SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 723/M.C/III/2023
Antara Wakaf Bapak Asuh Anak Stunting di Pekanbaru dan Kebutuhan Antropometri di Kampar
BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengukuhkan Pejabat Walikota Muflihun, S.STP., M.AP dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Pekanbaru menjadi Bapak Asuh Anak Stunting.
“Kami menyambut baik dan mengapresiasi Pejabat Walikota Pekanbaru beserta seluruh jajarannya yang telah mewakafkan diri sebagai Bapak Asuh Anak Stunting. Ini sebagai bukti kegotong-royongan dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Kota Pekanbaru. Kami juga mengapresiasi Pemerintah Kota Pekanbaru karena pada hari ini sebagaimana kita saksikan bersama APBD murni Kota Pekanbaru diberikan kepada para KB Pelopor Pembangunan Keluarga PPKBD, Sub PPKBD dan Kelompok KB. Ini luar biasa,” kata Deputin Adovaksi, Penggerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd. dalam sambutan pengukuhan Walikota dan jajaran Forkompimda menjadi Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting di Ballroom Gedung Utama Lt. 6 Kantor Walikota Pekanbaru Komplek Perkantoran Tenayan Raya, Jumat (10/03/2023).
Sukaryo Teguh Santoso yang mewakili Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) itu menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemerintah Kota Pekanbaru dalam penurunan stunting. Terhadap komitmen itu, Teguh mengatakan keyakinan angka stunting bisa diturunkan melebihi target nasional.
Pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting dengan tema “Pekanbaru Bergerak Pekanbaru Peduli Stunting” dibarengi dengan pelantikan pengurus Forum Genre tahun 2023/2024 Kota Pekanbaru yang dilantik oleh Pj. Walikota Pekanbaru Muflihun.
Angka prevalensi stunting di Kota Pekanbaru berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 berada pada angka 16,8 persen.
Selanjutnya Teguh mengatakan ada tiga sasaran kunci dalam upaya menurunkan prevalensi stunting. Pertama kepada calon pengantin, Teguh mengatakan BKKBN bersama Kementerian Agama sepakat untuk memberikan edukasi dan pemeriksaan sebelum menikah sehingga calon pengantin ini tidak hanya siap nikah tetapi juga siap hamil.
“Para kader harus mengingatkan kepada calon pengantin yang ingin menikah agar melakukan pemeriksaan dan merekam hasilnya di aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil),” ujar Teguh.
Kedua, Teguh mengatakan ibu-ibu yang saat ini sedang hamil pastikan dapat diperiksakan dengan baik, hadir di Posyandu, memeriksakan kehamilannya minimal 6 kali untuk memastikan bahwa ibu yang hamil berada dalam kondisi yang sehat.
“Ketiga yaitu ibu-ibu yang saat ini sedang menyusui dan juga memiliki bayi di bawah usia dua tahun, agar betul-betul memperhatikan asupan gizi dan nutrisinya. karena pada usia ini adalah usia yang sangat menentukan,” kata Teguh.
Pj. Walikota Pekanbaru Muflihun mengatakan pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting merupakan implementasi dari antusias atas atensi Presiden RI Joko Widodo dalam upaya penurunan angka stunting di Kota Pekanbaru.
“Kita punya komitmen, bagaimana stunting di Pekanbaru bisa terus menurun dari hari ke hari. Hari ini ada 318 anak stunting di Pekanbaru,” ujar Muflihun usai pengukuhan.
Ia berharap agar kepada seluruh elemen dapat terus mengawasi lingkungan masing-masing, dan laporkan ke organisasi perangkat daerah (OPD) maupun pihak terkait jika menemukan anak stunting agar bisa dilakukan penanganan dengan tepat.
“Jangan sampai angka stunting terus bertambah. Segera laporkan ke OPD pengampu jika menemukan anak stunting di lingkungan untuk dilakukan penanganan. Kami berupaya agar stunting di Pekanbaru tahun 2024 bisa dibawah 10 persen. Kami harapkan kolaborasi dengan semua pihak untuk mewujudkan Pekanbaru bebas stunting,” kata Muflihun.
Kebutuhan Antropometri
Sementara itu dalam roadshow percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem yang digelar oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terungkap bahwa Kabupaten Kampar di Provinsi Riau memerlukan Antropometri atau alat pengukur dan juga USG (Ultrasonografi) di Puskesmas dan Posyandu.
“Kabupaten Kampar dalam percepatan penurunan stunting ini perlu beberapa hal, yakni tambahan beberapa USG dan Antropometri untuk beberapa Puskesmas dan Posyandu, dukungan biaya atau anggaran, bantuan program bantuan sosial dan bantuan program penambahan ekonomi, konversi kegiatan lainnya untuk penurunan kemiskinan ekstrem,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kampar selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kampar Drs. Yusri M.Si dalam roadshow daring yang dipimpin Menko PMK Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P pada Kamis (9/3/2023).
Kabupaten Kampar yang telah menerapkan pola Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting dalam upaya percepatan penurunan stunting, berdasarkan SSGI 2022 memiliki prevalensi stunting 14,5 persen di bawah angka Provinsi Riau 17,0 persen.
Khusus stunting sendiri, pada tahun 2019 Kampar menetapkan 16 lokus di 21 kecamatan. Dengan total dari tahun 2020 sampai 2023 sebanyak 1300 anak stunting, namun pada tahun 2023 sekarang hanya tinggal 600 dengan target akhir tahun mencapai titik nol.
Hal ini dilakukan Pemkab Kampar terus dengan upaya melalui sosialisasi di 21 kecamatan, pendamping keluarga, intervensi anak usia dini, serta pendampingan ibu hamil secara masif bersama tim kerja kabupaten dan kecamatan. n
Penulis: Azizah
Editor: Kristianto
Tanggal Rilis: Sabtu, 11 Maret 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.