SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 673/M.C/II/2023
BKKBN Bangka Belitung Bekali Tim Pendamping Keluarga dengan Ilmu Surveilans Deteksi Dini Stunting
PANGKALPINANG—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bangka Belitung menggelar pelatihan bagi para fasilitator Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk percepatan penurunan stunting. Para fasilitator dan TPK ini dibekali dengan ilmu surveilans untuk mendeteksi secara dini faktor risiko stunting.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Bangka Belitung Fazar Supriadi Sentosa, Jumat (17/02/2023). Fazar mengatakan Tim Pendamping Keluarga yang dibentuk berdasarkan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting itu, tugasnya melaksanakan pendampingan kepada calon pengantin, calon pasangan usia subur dan keluarga berisiko stunting. TPK melakukan penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial.
“Fasilitator dan Tim Pendamping Keluarga ini juga dibekali ilmu surveilans untuk mendeteksi secara dini faktor risiko stunting,” kata Fazar.
Surveilans stunting adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian stunting atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya prevalensi stunting. Selanjutnya setelah memperoleh dan memberikan informasi maka akan mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
Pelatihan fasilitator TPK bertempat di Fox Harris Hotel Pangkalpinang, BKKBN bersama mitra kerja melakukan Pelatihan Tim Pendamping Keluarga bagi Fasilitator Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2023.
Gunanya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para fasilitator yang nantinya akan melakukan pembekalan kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam melaksanakan pendampingan kepada keluarga beresiko stunting. kegiatan ini berlangsung selama dua hari yaitu pada tanggal 14 – 15 Februari 2023.
Kegiatan ini dihadiri oleh kepala perwakilan BKKBN Kepulauan bangka Belitung dan juga fasilitator dan pengajar dari Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, OPD KB dan PLKB. Para pengajar yaitu mereka yang telah mendapatkan Training Of Trainer TPK tahun 2023.
“Prevalensi stunting memang turun dari 18,6 persen menjadi 18,5 persen. Penurunan prevalensi stunting ini tidak begitu menggembirakan karena yaitu hanya turun sebanyak 0,1 persen.Karena itu pelatihan TPK ini harus diikuti dengan serius sehingga mendapatkan hasil maksimal,” kata Fazar.
Fazar berharap semua pencapaian kinerja perwakilan BKKBN Bangka Belitung tidak terlepas dari dukungan seluruh Tim Pendamping Keluarga yang ada di lini lapangan.
Pelatihan TPK bagi fasilitator kali ini mengenai beberapa materi yaitu konsep dasar stunting dan 1.000 HPK, tugas dan fungsi TPK, mekanisme kerja TPK, kampung KB berkualitas dan komunikasi antar pribadi. Peserta yang mengikuti pelatihan TPK kali ini berjumlah 54 orang yang terdiri dari seluruh koordinator PKB/PLKB Kecamatan dan OPD KB se-Provinsi Bangka Belitung. Jumlah TPK se-Provinsi Bangka Belitung sendiri sebanyak 1.050 dengan anggota sebanyak 3.150 orang terdiri dari Kader KB, Kader PKK, dan Bidan Desa. n
Penulis: Santika Sari
Fotografer: Santika Sari
Editor: Fimela Apriany
Tanggal Rilis: Jumat, 17 Februari 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.