SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 624/M.C/I/2023
Cegah Stunting, Warga di 177 Kelurahan di Kota Semarang Gelar Masak Menu Gizi Seimbang
SEMARANG— Warga di 177 kelurahan di wilayah Kota Semarang melaksanakan kegiatan Masak Bersama Menu Gizi Seimbang secara daring dan luring.
Kegiatan ini merupakan hasil prakarsa Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Semarang.
Dipimpin secara langsung oleh Plt. Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu atau yang akrab disapa Mba Ita dari Dusun Sodong, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen.
Dengan tema “Melaksanakan Gerakan Hidup Sehat Dengan Membuat Dapur Umum” Pemerintah Kota Semarang ingin memaksimalkan keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat terlebih dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting di Kota Semarang.
Acara dimulai dengan senam Sicita atau Senam Indonesia Cinta Tanah Air secara serempak.
Peserta kegiatan baik daring maupun luring tampak antusias.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan demo masak dan sosialisasi menu gizi seimbang, khususnya bagi ibu hamil, dan ibu dengan anak balita maupun baduta.
Seluruh hasil olahan kuliner kegiatan ini, langsung dibagikan kepada masyarakat terutama yang terindikasi dan berpotensi stunting.
Menggandeng Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pertanian, dan Dinas Perikanan Kota Semarang, Mba Ita yang telah meluncurkan buku “Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil.” berharap, melalui peningkatan kesadaran masyarakat untuk menyediakan gizi seimbang dapat terwujud zero stunting di Kota Semarang demi terciptanya Generasi Indonesia Emas di masa yang akan datang.
Dilansir dari data Operasi Timbang Kota Semarang terdapat kasus 1.367 stunting di Kota Semarang. Sementara data SSGI tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting Kota Semarang ada di angka 21,3%.
Acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan secara simbolis berupa sembako kepada keluarga yang memiliki balita berpotensi stunting. Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Semarang menyediakan paket berupa minyak goreng, beras, telur ayam, daging ayam, dan juga ikan yang akan didistribusikan oleh Penyuluh KB. Dinas Sosial menyalurkan beras dan sayuran melalui kecamatan, sementara Dinas Perikanan membagikan 50 kg ikan kaper ke 13 kelurahan dengan prevalensi stunting tertinggi di Kota Semarang.
Mbak Ita secara pribadi menyalurkan 1,5 kg ikan nila dan 1 kg daging ayam untuk setiap kelurahan.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan santap siang bersama. Pada kesempatan yang sama di setiap kelurahan juga dilaksanakan upaya pemberantasan jentik nyamuk, kelas balita, kelas bumil, inspeksi kesehatan lingkungan, vaksin covid, skrining kesehatan jiwa dan HIV dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat Kota Semarang.
Secara terpisah ditemui di giat Dahsat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kecamatan Prampelan Kebupaten Demak bersama Gubernur Jawa Tengah, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah menyampaikan, ”Sudah terintregasi dengan baik penanganan percepatan penurunan stunting, kampung KB dan pemberdayaan masyarakat. Saya optimis target penurunan stunting 17% di Jawa Tengah pada tahun 2023 bisa terwujud.”.
Penulis : Bayu Prasetyo dan Reni Nuraeni
Editor: Bramanda G Noya
Tanggal Rilis: Selasa, 24 Januari 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.