SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 584/M.C/I/2023
Siapkan Generasi Indonesia Emas 2045, Wagub Pimpin Rekonsiliasi TPPS bersama BKKBN Bengkulu
BENGKULU — Wakil Gubernur Bengkulu Dr. H. Rosjonsyah, S.IP.,M.Si selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) bersama Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M. M menggelar Monitoring dan Evalusi (Monev) Percepatan Penurunan Stunting sekaligus evaluasi pemanfaatan aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil atau Elsimil dan google form oleh tenaga kader Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Turut hadir satuan tugas (Satgas) pencegahan stunting Provinsi Bengkulu Yusran Fauzi, S.Si, M.Kes untuk mendampingi kunjungan kerja Ketua TPPS Provinsi Bengkulu ke seluruh Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu tersebut.
Safari Ketua TPPS Provinsi Bengkulu dimulai di awal November 2022 di Kabupaten Kaur dan berakhir di akhir Desember 2022. Kegiatan Safari ini menghadirkan 120 orang peserta dari berbagai kelompok mulai dari TPPS kabupaten hingga desa, Satgas Stunting Provinsi Bengkulu, Ketua TP-PKK kabupaten, Kepala Puskesmas lokus stunting, kepala desa dan camat lokus stunting dan tim pendamping keluarga (TPK) serta hadir sejumlah penyuluh keluarga berencana (PKB) di wilayah Provinsi Bengkulu.
Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa dilakukannya rekonsiliasi TPPS, pendampingan serta monev Elsimil itu guna meningkatkan aksi konvergensi lintas sektor.
“Karena dalam penanganan stunting tidak akan berhasil jika hanya dilakukan dengan mempertahankan ego sektoral. Pemanfaatan Elsimil dan google form bagi TPK penting dalam mendukung percepatan penurunan potensi dan risiko stunting dari sektor hulu,” ujar Rosjonsyah.
Rosjonsyah optimistis melalui pendampingan pelaksanaan pembinaan monev percepatan penurunan stunting sekaligus evaluasi pemanfaatan Elsimil dan google form oleh tenaga kader TPK mampu meningkatkan pemahaman tenaga teknis lapangan dalam memberikan pendampingan yang maksimal kepada keluarga berisiko stunting.
“Pencegahan stunting sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM generasi emas pada 2045. Dalam rangka penurunan stunting dilakukan secara kolaboratif, yang tidak dapat dilakukan secara ego sektoral. Semua lintas dan elemen punya peran strategis turunkan stunting melalui peran intervesi sensitif, baik oleh dinas ketahanan pangan, PUPR, Kemenag dan yang sangat berperan yaitu pemerintah desa,” ucapnya.
Dia juga mengingatkan semua pihak harus bertanggung jawab dalam mencegah pernikahan usia anak. Rosjonsyah pun mengajak tiap daerah agar membentuk Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) serta datakeluarga yang diasuh oleh BAAS, sehingga intervensi yang dilakukan bisa terpantau dengan baik.
Menurut dia, keluarga sasaran BAAS selain anak terpapar stunting juga keluarga berisiko, ibu hamil, ibu pascabersalin untuk memberikan asupan gizi yang cukup.
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Rusman Efendi dalam laporannya menyebutkan, perlunya monitoring yang digelar secara maraton di kabupaten/kota seluruh Provinsi Bengkulu untuk mengkoordinir kegiatan dalam rangka mencapai sasaran kinerja percepatan penurunan stunting.
“Monitoring ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pelaksanaan program percepatan penurunan stunting terlaksana dan mendukung kegiatan terpadu dan terkoordinasi dalam rangka mencapai sasaran kinerja percepatan penurunan stunting lintas sektor yang terintegrasi,” ujar Rusman
Rusman pun berharap safari TPPS ini mampu mendorong semangat konvergensi penurunan stunting yang telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. Dengan mengimplementasikan peraturan tersebut diharapkan mampu mendorong percepatan penurunan stunting.
Rusman menambahkan, penurunan harus dilakukan secara konvergensi dan mengidentifikasi kelompok penyumbang potensi risiko stunting yaitu keluarga berisiko, mulai remaja, catin, ibu hamil, balita.
Pengentasan stunting dapat dilakukan dengan tumbuhnya partisipasi semua elemen, khususnya peran TPK dalam memberikan pendampingan yang maksimal.
Sebelumnya, Wagub Bengkulu telah melaksanakan safari TPPS sejak November 2022 dan berakhir di Desember 2022 ke seluruh Kabupaten/Kota mulai dari Kaur, Seluma, Bengkulu Selatan, Mukomuko, Bengkulu Utara, Lebong, Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Kepahiang dan terakhir Kabupaten Rejang Lebong.
Selain safari TPPS, pemanfaaatan aplikasi Elsimil dan Goggle Form Audit Kasus Stunting (AKS) juga dilaksanakan pengukuhan Bapak/ Bunda Asuh Anak Stunting dan Duta Genre Kecamatan dan Desa di masing – masing wilayah Kabupaten/Kota. n
Penulis : Rofadhila Azda, S.Ikom., M.A
Editor: FBA
Tanggal Rilis: Minggu, 8 Januari 2023
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.