SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 636/M.C/I/2023

Penulis Buku Resep Masakan untuk Cegah Stunting Hevearita Rahayu Dilantik Jadi Walikota Semarang

JAKARTA—Penulis buku resep masakan untuk mencegah stunting Hevearita Gunaryanti Rahayu dilantik sebagai Walikota Semarang oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (30/01/2023).

Dalam pelantikan perempuan pertama yang menjadi Walikota Semarang itu dihadiri Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi. Hadir juga Ketua Komisi III DPR-RI Bambang Wuryanto, serta sejumlah bupati dan walikota di Jawa Tengah.

Hevearita adalah penulis buku resep masakan untuk mencegah stunting berjudul Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil; untuk Generasi Emas Indonesia. Buku ini ditulis berdasarkan resep-resep masakan yang dimiliki Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri yang juga hadir dalam pelantikan yang digelar di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang.

Perempuan yang biasa disapa Mbak Ita ini dilantik sebagai Walikota ke-15 Kota Semarang. Sebelum dilantik, Ita adalah Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Semarang setelah posisi itu lowong menyusul Walikota Hendrar Prihadi dilantik menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2022.

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan saat ini terdapat sembilan perempuan yang menjadi kepala daerah di Jawa Tengah.

“Mbak Ita termasuk tipikal pemimpin perempuan yang gas-pol rem-blong. Kemana mana mlayu banter (lari kencang). Memang PR nya cukup banyak, tapi kemarin juga sempat meluncurkan buku yg sangat bagus,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, capaian Semarang dalam hal Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan angka stunting sudah sangat baik.

Perempuan kelahiran 4 Mei 1966 itu menjabat Wakil Wali Kota Semarang dua periode. Selama menjabat Wakil Walikota Semarang, Ita aktif dalam berbagai upaya percepatan penurunan stunting. Upaya itu membuahkan hasil sangat baik.

Berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 prevalensi stunting Kota Semarang adalah 10,4 persen dan paling rendah dibanding 34 kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah.

Penurunan prevalensi stunting di Kota Semarang ini sangat signifikan. Dalam satu tahun, stunting di Kota Semarang turun sebanyak 10,9 persen, di mana berdasarkan SSGI tahun 2021 prevalensinya masih berada pada angka 21,3 persen.

Penurunan signifikan prevalensi stunting di Kota Semarang tentu tidak bisa dilepaskan dari buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil; untuk Generasi Emas Indonesia berdasarkan resep-resep masakan yang dimiliki Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Buku ini sebagai bentuk jawaban atas keprihatinan terhadap masalah stunting yang dialami anak-anak Indonesia. Sumber dan bahan pangan yang kaya gizi sangat melimpah dan beraneka ragam di Indonesia. Namun, anak-anak justru mengalami stunting.

Menurut Ita, buku resep makanan ini memang didedikasikan dan ditujukan untuk mengatasi permasalahan utama anak-anak Indonesia, yakni stunting.

“Buku ini bisa menjadi edukasi sehingga masyarakat bisa membuat masakan yang betul-betul penuh dengan gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu-ibu hamil dan anak-anak usia di bawah dua tahun,” kata Ita dalam peluncuran buku di Jakarta pada Agustus tahun lalu.

Buku setebal 235 halaman dan berisi 164 resep makanan ini ditulis dan disusun oleh Ita selama enam bulan. Proses penyusunannya telah mendapat kajian dan telaahan dari para ahli gizi.

Dalam pengantar di buku resepnya, Megawati Soekarnoputri menyatakan penulisan buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia didasari oleh semangat berdaulat di bidang pangan, mengangkat keseluruhan khazanah kuliner Nusantara, pentingnya makanan bergizi dengan harga terjangkau.

Buku ini juga sebagai pedoman praktis dalam mengatasi stunting dengan memberikan resep makanan guna memenuhi kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan generasi muda Indonesia dari umur 6 bulan hingga 24 bulan.

Buku resep makanan ini mengambil bahan-bahan makanan yang bisa ditanam secara berdikari atau dibeli dengan harga terjangkau.

Gerakan mencukupi makanan bergizi bagi anak-anak di bawah usia dua tahun (baduta) dilakukan dengan mengedepankan semangat gotong royong.

“Kecukupan gizi sejak berada di dalam kandungan,” tegas Megawati dalam buku itu.

Di Atas Kapal Perang
Saat menjabat Wakil Walikota, Ita juga menjadi Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Semarang. Berbagai upaya ia lakukan, seperti mendatangi dan memberi bantuan kepada warga di kecamatan-kecamatan yang memiliki prevalensi stunting tinggi.

Dari 16 kecamatan di Kota Semarang sudah dilakukan edukasi dan juga pemberian makanan tambahan. Bantuan bahan-bahan kebutuhan pokok juga sudah diberikan kepada masyarakat. Bantuan itu berupa beras, kacang hijau, tepung beras, gula merah, santan, dan telor.

Bahkan Ita beberapa kali melakukan demo memasak berdasarkan resep masakan untuk mencegah stunting itu di atas kapal perang.

Ita bersama Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Semarang Kolonel (Mar) Hariyono Masturi pada Minggu (21/08/2022) mendemonstrasikan cara memasak untuk menu atasi stunting di atas kapal perang KAL Pulau Menjangan yang tengah sandar di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjungmas, Semarang, Jawa Tengah.

Dihadapan puluhan kaum ibu yang ikut naik ke geladak kapal perang, Ita memasak dengan menggunakan buku resep masakan yang ia tulis.

Kepada para istri anggota TNI AL yang tergabung dalam Jalasenastri, ibu-ibu PKK dan ibu-ibu hamil yang ikut di atas kapal perang itu, Ita mengenalkan satu per satu resep masakan khusus untuk mengatasi stunting. Menu yang ia masak adalah sup bola udang, kolak ubi jalar, sayur bening kelor, dan pepes ikan kakap.

Semuanya dimasak tanpa digoreng dan sama sekali tidak menggunakan bahan minyak goreng.

“Kalau ibu-ibu datang, selalu dengan membawa anak-anaknya. Jadi setelah demo memasak, anak-anak juga bisa melihat-lihat dalamnya kapal perang itu seperti apa. Ini juga sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat,” kata Ita saat itu.

Menurut Ita, demo memasak di atas kapal perang itu akan terus dilanjutkan. Sebab, dengan kapal maka bisa menjangkau pulau-pulau terpencil yang juga ada prevalensi stuntingnya.

Dalam mendemonstrasikan memasak dan berbagi tips pencegahan stunting, Ita lakukan tidak hanya di Kota Semarang atau hanya seputaran Pulau Jawa. Ita beberapa kali diundang oleh para kepala daerah lain seperti di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dan Kepulau Riau.

Ita mengatakan ada empat nilai dalam demo memasak untuk mengatasi stunting ini. Pertama, makanan yang dimasak itu sehat. Kedua, bahannya mudah didapat, bahkan bisa ditanam di halaman rumah sendiri. Ketiga, harganya murah, dan keempat, makanan yang dimasak itu bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.

Awal tahun ini Ita melalui Pemerintah Kota Semarang juga mengadakan demo masak secara hybrid di 177 kelurahan di Kota Semarang. Dipusatkan di Dusun Sodong, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, seluruh hasil masakan tersebut beserta bahan makanan mentah seperti beras, sayur, daging ayam dan ikan disalurkan kepada ibu hamil, dan anak yang dinyatakan atau terindikasi stunting. n

Penulis: Kristianto, Dionisius Bayu Prasetyo, dan Reni Nuraeni
Editor: Ade Anwar

Tanggal Rilis: Senin, 30 Januari 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.