SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 733/M.C/III/2023
BKKBN Perkuat Strategi Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Percepatan Penurunan Stunting
DENPASAR—-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus memperkuat strategi penyebaran informasi, penggerakan lini lapangan, perluasan kemitraan, serta peningkatan validitas data dan dukungan teknologi dalam pencapaian pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) serta mempercepat penurunan prevalensi stunting.
Hal tersebut dirumuskan dalam pertemuan koordinasi dan sinkronisasi program kegiatan Tim Kerja Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) Pusat dan Provinsi yang digelar di Kuta Badung, Bali mulai Selasa (14/03/2023) hingga Jumat (17/03/2023).
Pertemuan koordinasi dan sinkronisasi itu dihadiri lima Direktorat di Kedeputian Adpin BKKBN yakni Direktorat Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), Direktorat Lini Lapangan (Linlap), Direktorat Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga (Ditvoga), Direktorat Pelaporan dan Statistik (Laptik), dan Direktorat Teknologi dan Data. Hadir juga kelompok kerja Perwakilan BKKBN dari seluruh Provinsi beserta kepala perwakilan.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan BKKBN mampu menggerakkan masyarakat melalui program Bangga Kencana sehingga menjadi harapan sebagai agen perubahan utamanya dalam percepatan penurunan stunting.
Hasto Wardoyo yang hadir secara virtual menjelaskan bahwa Stunting secara nasional telah mengalami penurunan sebesar 2,8 persen dari yang sebelumnya sebesar 24,4 persen (SSGI 2021) menjadi 21,6% (SSGI 2022). Menurutnya, keberhasilan dalam penurunan stunting ini perlu diikuti dengan perubahan strategi yang baru yang berorientasikan pada kualitas.
“Sudah waktunya secara umum kita mempunyai strategi yang berbeda, Jangan mengulang yang telah dilakukan kemarin, kita harus peka dan mempunyai sudut pandang yang berbeda di dalam menjalankan program dari yang berorientasi pada kuantitas kemudian kepada kualitas,” ujar Hasto.
Ditambahkan olehnya bahwa sosialisasi terkait program Bangga Kencana khususnya dalam percepatan penurunan stunting perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi informasi yakni media sosial dan website untuk KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi).
“Strategi baru dapat dilakukan melalui platform yang bagus seperti media social untuk dijadikan tulang punggung dalam pelaksanaan sosialisasi program Bangga Kencana khususnya dalam percepatan penurunan stunting. Buat survei yang mudah diakses untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terkait stunting sehingga dapat menjadi evaluasi bagi kita,” jelasnya.
Hasto Wardoyo mengimbau kepada para peserta untuk aktif dan membawa hasil laporan pertemuan yang akan dibicarakan kembali ke pusat untuk membuat berbagai kebijakan.
“Karena sudah datang mengeluarkan energi, mengeluarkan waktu biaya, dan tenaga, maka harus membawa sesuatu. Membuat laporan untuk data kumulatif yang sempurna untuk dilaporkan ke Wakil Presiden,” ungkapnya.
Pertemuan Tim Kerja Advokasi, Penggerakan dan Informasi (Adpin) Pusat dan Provinsi dengan tema “Menyelaraskan Penggerakan Program Bangga Kencana dalam Percepatan Penurunan Stunting Sampai dengan Lini Lapangan”.
Sementara itu, Deputi Adpin BKKBN Sukaryo Teguh Santoso menyampaikan arahan kebijakan dan strategi Kedeputian Bidang Adpin. Dia mengingatkan bahwa visi dari BKKBN adalah mengendalikan jumlah penduduk, menyelenggarakan keluarga berencana hingga meningkatkan dan menciptakan SDM yang berkualitas.
“Tugas Adpin merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang advokasi dan pergerakan serta komunikasi, informasi dan edukasi pengendalian keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera, dan pemberdayaan keluarga,” jelasnya.
Selain itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi, I Made Ayu Ariani menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas apa yang telah dilakukan BKKBN untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui berbagai kegiatan prioritasnya dalam perencanaan keluarga dengan tagline “Berencana Itu Keren”.
Dia menambahkan, percepatan penurunan stunting memerlukan intervensi yang konvergen meliputi intervensi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk mengatasi masalah tidak langsung.
“Walaupun demikian Stunting Provinsi Bali turun menjadi 8 persen di tahun 2022, pemerinta Provinsi Balu tidak boleh lengah, dengan berbagai program inovasi untuk penurunan dan pencegahan, tetap harus dilakukan secara maksimal, sehingga harapannya di tahun 2024 target prevalensi Bali mencapai angka 5.0,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Kerja Nasional Program Bangga Kencana Tahun 2023 dan dihadiri oleh 205 peserta dari berbagai provinsi. Diharapkan, pertemuan yang berlangsung selama tiga hari ini akan menghasilkan berbagai kebijakan untuk berbagai aspek Program Bangga Kencana.
Acara tersebut dihadiri Direktur KIE Eka Sulistya Ediningsih, Direktur Linlap I Made Dwipayama, Direktur Ditvoga Wahidah Paheng, Direktur Tekda Mahyuzar, dan Plt. Direktur Laptik Lina Widyastuti. Hadir juga Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Bali dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, Kaper BKKBN Sulawesi Tengah Tenny C. Soriton, Kaper BKKBN Sulawesi Utara D. Tino Tandayu, dan Kaper BKKBN Sulawesi Tenggara Asmar. n
Penulis : Nur Octavia Dian Rahayuningsih
Editor: Kristianto
Tanggal Rilis: Rabu, 15 Maret 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.