SIARAN PERS BKKBN
Nomor: 457/M.C/XI/2022

Jawa Tengah Sosialisasikan Masakan Sehat Atasi Stunting

SEMARANG – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Siti Atiqoh Ganjar Pranowo dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Dwikisworo Setyowireni Hasto Wardoyo, Sp.A (K) mensosialisaskan pencegahan stunting melalui Masakan Sehat Atasi Stunting (Masta).

Dalam kegiatan yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah secara hybrid dan terpusat di Hotel Kesambi Hijau Semarang, Rabu (16/11/2022) itu untuk mewujudkan tercapainya Indonesia bebas dari stunting. Diikuti secara daring Dharma Wanita Persatuan dari Perwakilan BKKBN di seluruh Indonesia.

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Siti Atiqoh Ganjar Pranowo dalam sambutannya mengatakan, pada dasarnya tugas mencegah terjadinya stunting itu ada pada seorang Ibu yang berperan aktif dalam tumbuh kembang anak, dari mulai mengandung, menyusui, hingga memberikan asupan makanan.

“Sejak Seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK), sosok ibu lah yang mempunyai porsi paling besar dalam mengawal tumbuh kembang anak,” kata Atiqoh.

Atiqoh menambahkan, masalah pencegahan stunting ini merupakan isu nasional yang menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat dengan BKKBN sebagai lembaga negara yang memimpin penurunan angka stunting di Indonesia.

Untuk mengatasi kasus stunting yang terjadi pada anak, sambung Atiqoh, butuh tenaga yang sangat besar. Karena itu hal yang paling efektif adalah melakukan pencegahan terjadinya stunting. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengedukasi para remaja terutama remaja wanita.

“BKKBN ini punya Genre, punya BKR, dan yang teranyar ada aplikasi Elsimil untuk pasangan siap menikah, yang bisa digerakkan untuk membantu mengedukasi sejak dini tentang pencegahan stunting,” kata dia.

Atiqoh pun mengajak para pemangku kepentingan untuk bersama-sama ikut mengawal percepatan penurunan stunting, terutama di Provinsi Jawa Tengah agar target stunting turun di angka 14% pada tahun 2024, bahkan zero stunting dapat terwujud.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Widwiono mengapresiasi keterlibatan PKK Provinsi Jawa Tengah sebagai ujung tombak penanganan stunting. Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, prevalensi Jawa Tengah berada di angka 27,68 persen, namun data SSGI 2021 turun tajam menjadi 20,9 persen.

Dengan presentase tersebut artinya 1 dari 5 Balita di Jawa Tengah mengalami stunting atau gangguan pertumbuhan.

“Harapannya ke depan, Provinsi Jawa Tengah bisa menurunkan angka stunting di angka 14,4 persen pada tahun 2023. Maka pada tahun 2024 Provinsi Jawa Tengah diharapkan bisa zero stunting,” ujar Widwiono.

Menurut Widwiono, PKK merupakan salah satu unsur terbentuknya Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di seluruh desa. Melalui kegiatan Masta ini diharapkan bisa menjadi salah satu kunci dalam pencegahan terjadinya stunting.

“Masta bisa diolah di dapur Dahsat, dapur sehat atasi stunting yang bisa dikelola bersama PKK dan ibu-ibu Dharma Wanita,” ucapnya.

Penulis: Rahmitasari P
Editor: AZS

Tanggal Rilis: Rabu, 16 November 2022

Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.