SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 688/M.C/II/2023

BKKBN Terapkan Pendampingan Calon Pengantin dan Ibu Hamil untuk Cegah Stunting

JAKARTA—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menerapkan metode pendampingan bagi pasangan calon pengantin, ibu hamil, dan ibu pasca bersalin untuk mencegah stunting. Pendampingan dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang dibentuk di seluruh Indonesia.

Di Kota Bengkulu, pencegahan stunting secara kolaborasi dilakukan desa dan kelurahan oleh TPK yang punya peran diantaranya melakukan pendampingan dan skrining terhadap calon pengantin melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil atau Elsimil (Elsimil). Hal itu sebagai intervensi sensitif upaya mencegah stunting dari hulu.

“TPK di Kecamatan Selebar Kota Bengkulu telah mendampingi calon pengantin untuk mendapatkan sertifikat Elsimil. Dari hasil yang diterima, beberapa dinyatakan ideal dan ada juga yang belum ideal. Calon pengantin dengan kategori belum ideal (hamil) diberi rujukan atau difasilitasi untuk mendapat pendampingan pada Dinas teknis,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Bengkulu Dewi Dharma, Jumat (24/02/2023).

Dikatakannya, pendampingan terhadap calon pengantin dan keluarga berisiko stunting termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) berupa pelaksanaan pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin atau calon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga berisiko stunting.

Dewi menambahkan, Elsimil, adalah sebuah inovasi BKKBN untuk menekan angka stunting yang ditujukan kepada remaja calon pengantin. Eksimil mendeteksi kondisi kesehatan dan faktor risiko remaja catin yang layak nikah dan hamil. Aplikasi tersebut akan memberikan penilaian otomatis untuk menentukan apakah kondisi catin itu ideal atau berisiko untuk hamil dan melahirkan.

Sertifikat layak nikah dapat mempermudah urusan administrasi di kantor urusan agama (KUA) atau kantor catatan sipil. Selain itu, Sertifikat tersebut juga membantu pengecekan kesehatan fisik dan kesiapan mental calon pasangan dalam menjalankan rumah tangga.

Mendukung terwujudnya catin yang sehat layak nikah, di Kota Bengkulu terdapat personel TPK sebanyak 612 orang yang tersebar di sembilan kecamatan dan 67 kelurahan.

Secara terpisah Koordinator lapangan petugas keluarga berencana (PKB) Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, Babul Ilmi, S.H kepada pewarta di Bengkulu menyebutkan, bahwa pendampingan oleh TPK telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu.

Pada Februari tahun ini sebanyak 23 catin yang didampingi skrining untuk mendapat setifikat Elsimil. Sertifikat tersebut adalah surat yang menerangkan bahwa calon pengantin telah diperiksa kesehatan dan melakukan konseling sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ujarnya.

Riki Wahyudi, salah seorang calon pengantin yang telah mendapat sertifikat Elsimil merasa terbantu dengan adanya aplikasi yang merekomendasikan layak atau ideal menikah bagi catin.

“Sebab dengan hal itu kami (catin) dapat mengetahui secara langsung kondisi kesehatan kami. Sehingga dengan demikian akan mencegah lahirnya generasi yang kurang sehat”.

Dampingi Ibu Hamil
Sementara itu BKKBN Kalimantan Tengah mendorong Tim Pendamping Keluarga untuk mendampingi ibu-ibu hamil. Selain itu perlu juga didorong pelayanan KB pascapersalinan untuk mencegah stunting.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Tengah Dison menanggapi kegiatan Fasilitasi Peningkatan Standarisasi Tenaga Kesehatan Melalui Pelayanan KB Gratis dan Launching Implan Satu Batang” BKKBN Perwakilan Kalteng adakan Pelayanan KB Gratis bertempat di Klinik Pratama Polkes 121006 Buntok Kamis (23/02/2023).

“Jumlah ibu hamil menurut data TPK per 30 Desember 2022 berjumlah 664 orang dan menurut data SSGI 2022 angka stunting Barito Selatan 35,6 persen. Tentu hal ini perlu perhatian khusus kepada para ibu hamil agar anak yang dilahirkan terhindar dari risiko stunting. Salah satunya melalui kegiatan pembinaan tenaga pendamping ibu hamil dan pasca persalinan yang sedang kita laksanakan saat ini,” kata Dison.

Dalam pelayanan KB gratis dan Pertemuan, Pembinaan Tenaga Pendamping Ibu Hamil dan KB Pasca Persalinan dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting itu hadir perwakilan dari Kodim 121006 Buntok Kapten W. Setiawan, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Barito Selatan Ernawati Trinopeni, Kepala Bidang KB pada Dinas PPKBP3A Kabupaten Barito Selatan Gedmie, serta para kader TPK se-Kabupaten Barito Selatan.

Pejabat Fungsional Ahli Madya BKKBN Kalimantan Tengah Uwanfrid dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan mengharapkan kepada Para Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kabupaten Barito Selatan agar dapat aktif mendatangi Calon Pengantin ( Catin), ibu hamil serta Pasca Persalinan guna menurunkan angka Stunting.

Uwanfrid juga menegaskan kembali tugas dan fungsi Tim Pendamping Keluarga adalah Identifikasi yang meliputi Penyuluhan agar ibu-ibu bisa menggunakan KB MKJP maupun non MKJP.

Dalam Kegiatan ini Berhasil dilayani sebanyak 20 orang akseptor yang juga mendapat apresiasi dari Kodim 121006 Buntok.

“Program KB adalah Program dari Pemerintah Pusat dan juga Program dari TNI dan berharap Kegiatan ini bisa berkelanjutan,” kata Kapten Setiawan. n

Penulis : Rofadhila Azda (Bengkulu), Suprayitno (Kalimantan Tengah)
Editor: Ade Anwar

Tanggal Rilis : Sabtu, 25 Februari 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.