SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 617/M.C/I/2023
Turunkan Stunting, BKKBN Bengkulu Dorong Peningkatan Kesertaan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
BENGKULU—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar bakti sosial (Baksos) pelayanan KB secara serentak. Baksos Pelayanan KB tersebut berlangsung selama tiga hari sejak 16-18 Januari 2023 di seluruh fasilitas kesehatan (faskes) di tanah air.
Baksos pelayanan KB dilaksanakan dalam rangka optimalisasi serapan dana alokasi khusus (DAK) Biaya Operasional Keluarga Berencana (BOKB) 2022 dan upaya mendorong kesertaan akseptor metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan stunting.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M mengatakan bahwa dengan mendorong MKJP merupakan strategi dalam meningkatkan kualitas program (Bangga Kencana) untuk menekan angka kegagalan KB yang berdampak pada kehamilan yang tidak diinginkan.
“Pelayanan KB serentak ini dalam rangka optimalisasi DAK BOKB di kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu dan strategi percepatan penurunan stunting. Pada puncak baksos, kita bersama pemkot Bengkulu meninjau pelayanan di dua titik yaitu Rumah sakit Gading Medika dan Puskesmas Induk di Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar,” lanjutnya.
Dikatakan Rusman, pada baksos tersebut prioritas melayani peserta MKJP seperti medis operatif pria (MOP), medis operatif wanita (MOW), implan dan intera uterine device (IUD) yang sesuai dengan tujuan baksos untuk meningkatkan kualitas KB dan kuantitas MKJP, ujar Rusman.
Ia menjelaskan, puncak baksos di RSGM telah melayani sebanyak 13 akseptor, dengan kontrasepsi mantap (kontap) jenis MOP terdapat satu peserta dan 12 peserta dengan menggunakan KB jenis MOW atau tubektomi. Untuk baksos di PKM Betungan tersebut diramaikan oleh calon akseptor untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi berbagai jenis dan metode. Untuk diketahui bahwa pelayanan di faskes pemerintah tersebut melayani sebanyak 63 peserta KB diantaranya terdapat sebanyak 60 peserta implant dan tiga akseptor dengan menggunakan MKJP jenis IUD.
Untuk lebih meningkatkan pelayanan MOW di RSGM, pemerintah Kota Bengkulu menyerahkan sarana operasi MOW berupa mini laparatomi yang bersumber dari DAK BOKB di Kota Bengkulu guna menunjang pelayanan KB.
Rusman menambahkan, pelaksanaan baksos pelayanan KB dan penyerahan alat berupa mini laparatomi tersebut merupakan strategi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta KB di Bengkulu. Kontrak kinerja provinsi Bengkulu 2022 pemerintah menargetkan peserta baru sebanyak 49.151 akseptor dengan berbagai jenis dan metode kontrasepsi.
Berdasarkan Susenas 2021, angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) untuk Provinsi Bengkulu adalah 2,05 rata-rata anak per wanita. Target terhadap angka prevalensi kontrsepsi modern atau modern contracevtive prevalensi rate (mCPR) sebesar 67,76 persen. Dan persentase kebutuhan ber-KB tidak terpenuhi (unmetneed) sebesar 11,91 persen. n
Penulis : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Editor : AHS
Tanggal Rilis : Sabtu, 21 Januari 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.