen.” Papar Shodiqin.

Data Sistem Informasi Keluarga (New Siga) BKKBN tahun 2022 menunjukkan bahwa kesertaan pria dalam ber-KB yaitu kondom sebesar 2,2 persen dan vasektomi sebesar 0,25 persen. Capaian persentase kesertaan KB Pria tahun 2022 sebesar 2,48 persen tersebut baru mencapai 46,53 persen dibandingkan target yang ditetapkan yaitu sebesar 5,33 persen.

Masih kentalnya salah pemahaman bahwa KB adalah urusan ibu-ibu, mitos atau salah persepsi bahwa vasektomi sama seperti kebiri yang menyebabkan hilangnya gairah, dan masih jarangnya tokoh dan pemuka masyarakat yang meneladankan ber-KB menjadi penyebab utama rendahnya capaian KB Pria khususnya vasektomi.

Pada kenyataannya, dalam vasektomi tidak ada organ yang diambil atau dibuang. Yang dilakukan adalah memotong dan mengikat saluran sperma, agar air mani yang dikeluarkan tidak lagi mengandung sperma (benih). Perlu diketahui, sperma dan air mani diproduksi oleh organ tubuh yang berbeda. Benih dikirim melalui saluran sperma untuk bercampur dengan air mani sebelum seluruhnya dikeluarkan saat berhubungan. Saluran sperma itulah yang diikat saat vasektomi sehingga sperma tidak dapat pergi bercampur dengan air mani. Sperma yang merupakan protein tetap diproduksi dan karena tidak bisa bergabung dengan air mani maka selanjutnya diserap oleh peredaran darah untuk dimanfaatkan sel-sel atau jaringan yang membutuhkannya.

Profil KB Pria
Dalam pemilihan ini tampil lima Kelompok KB Pria Terbaik wakil dari masing-masing kabupaten/kota, setelah sebelumnya mereka mengirimkan profil kelompoknya untuk direview dewan juri.

Terpilih sebagai Kelompok KB Pria Terbaik yaitu Kelompok KB Pria Satriyo Widodo dari Kapanewon Widodo Martani Sleman, menyisihkan empat kelompok lain untuk maju penilaian tingkat nasional.

Terbaik kedua dan ketiga diraih Kelompok KB Pria Pandawa Kulon Progo dan Kelompok KB Pria Perkasa Kota Yogyakarta. Sedangkan Juara Harapan diraih Kelompok KB Pria Harjo Sentosa Bantul dan Kelompok KB Pria Perkasa Gunungkidul. Masing-masing menerima Piagam, Plakat, dan uang pembinaan.

Satriyo Widodo pada awalnya terbentuk bukan sebagai Kelompok KB Pria. Saat itu sejumlah perangkat kalurahan Widodomartani berkumpul dan sepakat membentuk wadah awalnya untuk ajang bertemu dan bertukar pendapat. Kelompok ini juga berinteraksi dengan berbagai pihak di luar perangkat kalurahan, antara lain dengan Penyuluh KB setempat. Dari tukar pendapat itulah muncul ide membentuk Kelompok KB Pria, mengingat kesertaan KB yang masih rendah saat itu, khususnya kesertaan para bapak dalam ber-KB. Hingga akhirnya di bulan Maret 2014 kelompok KB Pria “Satriyo Widodo” dibentuk dan dikuatkan dengan Surat Keputusan Lurah.

Keberhasilan kelompok KB Pria terlihat nyata. Target nasional kepesertaan KB Pria sebesar 5,33% yang tahun 2022 hanya tercapai 2,48%. Sementara dari paparan Susilo Widodo, ketua kelompok KB Pria, di Kalurahan Widodomartani terdapat 1.351 peserta KB aktif, 344 diantaranya menggunakan kondom dan vasektomi sejumlah 9 orang. Jadi kesertaan KB Pria di kalurahan ini sebesar 26%, lebih dari sepuluh kali lipat capaian nasional KB Pria yang hanya 2,48%.

Kunci keberhasilan Kelompok KB Pria Satriyo Widodo justru karena aktivitas kelompok ini tidak melulu seputar KB Pria saja, namun banyak bergerak di bidang pemberdayaan perekonomian melalui berbagai pembinaan usaha. Awalnya para anggota bergabung karena tertarik kegiatan pemberdayaan ekonomi, dan setelah tergabung dan berinteraksi dengan anggota lainnya yang telah ber-KB Pria, maka KIE akan lebih mudah disampaikan.

Para Juri terdiri dari mitra kerja Perwakilan BKKBN DIY, yaitu Letkol Ckm Dr. dr. Zamroni, Sp.U (Kepala Rumah Sakit DKT dr. Soetarto), Soleh Anwari (Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2 DIY), dan Sri Herawati, SH. M.Si (Pokja 4 Tim Penggerak PKK DIY). Sedangkan dari Perwakilan BKKBN bertindak sebagai Juri Rohdhiana Sumariati dan Sihono. n

Penulis: FX Danarto SY
Editor: Kristianto

Tanggal Rilis: Sabtu, 06 Mei 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.