SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 644/M.C/II/2023
BKKBN Jawa Tengah Latih Fasilitator Tim Pendamping Keluarga untuk Percepat Turunkan Stunting
AMBARAWA — Prevalensi stunting Jawa Tengah berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 berada di angka 20,8 persen.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Drg. Widwiono, M.Kes berharap setiap pihak dapat bekerja sinergis untuk mencapai prevalensi stunting 17% di akhir 2023.
Oleh karena itu, sejumlah 608 orang fasilitator TPK akan mengikuti pelatihan yang terbagi menjadi 15 angkatan. Angkatan pertama menjaring 171 peserta secara daring dan luring dari UPT Balai Diklat KKB Ambarawa, UPT Balai Diklat KKB Pati, UPT Balai Diklat KKB Banyumas dan Bidang Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Jumat (3/2/2023).
Sebanyak 11 angkatan menyusul secara daring di Ambarawa (119 peserta), Pati (115 peserta), Banyumas (135 peserta) dan Bidang Latbang (68 peserta), seluruhnya direncanakan akan selesai di tanggal 10 Februari 2023. Hal tersebut senada dengan harapan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo supaya di bulan Maret fasilitator dapat memulai melatih TPK di Kabupaten masing-masing.
Kepala UPT Balai Diklat KKB Ambarawa, Ellyana, S.Psi., M.Psi. bertempat di UPT Balai Diklat KKB Ambarawa, saat menutup Pelatihan Refreshing Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam Percepatan Penurunan Stunting bagi Fasilitator Kabupaten/Kota, Jumat (3/2/2023) berharap materi pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari dapat membekali 39 peserta dari Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Temanggung, dalam menjalankan tugas sebagai fasilitator TPK di wilayah Kabupaten/Kota masing – masing.
Materi pelatihan yaitu Konsep Dasar Stunting dan 1000 Hari Pertama Kehidupan, Tugas dan Fungsi TPK, Mekanisme Kerja TPK, Kampung Keluarga Berkualitas, dan Komunikasi Antar Pribadi.
“Pelatihan ini adalah kelanjutan dari pelatihan angkatan pertama yang dibuka secara langsung oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG pada Kamis (26/01/2023) lalu,” lanjut Ellyana.
Fasilitator yang diundang menjadi peserta pelatihan adalah Penyuluh KB, perwakilan dari OPD KB, Tim Penggerak PKK, atau Bidan IBI (Ikatan Bidan Indonesia). Fasilitator ini kemudian ditugaskan untuk meneruskan materi pelatihan yang didapatkan, kepada TPK atau Tim Pendamping Keluarga terdiri dari kader KB, bidan dan kader TP PKK desa.
Dari data aplikasi New SIGA, saat ini terdapat 27.931 anggota TPK yang tersebar di 8.565 desa di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
Sejalan dengan sambutan Presiden Joko Widodo pada saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting di kantor BKKBN (25/01) yang menekankan pentingnya penyuluhan untuk memberikan pemahaman yang baik pada masyarakat. Penyuluh atau kader BKKBN dapat menjangkau masyarakat sampai ke level terbawah demi terwujudnya keluarga berkualitas yang bebas stunting. n
Penulis : Bayu Prasetyo dan Reni Nuraeni
Editor : Annisa H
Tanggal Rilis: Jumat 3 Februari 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.