SURABAYA—Animo masyarakat dalam Pelayanan KB Sejuta Akseptor (PSA) serentak di seluruh Indonesia tinggi. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) optimistis target percepatan penurunan prevalensi stunting 14% tercapai.
Direktur Bina Akses Pelayanan KB BKKBN Dr. H. Zamhir Setiawan, M.Epid, Kamis (16/06/2022), mengatakan total target PSA sebanyak 1,14 juta akseptor yang dikumpulkan dari 34 provinsi.
Berdasarkan laporan, Zamhir mengatakan jumlah akseptor lebih dari 100% dari target yang dibuat di setiap provinsi.
“Targetnya 1,14 juta akseptor atau 62,55 persen Pasangan Usia Subur. Berdasarkan laporan sementara dari provinsi, target tercapai 1,3 juta akseptor,” kata Zamhir.
Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSA) 2022 sendiri resmi dibuka oleh Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.Og (K) di RSAL dr. Ramelan, Surabaya, Rabu (15/06/2022).
Menurut Zamhir, Pulau Jawa menjadi wilayah dengan peserta paling banyak mengikuti kegiatan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor.
“Di beberapa kabupaten dan kota di Pulau Jawa bahkan ada yang mencapai 200 persen dari target,” kata Zamhir.
Menurut Zamhir, laporan terkait peserta akseptor sebagian sudah masuk ke BKKBN pusat.
Berdasarkan pedoman bersama yang telah disepakati, sambung Zamhir, tenggat waktu untuk pelaporan jumlah peserta PSA adalah tanggal 17 Juni 2022 pukul 15.00 WIB.
“Kami beri kesempatan untuk pelaporan dari faskes-faskes di daerah terpencil, di daerah yang tidak ada internetnya sampai besok,” ujar Zamhir.
Hal tersebut berdasarkan pertimbangan masih adanya kabupaten/kota yang sulit menjangkau akses internet untuk mengirimkan data real time ke BKKBN pusat.
Selain kendala jaringan di daerah terpencil dalam pengiriman laporan, Zamhir juga menyebutkan kendala ketersediaan alat kontrasepsi di beberapa wilayah.
Namun demikian, melihat animo masyarakat terhadap kepesertaan KB dalam PSA tinggi, Zamhir mengatakan tujuan untuk menurunkan risiko kematian ibu dan anak bakal tercapai.
“Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor ini juga bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting. Kami optinistis bakal tercapai,” jelas Zamhir.
Menurut Zamhir, kegiatan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor ini dapat merubah paradigma baru dalam keluarga, yakni membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing sesuai visi misi Presiden Joko Widodo.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo sejak Januari 2021 menunjuk BKKBN sebagai koordinator percepatan penurunan stunting. Melalui program pembangunan keluarga berencana, target prevalensi stunting di Indonesia terus turun dan saat ini berada pada angka 24,4% dan ditargetkan pada 2024 prevalensi menjadi 14%.
“Melalui program KB dengan mengatur jarak kelahiran, mengatur jumlah anak, diharapkan pola asuh dan asupan gizi bisa lebih baik. Artinya ini salah satu upaya untuk mewujudkan SDM Indonesia yang berkualitas dan memiliki daya saing termasuk dalam percepatan penurunan stunting,” tuturnya.
Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor digelar di berbagai fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik Pratama, Praktik Dokter, Praktir Mandiri Bidan, dan pelayanan bergerak KB dengan menggunakan Mobil Unit Pelayanan KB di setiap Kabupaten/Kota. n (FBA)
Media Center BKKBN
mediacenter@bkkbn.go.id
0812-3888-8840
Jl. Permata nomor 1
Halim Perdanakusumua, Jakarta Timur
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.