SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 689/M.C/II/2023
Wisuda Sekolah Lansia, Antara Kepastian Hidup Sehat dan Fenomena Aging Population di Jawa Tengah
MENJADI tua itu pasti. Menjadi tua yang sehat adalah pilihan. Sebuah ungkapan yang menunjukkan bahwa setiap manusia pasti akan memasuki fase hidup lanjut usia (Lansia), namun tidak semuanya sama.
Saat ini, angka harapan hidup penduduk di Jawa Tengah selalu mengalami kenaikan. Tahun 2021 rata-rata usia harapan hidup di Jawa Tengah adalah 74,47 tahun. Usia harapan hidup rata-rata lelaki 72,61 tahun dan perempuan rata-rata 76,42 tahun.
Jawa Tengah telah masuk era penuaan penduduk atau aging population. Dari 29,3 juta (10,8 persen) penduduk Lansia di Indonesia, sebanyak 5,04 juta (13,8 persen) Lansia ini tinggal di Provinsi Jawa Tengah.
Karena itu menjadi tua dan sehat itu adalah pilihan para orang tua yang ikut bergabung dalam Sekolah Lansia Melati di Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Pada Jumat (25/02/2023), sebanyak 36 siswa dan siswi sekolah Lansia pertama di Klaten ini mengikuti prosesi wisuda.
“Lansia di Klaten ini sangat mandiri karena rata-rata masih bekerja. Wisudawan wisudawati terbukti tidak ada yang stunting karena masih sehat sampai sekarang. Meskipun lansia harus tetap kreatif. Seperti contohnya Mbah Minto (almarhum) dan Mas Ucup yang terkenal dari Klaten,” kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah drg. Widwiono dalam sambutan wisuda itu.
Sekolah Lansia Melati Desa Ngrundul diluncurkan pada 24 Juni 2022 dan kegiatan sekolah dimulai pada 18 Juli 2022. Dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan hingga bulan Desember 2022. Selain penyampaian materi, siswa siswi Sekolah Lansia Melati juga melakukan senam bersama, pemeriksaan kesehatan, berbagai macam permainan dan family gathering bersama kader dan warga.
Wisudawan tertua hari ini atas nama Suharto (74 tahun) dan wisudawati tertua atas nama Sri Hastuti (74 tahun). Sementara wisudawan termuda atas nama Tari Andri (54 tahun).
Seusai menampilkan persembahan lagu, diumumkan tiga wisudawan wisudawati tersemangat dan teraktif di angkatan ini yaitu atas nama Soekamto (71 tahun), Sulasmi (68 tahun) dan Triwarsi (63 tahun).
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Disos P3AP2KB) Kabupaten Klaten Drs. Much. Nasir, M.M yang hadir dalam wisuda itu pun memberikan apresiasi kepada para Lansia yang telah mengikuti seluruh kegiatan pertemuan sekolah.
“Untuk pertemuannya disepakati bersama dan pertemuannya tidak setiap hari. Ada waktu 60 menit dan 45 menit dipakai untuk menyampaikan materi. Materi yang disampaikan juga sesuai kemampuan lansia yang sekolah. Bisa disampaikan pihak Puskesmas atau kader KB, aparat terkait, TP PKK, Posyandu atau lainnya,” kata Much. Nasir.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menyatakan, di Indonesia terdapat kurang lebih 29,3 juta (10,8 persen) penduduk lansia dan sebanyak 5,04 juta (13,8 persen) lansia di Jawa Tengah.
Sementara angka harapan hidup penduduk di Jawa Tengah tahun 2021 rerata usia adalah 74,47 tahun, dengan usia rata – rata laki – laki adalah 72,61 tahun dan rata – rata perempuan adalah 76,42 tahun.
Berdasarkan data jumlah penduduk lansia di Jawa Tengah yang lebih besar dari 10 persen menandakan Jawa Tengah telah memasuki era penuaan penduduk atau aging population.
Turunkan Rasio Ketergantungan
Pokja Bina Ketahanan Lansia BKKBN dengan program Sekolah Lansia berupaya mengatasi permasalahan penurunan fungsi dan metabolisme yang dialami lansia dengan meningkatkan ketangguhan dalam aspek fisik, psikologi, spiritual selain tentunya finansial. Proses optimalisasi peluang kesehatan, partisipasi dan kesejahteraan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup sebagai manusia berusia lanjut dan menurunkan rasio ketergantungan lansia.
Hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah mewujudkan lansia yang mandiri, sejahtera dan bermartabat seperti tertuang dalam Perpres Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan yang mengatur peningkatan perlindungan sosial, jaminan pendapatan, kapasitas individu, peningkatan derajat kesehatan, dan kualitas hidup, dan perihal kelanjutusiaan lainnya melalui koordinasi lintas sektor di tingkat pusat hingga daerah bersama seluruh pemangku kepentingan.
Dalam penelitian Robert Kane dan Joseph Ouslander diketahui syndrome 14i sebagai gambaran permasalahan kesehatan dan sosial yang lazim dihadapi para warga usia lanjut. Yaitu immobilisation (tidak bebas bergerak), instability (mudah jatuh), incontinence (beseran), impaction (sulit BAB), intelectual (daya ingat, pikun), infection (mudah infeksi), inanition (kurang gizi), dan impecunity (tidak punya uang).
Kemudian iatrogenesis (dampak dari konsumsi obat yang banyak), impairment of vision and hearing (gangguan penglihatan dan pendengaran), insomnia (sulit tidur), immune deficiency (penurunan daya tahan tubuh), dan impotency (disfungsi ereksi).
Sepanjang 2022 beberapa gelaran wisuda sekolah lansia telah dilaksanakan di Jawa Tengah. Meluluskan siswa siswi dengan jumlah yang tidak sedikit, antara lain Sekolah Lansia Sandhya Swastanita (49 orang) dan Sekolah Lansia Senja Sejahtera (30 orang) di Temanggung. Kemudian Sekolah Lansia Kota Pekalongan (30 orang) di Kota Pekalongan, Sekolah Lansia Al Asma (61 orang) di Kabupaten Pemalang, Sekolah Lansia Istiqomah (30 orang) di Kabupaten Banjarnegara dan Sekolah Lansia Banaran (30 orang) di Kabupaten Boyolali.
Kegiatan Wisuda Sekolah Lansia Melati turut dihadiri Ketua Tim Pokja KSPK Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Danramil 0723, Kapolsek Kebonarum, Perwakilan TP PKK dan Dharma Wanita Kabupaten Klaten, Camat Kebonarum serta Kepala Desa Ngrundul. n
Penulis: Bayu Prasteyo dan Reni Nuraeni (Jawa Tengah)
Editor: Kristianto
Tanggal Rilis: Sabtu, 25 Februari 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.