SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 563/M.C/XII/2022

Kunjungi Balai Penyuluhan KB, BKKBN Yogyakarta Cek Kemantapan Hasil Latihan Poster Cegah Stunting

YOGYAKARTA – Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin mengunjungi Balai Penyuluhan KB Kapanewon Banguntapan Bantul untuk menemui para Penyuluh KB yang bertugas di Kapanewon ini Senin (26/12/2022).

Dengan kunjungan ini Shodiqin ingin memastikan bahwa para anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang telah selesai mendapatkan Pelatihan Orientasi TPK benar-benar dapat menerapkan ilmu yang didapatkannya selama pelatihan, sekaligus mengevaluasi penyelenggaraan pelatihan tersebut yang telah dilaksanakan bagi seluruh TPK selama bulan Agustus – September lalu.

Dalam kunjungan ini Kaper didampingi Koordinator Bidang Latbang Joehananti Chriswandari serta Widyaiswara Ahli Utama Witono dan diterima oleh para Penyuluh KB yang bertugas di Kapanewon Banguntapan.

Evaluasi ini dilakukan untuk melihat dari dekat bagaimana para Penyuluh KB dan juga TPK mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah diperoleh saat pelatihan untuk pendampingan kepada calon pengantin, keluarga yang mempunyai bayi di bawah dua tahun (baduta) stunting maupun keluarga yang beresiko stunting yang ada di wilayahnya.

Dalam arahannya Shodiqin menyampaikan bahwa tugas TPK sangat penting, karena tim ini mendampingi keluarga yang punya baduta, ibu hamil, ibu pasca melahirkan dan juga calon pengantin, dalam upaya pencegahan maupun pengurangan angka stunting.

TPK yang terdiri dari Kader KB, Kader PKK dan Bidan adalah orang yang ada dalam lingkungan tempat tinggal keluarga-keluarga yang didampingi, jadi mereka sudah saling mengenal sehingga terjadi komunikasi yang efektif dalam pendampingan.

Dalam laporannya, Koordinator Penyuluh KB Banguntapan, Asih Suryanti mejelaskan sebagian besar keluarga sasaran merasa senang dan berterima kasih atas pendampingan yang dilakukan oleh TPK, karena mereka merasa “dikaruhke” dan diperhatikan kesehatannya. Walaupun begitu, ternyata masih ada keluarga risiko stunting yang belum paham pentingnya pendampingan terhadap keluarga mereka. Oleh karenanya pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan sangat berguna pada para anggota TPK dalam melaksanakan tugasnya agar percepatan penurunan stunting menjadi 14 % di tahun 2024 bisa tercapai.

Sebelumnya, evaluasi paska pelatihan Orientasi TPK di empat kabupaten dan satu kota di DIY telah dilaksanakan tanggal 13 -19 Desember oleh tim yang dikoordinir Rahmat Hidayat.

Koordinator tim yang merupakan Pegawai Teladan BKKBN tahun 2021 ini menjelaskan bahwa evaluasi dilakukan menggunakan instrumen wawancara yang disusun oleh tim evaluasi dengan tiga tujuan pokok, yaitu pertama mengetahui tingkat keberhasilan penyelenggaraan pelatihan dengan indikator antara lain kemudahan akses materi pembelajaran dan pemahaman terhadap tiap materi diklat.

Selanjutnya evaluasi juga bertujuan mengukur perubahan perilaku setelah mengikuti diklat, yang ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan TPK dalam melakukan pendampingan di lapangan, kemampuan mengaitkan materi diklat untuk menunjang tugas pendampingan, dan perubahan perilaku sampai kepada perilaku sasaran yang didampingi.

Terakhir, evaluasi ini ingin mengetahui secara khusus penerapan penggunaan alat bantu pendampingan yang merupakan inovasi BKKBN, yaitu Poster Pencegah Stunting (Poster Penting, juga disebut Poster Pintar).

Poster Penting yang dikembangkan oleh BKKBN bersama 1000 Days Fund ini, merupakan poster dinding yang ditempel di dinding dengan pengaturan tertentu.

Bagian terbawah harus terpasang tepat 47 cm di atas lantai karena poster ini sekaligus dapat dipergunakan sebagai alat pantau atau alat ukur tinggi badan anak, lengkap dengan indikator tinggi minimal per umur tertentu dalam bulan.

Jika tidak ditemukan penggaris, bagian atas poster yang berwarna hijau dapat digunakan sebagai pengukur karena lebarnya 23,5 cm (diukur dua kali lebar bagian hijau).

Pada poster dibedakan indikator tinggi minimal bagi anak laki-laki di bagian kanan poster dengan warna biru, dan di bagian kiri untuk anak perempuan dengan warna merah mudah. Dilengkapi dengan gambar ilustrasi yang menarik dan cerah yang disukai anak-anak.

Selain sebagai pemantauan tinggi badan, Poster Penting memuat juga tiga pesan kunci mengenai stunting yang disampaikan secara ringkas dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami.

Pesan kunci pertama berkaitan dengan pengertian stunting. Anak stunting berarti anak yang mengalami gagal tumbuh optimal, yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka panjang.

Pesan kedua mengenai dampak stunting selain kekerdilan atau pendek. Selain tidak memiliki tinggi badan yang sesuai umurnya, stunting mengakibatkan anak kecerdasan kurang berkembang karena pertumbuhan otaknya terganggu. Selain anak mudah terkena penyakit karena daya tahan tubuhnya yang lemah.

Pesan kunci yang terakhir adalah cara mencegah stunting. Anak yang terlanjur stunting hanya bisa jika segera diketahui dan dilakukan intervensi gizi bila masih di bawah dua tahun.

Maka dari itu pencegahan stunting sangatlah penting. Dengan bahasa yang sederhana disampaikan cara pencegahan stunting sejak kehamilan ibu (periksa rutin, suplemen tambah darah, pola makan bergizi) samapai perlakuan kepada bayi setelah kelahiran, antara lain pemberian ASI Eksklusif, dilanjutkan pemberian makanan pendamping jika telah sampai waktunya dengan gizi seimbang.

Karena fungsi dan muatan yang lengkap pada dan sangat memudahkan pendampingan keluarga risiko stunting, maka Poster Penting ini sering disebut juga Poster Pintar karena mampu menjawab pertanyaan pokok dalam penanganan stunting.

Dari hasil wawancara kepada sampel responden pada evaluasi paska pelatihan ini, kebanyakan peserta menyatakan lebih mudah menerima pembelajaran dalam format simulasi dan role play dibandingkan melalui metode ceramah dan tanya jawab.

Koordinator Penyuluh KB Asih menyampaikan harapannya kepada Kaper agar akses respon awal TPK terhadap aplikasi elsimil yang masuk dapat dilakukan tidak hanya oleh Kader KB saja, melainkan juga oleh anggota TPK yang lain, sehingga tidak harus menunggu akses dari kader KB yang dapat mengakibatkan keterlambatan intervensi dan pendampingan.

Di akhir kunjungannya Shodiqin juga memberikan arahan terkait pentingnya validitas data pencatatan pelaporan program, mengingat unmetneed di DIY yang masih relative tinggi ( > 24 %) sehingga diperlukan inovasi dan strategi dalam meningkatkan capaian kesertaan KB, baik peserta KB baru, KB ulangan maupun ganti cara serta pembinaan Peserta KB Aktif agar tidak terjadi drop out dalam pemakaian kontrasepsi. n

Penulis: FX Danarto SY
Editor: AHS

Tanggal Rilis: Selasa, 27 Desember 2022

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.