SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 510/M.C/XII/2022

Maluku Utara, antara Paling Bahagia, Ikan Fufu dan Kelor yang Jadi Alternatif Pangan Lokal Balita dan Ibu Hamil

PENDUDUK yang tinggal di Provinsi Maluku Utara mendapat predikat sebagai paling berbahagia di Indonesia.

Beragam keindahan bisa ditemukan di Provinsi Maluku Utara.

Sumber daya alam yang indah dan melimpah serta ketersediaan berbagai produk pangan lokal, adalah salah satu hal penyematan predikat bahagia itu oleh Badan Pusat Statistik pada 2021.

Kendati demikian, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tingkat prevalensi balita stunting Provinsi Maluku Utara pada tahun 2021 adalah sebesar 27,5%, berada di atas angka stunting nasional yaitu sebesar 24,4%.

Roda perekonomian Maluku Utara sebagian besar bersumber dari sektor pertanian khususnya rempah-rempah, perikanan dan lainnya.

Agrosistem di Provinsi Maluku Utara sangat mendukung untuk pengembangan komoditas pertanian terutama komoditi pangan lokal sesuai habitatnya.

Pangan lokal sendiri merupakan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Renta Rego mengatakan bahwa Provinsi Maluku Utara itu sendiri memiliki potensi hasil laut terutama ikan yang banyak didapati di sepanjang perairan.

Potensi ini jika disandingkan dengan kearifan lokal penduduk Maluku Utara dapat dimanfaatkan sebagai pemenuhan asupan gizi yang baik bagi balita dan ibu hamil.

Pemanfaatan hasil laut oleh penduduk lokal seperti yang terlihat pada Kabupaten Halmahera Selatan dengan pangan lokal ikan fufu dapat menjadi salah satu alternatif pemilihan makanan pendamping balita maupun ibu hamil.

“Bahwa sesuai dengan arahan Pak Presiden Joko Widodo untuk mendorong penggunaan produk lokal, maka pemanfaatan kearifan lokal harus diutamakan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena perangi stunting tidak harus mahal,” ujar Renta

Contohnya ikan fufu. Fufu dalam bahasa lokal Maluku Utara adalah proses mengasapi.

Sesuai dengan namanya, teknik pengerjaan ikan fufu ini boleh dibilang cukup mudah, ikan hanya tinggal diasapi di bawah tungku persegi empat yang besar.

Hanya saja membuat ikan fufu sendiri memang butuh kesabaran, sebab butuh waktu 2 – 4 jam untuk ikan yang sudah dibelah bisa matang.

Ikan fufu juga dapat ditemui di seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Maluku Utara.
Untuk membuat ikan fufu ini biasanya menggunakan ikan jenis cakalang. Ikan cakalang merupakan salah satu sumber protein hewani dengan kandungan omega-3 yang dibutuhkan tubuh. Ikan ini juga tersusun atas beragam kandungan mineral, vitamin, dan antioksidan yang menawarkan manfaat besar untuk kelangsungan fungsi organ tubuh.

Tak hanya menjadi makanan primadona Maluku Utara, ikan fufu juga diburu oleh tamu dan wisatawan yang berkunjung sebagai buah tangan khas Maluku Utara yang wajib dicoba dan dibawa pulang, sehingga disamping memperkenalkan wisata kuliner juga membantu peningkatan perekonomian penduduk lokal di tanah Maloko Kieraha.

Selain memiliki kandungan gizi yang tinggi, ikan fufu juga dapat dimodifikasi untuk berbagai menu olahan seperti abon ikan cakalang, ikan fufu pampis (suwir) pare rebus ikan fufu dan opor ikan fufu yang bisa menambah variasi olahan makanan kepada balita dan ibu hamil agar tidak bosan.

Selain ikan fufu, Maluku Utara juga memiliki potensi atau kekayaan alam yang tumbuh subur di hutan atau di sekitar rumah penduduk, yaitu daun kelor. Yang juga dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai makanan lokal yang dapat disandingkan dengan makanan pokok seperti nasi, nasi jagung, kasbi (singkong), batata (ubi jalar) dan papeda.

Daun kelor mengandung kalsium yang tinggi yakni empat kali lipat lebih tinggi daripada susu. Selain itu daun kelor juga tinggi Vitamin C bahkan tujuh kali lipat daripada buah jeruk, mengandung 18 asam amino, Vitamin B1 dan B2.

Tingginya kandungan asam folat yang ada dalam daun kelor, dapat membantu ibu hamil agar tidak terjadi anemia atau kekurangan darah saat mengandung yang akan berakibat lahirnya bayi stunting baru.

Daun kelor juga dapat diolah dalam bentuk yang lebih menarik seperti nugget kelor, bakwan kelor yang dapat menstimulasi balita tertarik dengan bentuk dan cara penyajiannya.

Sedangkan untuk ibu hamil, olahan kelor seperti sup ikan kelor dan sup kelor yang menjadi menu masyarakat Maluku Utara sejak dahulu dapat menjadi asupan gizi yang penting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan.

Penulis : Harwaty
Editor : AHS

Tanggal Rilis: Sabtu, 03 Desember 2022

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.