SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 535/M.C/XII/2022
Selama 2022, Jawa Tengah Lakukan KIE Stunting kepada Hampir Setengah Juta Perempuan Hamil
SEMARANG—Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) selama 2022 telah melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada 438.980 atau hampir setengah juta perempuan hamil dalam upaya mempercepat penurunan stunting.
Hal tersebut terungkap dalam Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi bersama TPPS Provinsi dan TPPS Kabupaten/Kota di Hotel Aruss Semarang, Selasa dan Rabu (13-14/12/2022).
Evaluasi yang diikuti seluruh TPPS dari 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah ini guna memantau progres pelaksanaan program Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah serta untuk mengetahui capaian indikator pencapaian target Rencana Aksi Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Widwiono dalam laporan bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengatakan telah melaksanakan Audit Kasus Stunting di 6 wilayah Eks Karesidenan di Jawa Tengah.
Demikian pula pemaparan Stunting pada 576 camat di Jawa Tengah.
“Semua camat sudah bergerak, bahkan hingga ke kades turut bergerak untuk Percepatan Penurunan Stunting. Dan telah dilakukan banyak upaya intervensi,” kata Widwiono.
Widwiono mengatakan telah dilakukan KIE dalam upaya percepatan penurunan stunting kepada 111.305 calon pengantin, 438.980 ibu hamil, dan 496.370 baduta rawan stunting.
Juga pemberian Tablet Tambah Darah bagi 99.125 calon pengantin, 311.473 ibu hamil, dan 476.131 baduta rawan stunting di Jawa Tengah.
Melalui sambungan daring, Deputi ADPIN BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso mengungkapkan optimismenya.
“Saya yakin Jawa Tengah akan dapat mencapai target karena setiap stakeholder saling sengkuyung dalam upaya PPS,” kata Teguj dalam sambutannya.
Jawa Tengah pada tiga tahun terakhir berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan, ditandai apresiasi yang diberikan oleh Menteri Kesehatan dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan..
“Namun banyak remaja dan mahasiswa tidak mendapat paparan informasi tentang Tablet Tambah Darah selama pandemi Covid-19. Hal tersebut jangan sampai menjadi ancaman di waktu ke depan,” kata Teguh.
Teguh berharap penyelenggaraan acara dapat dimanfaatkan untuk berkoordinasi merencanakan apa saja yang akan dilakukan di tahun 2023.
“Angka Stunting Jawa Tengah sebenarnya kecil namun karena jumlah penduduknya besar sehingga masuk dalam wilayah fokus Percepatan Penurunan Stunting,” ujar Teguh.
Didik Setiawan, perwakilan BPKP Jawa Tengah menyampaikan bahwa berdasarkan hasil evaluasi, target Prevalensi Stunting Jawa Tengah diturunkan menjadi 12% lebih rendah dari target nasional 14%.
Capaian kinerja Provinsi Jawa Tengah mencapai skor 80,24 (cukup) terhadap sasaran yaitu angka prevalensi stunting, sasaran antara tersedianya layanan intervensi spesifik dan spesifik, serta konvergensi intervensi.
Catatan khusus disampaikan untuk Bupati Brebes yang belum menerbitkan kebijakan/peraturan Bupati tentang kewenangan desa dalam penurunan Stunting.
Pada sesi Penyampaian Best Practice, menjawab pertanyaan mengenai koordinasi yg baik di Kabupaten Pati hingga diapresiasi hingga ke tingkat pusat, Kepala Bappeda Kabupaten Pati, Muchtar menerangkan bahwa, “Masing2 lini mulai dari tim pendamping keluarga, desa, hingga kecamatan, diberikan kejelasan otorisasi kewenangan dan tanggung jawabnya masing-masing.”.
Masih menurut Muchtar, sebelum koordinasi adalah komunikasi, kemudian koordinasi disusun berdasarkan hierarki, seluruh unsur dari level pendamping keluarga, desa, camat.
Kedua, masing-masing level diberikan otorisasi yang jelas. Ketiga, setiap kegiatan dilaksanakan secara terjadwal.
Pada penutupan kegiatan, di depan 150 hadirin, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno SE, MM menyampaikan fokus pada tahun 2023 antara lain adalah revitalisasi Posyandu.
Sebagai salah satu lini penting di masyarakat bagi banyak program termasuk Stunting, Posyandu sering terlupakan. Mengakhiri acara dilaksanakan santap siang bersama oleh seluruh panitia dan peserta. n
Penulis: Bayu Prasetyo
Editor: ANW
Tanggal Rilis: Rabu, 14 Desember 2022
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.