SIARAN PERS BKKBN

Nomor:  416/M.C/XI/2022

 

Posyandu di Brebes, Gubernur Ganjar Sosialisasi Stunting dan Empat Terlalu

BREBES – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serius menindaklanjuti komitmennya dalam percepatan penurunan prevalensi stunting. Rabu (2/10), Ganjar mengunjungi sejumlah ibu hamil, balita dan calon pengantin (catin) di Posyandu Kamboja, Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Brebes Jawa Tengah. 

“Di Desa Larangan berapa jumlah balita, ibu hamil, dan catin yang terindikasi beresiko stunting?” tanya Ganjar kepada Pariti, salah satu PPKBD Desa Larangan.

Pariti menjawab balita yang beresiko stunting berjumlah 34. Dari sembilan ibu hamil terdapat dua ibu yang kekurangan energi kronis (kek), dan satu ibu mengalami anemia. Sedangkan catin ada satu yang mengalami kek, dan 1 catin mengalami anemia. Ganjar kemudian bertanya kembali tindakan apa saja yang dilakukan untuk mengatasi risiko stunting.

“Untuk mengatasi stunting perlu dilakukan beberapa hal, antara lain pemeriksaan yang menyeluruh dan berkelanjutan serta pemberian makanan tambahan bagi masyarakat yang terindikasi stunting melalui dapur Dahsat,” lanjut Pariti. Gubernur Ganjar meminta agar posyandu dibuat lebih menarik agar menjadi ramai didatangi.

“Posyandu harus dibuat menarik dan rame, piye carane (bagaimana caranya) karena potensial untuk mensosialisasikan bahaya stunting bagi ibu hamil dan balita. Untuk memastikan kandungan ibu hamil sehat dan anak yang dilahirkan juga bebas dari stunting”, ujar Ganjar. 

Kepada para catin,  Ganjar juga berpesan agar memperhatikan tingkat HB dan tidak lupa imunisasi tetanus. Sedangkan bagi catin laki-laki yang merokok, Ganjar menganjurkan untuk berhenti merokok terlebih dahulu. 

Untuk para pasangan usia subur, terutama para ibu, Ganjar mengingatkan untuk tidak mempunyai banyak anak. “Ikut KB.. KB.. KB” , kata Ganjar. 

“Kita harus bersama-sama untuk menghindari 4 T, terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, dan terlalu rapat jarak kelahiran nya,” kata Ganjar.

Sejalan dengan Gubernur Ganjar, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, drg. Widwiono menyampaikan bahwa tingkat prevalensi keluarga yang  terpapar resiko stunting di Kabupaten Brebes ini sebesar 26%.

Sementara target dari pemerintah, pada 2024 prevalensi angka stunting di angka 14,4 %.  “Untuk itu mari kita bersama-sama, melibatkan sektor pemerintahan yang paling kecil, yaitu desa, untuk dapat menurunkan angka stunting. Yang paling simple yang bisa dilakukan adalah mensosialisasikan bahaya stunting lewat posyandu-posyandu seperti ini,” pungkasnya. n

 

Penulis: Rahmitasari P

Editor: AHS

Tanggal Rilis: Rabu, 2 November 2022

Media Center BKKBN

mediacenter@bkkbn.go.id

0812-3888-8840

Jl. Permata nomor 1 

Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur

Tentang BKKBN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009  tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.