SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 602/ M.C/I/2023

BKKBN Bengkulu: Sebanyak 8.520 Pria di Bengkulu Akseptor KB Aktif

BENGKULU— Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bengkulu terus mendorong para pria untuk menjadi akseptor Keluarga Berencana (KB) aktif. Saat ini, tercatat 8.520 pria di Bengkulu aktif sebagai akseptor Keluarga Berencana (KB).

Upaya menjarangkan jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dalam keluarga, tidak hanya kewajiban para wanita, menunda kehamilan juga bisa dilakukan oleh pria.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM, Selasa (17/01/2023) mengajak pria berkeluarga untuk ikut serta menggunakan alat kontrasepsi.

“Alat kontrasepsi tidak hanya untuk wanita, dalam menunda kehamilan juga bisa dilakukan oleh pria. Di lihat dari sisi kesehatan, KB pria efektif menjaga kesehatan reproduksi wanita. Ini bentuk cinta kasih dari pasangan sebagai komitmen dalam berkeluarga,” kata Rusman.

Menurut Rusman, upaya meningkatkan kualitas program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) melalui penggunaan alokon di tengah masyarakat secara kontinu dengan meningkatkan kemampuan tenaga penyuluh KB, kader KB dan mitra kerja dalam edukasi program KB.

Sementara itu Sub Koordinator Bidang Data dan Informasi (Datin) Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Agus Veriansyah Dalimunthe, S.Kom mengatakan berdasarkan data pelaporan, di Provinsi Bengkulu pada 2022 mencatat ada 8.520 akseptor Pria aktif menggunakan kontrasepsi. Menurut Agus, dari peserta tersebut yang menggunakan kontrasepsi MOP 451 akseptor dan sebanyak 8.069 akseptor menggunakan jenis kondom.

Seperti halnya wanita, KB untuk pria pun terdapat pilihan. Kondom dan vasektomi atau yang dikenal dengan istilah medis operatif pria (MOP) bisa menjadi pilihan. Namun, dari jenis alat kontrasepsi itu, kondom lebih banyak dipilih oleh masyarakat.

“Peserta pria sebanyak itu masih dominan menggunakan kondom yang bersifat kontrasepsi jangka pendek dan berisiko terhadap kehamilan tidak diinginkan. Dan yang paling aman untuk mencegah kehamilan sebaiknya pasangan usia subur (PUS) menggunakan MOP,” lanjut agus.

Pria ber-KB tersebut tercatat sebanyak 1.277 peserta di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan 762 akseptor, Rejang Lebong sebanyak 1.326, Kota Bengkulu 1.561 peserta dan Kabupaten Mukomuko mencapai 707 peserta. Sementara itu, di Kabupaten Kaur mencapai 579 akseptor, Kabupaten Seluma 708 peserta, Kepahiang 753 peserta, Kabupaten Lebong mencapai 420 akseptor dan terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah sebanyak 427 peserta.

Tujuan dilaksanakan Vasektomi ini agar dapat membantu perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi. MOP / Vasektomi ini hanya dilakukan untuk usia istri yang tidak kurang dari 20 Tahun, pasangan suami istri yang telah mempunyai anak minimal dua orang dan pasangan yang sudah memutuskan untuk tidak akan punya anak lagi karena alat kontrasepsi ini dapat digunakan seumur hidup.

Dengan adanya MOP atau Vasektomi ini dapat membantu program pemerintah dalam mengurangi tingkat kelahiran agar tidak terjadi kepadatan penduduk. Karena di Indonesia termasuk jumlah penduduk yang tinggi.

Untuk diketahui, provinsi Bengkulu memiliki petugas keluarga berencana sebanyak 256 orang yang tersebar di 1.513 desa di Provinsi Bengkulu dan dibantu kader KB tingkat desa. n

Penulis: Rofadhila Azda, S.Ikom., MA
Editor: Annisa Halimatusyadiah

Tanggal Rilis: Selasa, 17 Januari 2023

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.